Sunday, April 27, 2008

Balada Subani


Meet Subani, alias Sabine, alias Subénes (yang ini harus diucapkan dengan intonasi manja menggoda), alias Hiawata. Buat nama panggilan yang terakhir, silakan melihat foto supaya tau sebabnya apa dia dipanggil dengan nama anak Kepala Suku Perut Buncit itu. Hihihi...

Selama shooting resort movie tanggal 16-22 April kemarin, di pundak Subani terletak tanggung jawab akan pencahayaan dan penyinaran. Sebagai lighting man, dia harus memastikan kalo setiap gambar yang direkam oleh kamera tampil dengan pencahayaan alami dan enak dipandang.

Sejak hari pertama, namanya langsung terkenal, lebih ngetop dibandingkan kru yang lain. Dan juga bukan karena tampang, soalnya Ali yang lebih disebut-sebut sama Dewanto. *nyumput di balik meja*

Awalnya, seperti biasa, karena Yoyok the stylist selalu salah menyebut namanya. Aku sebut biasa, karena aku aja dia panggil Didi atau Diandra, dan nggak pernah bisa menyebut namaku yang asli. Hari itu, kami denger dia menyebut-nyebut Sabine, yang bikin jadi penasaran... ini nyeritain gadis Perancis yang mana sih?
Dan waktu tau kalo yang disebut Sabine itu adalah Subani, semua yang denger langsung ngakak. Bayangan gadis Perancis yang manis, bertungkai panjang dan berambut pirang menggelombang lenyaplah sudah. Tinggallah Subani yang menerima panggilan baru -dan dia emang noleh juga waktu dipanggil, Sabine.

Waktu shooting dimulai di Tanggayuda, kami melihat langsung kalo diem-diem dia ini galak. Hihihi... Donny yang pertama kali cerita tentang ini waktu ngeliat dia memimpin anak buahnya di lapangan. Kegalakannya nggak ada yang berani membantah. Entah disaat dia memerlukan lampu 600 watt, atau saat dia menegur kru yang bergelimpangan tidak pada tempatnya. Semua seketika patuh, dan pekerjaan jadi beres.

Di hari kedua, bakat terpendam Sabine (yang mulai jadi Subénes gara-gara Iman) mulai tampak. Disela-sela shooting, dia suka melontarkan berbagai tebakan yang menggaring dan peribahasa yang sama nggak pentingnya dengan tebakannya. Dia akan tanya "Apa persamaan jemuran kering dan telepon yang bunyi?" Jawabannya sih obvious. Tapi buat yang belum tau, dia akan dengan senang hati menjelaskan. "Dua-duanya sama-sama harus diangkat"
Sementara itu peribahasanya seringkali berhubungan dengan burung gelatik. Misalnya "Burung gelatik, jaka sembung. Ayo take, jangan bingung." Sumpah garing banget. Nah, bagusnya... dia nggak hanya punya satu line aja untuk burung gelatik. Dan setiap kali si burung keluar, kalimatnya selalu beda karena Sabine memang kreatif.

Shooting hari ketiga di Bisma menghasilkan julukan 'Hiawata'. Jadi hiasan kepala itu adalah hasil dari kegiatan merangkai janur, yang diajarkan Wayan Parwati pada anak-anak kecil, sebagai bagian dari children in-house activities di Komaneka. Setelah semua anak belajar merangkai dan membuat hiasan kepala dari janur, lalu para kru jadi ikutan latah. Bedanya, mereka dengan manja minta dibuatkan dan bukannya bikin sendiri, lalu dipasangin sekalian di kepala masing-masing. Alhasil, sampai malam Subénes masih jadi Hiawata dan Nova jadi Sutradara Kancil.

Selama shooting lima hari itu, wajah Subani selalu jadi merengut setiap kali jimmy-jib mulai dipasang. Dan hanya dia satu-satunya orang yang merasa sangat terganggu dengan benda itu. Sebabnya nggak lain karena jimmy-jib sepanjang 12m itu memberinya kesulitan yang serius untuk menata cahaya.

"Saya mau taruh lampu dimana Mbak, kalo ada benda itu. Seluruh dunia di-shooting. Bingung saya ngatur lampunya gimana" katanya padaku dengan wajah masam. Aku cuma tersenyum. Hehehe, kebayang susahnya. Karena jimmy-jib ini memang memungkinkan kamera bergerak liar namun terkendali ke segala arah, merekam tiap sudut, dan memberi kesan menyeluruh pada rekaman yang dihasilkan.

Sampai hari ini, aku nggak tau siapa nama Pak Operator Jimmy-jib. Dan sampe hari ini juga aku belum pernah denger suaranya. Abis, orangnya pendiem banget. Dia mengendalikan benda sepanjang itu dengan sangat cool. Kalo kata Agus Pande, jadi operator jimmy-jib itu susah banget. Karena dua tangan, kanan dan kiri bekerja dalam ritme yang berbeda. Yang satu tangan untuk panning dan tilting, tangan yang lain untuk memutar arah kamera sampai 360˚ dan kedua tangan bergabung untuk menghasilkan gambar dengan high angle dan low angle. Oyah, sekalian sama zooming in dan zooming out juga. Tampaknya, nggak banyak orang di dunia ini yang bisa mengoperasikannya dengan handal. Karena disini, ada daftar pemilik/operator jimmy-jib di berbagai lokasi di dunia.

Bahkan setelah shooting nyaris berakhir, Subani masih punya cerita. Aku menemukan dia sedang bertanya-tanya sama Chef Bagiana mengenai masak memasak Bebel Betutu. Setelah diselidiki lebih lanjut, Subani ternyata hobi masak! Chef lalu memberinya sejumlah tips untuk menaklukkan bebek, ayam dan ikan dengan panci presto.

Siangnya, waktu semua sudah selesai makan, the last lunch nih, ceritanya... Iman maju ke depan dan kasih farewell speech, mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik antara kru, gank tanjidor pimpinan Donny-Yana dan Komaneka. Menimpali Iman, Nova juga membalas dengan speech yang nggak kalah manisnya. Lalu dengan penuh percaya diri, Subani memberikan testimonialnya "Saya senang karena kru diperlakukan dengan baik. Makan nggak pernah telat. Belum bangun aja makanan udah datang". Hihihi, kayaknya ini setengah menyindir jam kerja yang dimulai pukul 05.00 atau 05.30 setiap hari, sehingga wake up call pada pukul 04.00 atau 04.30 dilakukan bertepatan dengan datangnya kopi dan sarapan pagi.
Setelah itu, Subani meneruskan..."Oyah, saya juga merasa sangat terbantu karena kami nggak dibiarkan bekerja sendiri. Selalu ada staff Komaneka yang mau memberi bantuan. Dan itu, mobil koki juga sangat membantu"

Mendengar istilah 'mobil koki', semua yang ada di ruangan ketawa ngakak tak terkendali. Tinggallah Subani terdiam dengan wajah merah padam bersemu ungu karena malu, setelah sadar kalau seharusnya yang dia sebut adalah 'mobil buggy'. Hihihi...

Monday, April 07, 2008

Fedi Nuril, Kacamatanya, dan Ayat-ayat Cinta

akhirnya aku nonton Ayat-ayat Cinta. nggak kalah sama para menteri, Jusuf Kalla, dan SBY.

tindakan yang impulsif sebenarnya, karena keputusan menontonnya hanya setengah jam sebelum berangkat, dan tentulah dorongan itu datangnya dari godaan acara infotainment yang dengan gigih setiap hari menyinggung-nyinggung tentang film ini.

kesimpulanku adalah:
Ayat-ayat Cinta bercerita mengenai seorang laki-laki alim yang tampan dan digilai oleh banyak perempuan, yang seluruhnya penuh inisiatif. terbukti, ketika para perempuan itu menyadari perasaannya, mereka segera menulis surat cinta. dan ada diantara surat-surat itu yang diberikan langsung padanya. namun demikian, meskipun menerima surat dari berbagai jenis perempuan, dan namanya ditulis di dalam diary, lengkap dengan foto-foto, tapi tidak pernah sekalipun Fahri membalas surat, atau mengirim surat pada salah seorang diantara perempuan-perempuan yang jatuh cinta padanya itu. walopun tampak dia menaruh hati pada salah satu diantara mereka.

aku setuju bahwa nilai-nilai Islam yang digambarkan dalam film itu adalah hal-hal yang luput dari perhatian publik saat ada pemberitaan mengenai terorisme, Islam radikal-fundamentalis, dan film Fitna. dan ini adalah cara penyampaian yang sejuk. bukan seperti sweeping nggak penting yang mengatasnamakan agama, dalam suasana panas, di hari yang terik, dan membuat hati seperti terbakar. ia terasa sejuk karena dibalut wajah yang cantik dan tampan, kalimat yang lemah lembut, fotografi yang indah dan AC yang dingin menghembus penonton yang duduk di kursi empuk.

tapi cara penyampaian yang sejuk ini tidak dibarengi dengan editing yang smooth dan mata sutradara yang jeli. Hanung, masa kamu nggak lihat mic yang menggantung di samping Surya Saputra pada adegan dia duduk di kursi-sofa warna merah itu?
lalu apakah Ayat-ayat Cinta juga disensor? rasanya nggak mungkin ada adegan ranjang yang hot dan bikin badan panas dingin jantung berdebar dalam film itu. ah, well... kecuali kalo Fedi Nuril sedang di-close up, atau dia duduk tertegun memakai kaca matanya yang oke itu. aduh... kok keliatan ganteng dan menggiurkan ya?

eh, sampe mana aku tadi?
ah, ya! sensor. aku cuma heran, kalo bukan karena disensor, apa ini editingnya yang parah sehingga perpindahan dari satu adegan ke adegan lain terasa sangat nggak enak. rasanya seperti waktu selimut direnggut paksa ketika kita masih pengen tidur. jika Ayat-ayat Cinta adalah satu set yang dimainkan seorang DJ, perpindahan antar adegannya setara dengan kalo si DJ mainin lagunya pake dua tape deck. jadi kalo mo ganti lagu, dia matiin dulu tape yang satu, trus menyusul ada tape berikutnya yang dipencet tombolnya, langsung masuk ke refrain.
sangat mengganggu.

memang sejak awal aku nggak mengharapkan film ini akan groundbreaking seperti Atonement atau kuat seperti La Vie En Rose. tapi setelah nonton, aku semakin nggak ngerti. apanya sih yang membuat film ini segitu hebohnya?
uhm, tentu saja selain Fedi Nuril dan kacamatanya.

Sunday, April 06, 2008

blogger, hacker dan cracker

nenekku di Pacitan mungkin sekarang ini agak khawatir sama pergaulanku. beliau tahu aku pernah ikutan acara Pesta Blogger di Jakarta, yang kuceritakan dengan bangga karena dua hal. pertama, karena aku adalah manajer fans club-nya Enda Nasution, ketua panitia acara itu. kedua, karena di acara itu aku seruangan sama Pak Mentri Muhammad Nuh.

tapi akhir-akhir ini, Simbah mungkin mendengar kalo blogger itu ternyata ada yang negatip dan ada yang positip. dan karena yang disebut negatip itu salah satunya adalah Enda, aku yakin Simbah sekarang sedang was-was dan berharap-harap cemas, kuatir cucunya yang paling cantik ini terjerumus pergaulan yang salah.

Simbahku, dan juga orang-orang awam lainnya, boleh jadi mengira kalau blogger ini semacam aliran ideologi baru yang berbahaya, setara dengan Marxis atau Anarkis. karena ada blogger negatip yang kerjaannya melawan pemerintah dan menentang undang-undang. buat simbahku, ini mungkin sama gawatnya dengan kalau aku jadi anggota Gerwani yang underbow PKI. dan karenanya, blogger mungkin bisa juga jadi istilah untuk gerakan separatis, seperti Zapatista, atau Macan Tamil.

lalu, ada juga yang dengan semena-mena menuduh blogger telah mengubah tampilan halaman depan situs Depkominfo dan Golkar. sesuatu yang pada masa sebelum keganjilan ini dimulai biasanya dilakukan oleh hacker. aku yakin hacker yang asli pada bete deh, dengerin sebutan yang menghina ini. soalnya, aku yakin ada sejumlah besar blogger di seluruh dunia yang nggak punya kemampuan teknis yang cukup untuk jadi hacker. mereka hanya punya dua modal, yaitu kadar narsis yang berlebihan dan urat malu yang udah hampir putus. makanya bisa curhat panjang lebar di dunia maya, membuat orang bisa membaca semua rahasia dan jati dirinya yang asli. salah satu contohnya ya, aku ini. yang blognya berisi cerita remeh dalam hari-hariku yang tentunya sama sekali nggak penting buat orang lain. yang isinya curhat dan komentar-komentarku tentang hal-hal yang buat orang lain nggak ada artinya. sementara yang namanya hacker itu kan seperti dukun yang bisa melakukan hal-hal ajaib di internet. jadi tuduhan bahwa blogger bisa nge-hack itu emang penghinaan besar-besaran buat hacker. lebih menghina lagi karena yang dituduh itu Enda. yang blogger tapi blognya jarang diupdate.

gile bener, masalah ini sebegitu gawat sampai aku merasa perlu ikut berkomentar, nggak kalah sama pakar IT, pakar Telematika, pakar Teleconference dan pakar Telemarketing.

mereka yang berusaha meluruskan masalah ini akan membawa-bawa istilah cracker untuk menyebut orang yang masuk ke jaringan Internet dan melakukan perusakan. padahal setahuku, cracker itu adalah biskuit asin (atau kadang-kadang ditaburi gula pasir) yang sangat cocok jadi teman minum teh. selain Khong Guan, merek cracker lain yang juga oke adalah Roma.

dan aku menggaring.
*keluh*

Thursday, April 03, 2008

birthday story


mulanya, Dini datang mengetuk pintuku tiga puluh menit menjelang tengah malam. aku yang udah ngantuk, membuka pintu dengan mata setengah terpejam. sejak sehari sebelumnya, dia memang sudah bilang kalau mau datang untuk menginap. tapi aku nggak nyangka kalau dia akan datang selarut ini.

sambil cengengesan, dengan senyum yang mencurigakan karena terlalu lebar dan terlalu nggak beralasan, dia meletakkan barang-barang yang dibawanya, termasuk sebuah kotak putih besar yang mengingatkanku pada kotak sanggul dan segala jenis jepit rambut buat memasangnya, milik mama di rumah.

tapi ternyata isi kotak itu adalah empat potong strawberry shortcake yang terlihat enak dan menggiurkan. dan sebatang lilin berwarna merah. "kamu tiup lilin yaa" katanya masih dengan senyum yang terlalu lebar itu tadi.

Dini, Fabio, Giovanni dan istrinya (yang aku belum pernah ketemu), masing-masing membeli satu potong kue untukku. oh... aku jadi terharu.

tepat tengah malam, aku meniup lilin, sambil ikutan senyum-senyum juga. lima detik kemudian, telepon berdering dan Mahén mengucapkan selamat, lalu bikin speech yang begitu manis aku pikir aku nggak akan pernah bisa menandinginya kalo dia yang ulang tahun. makasih ya, sayang...

ulang tahun ato enggak, kalo udah lewat tengah malam, aku harus tidur karena begadang adalah salah satu pantangan yang harus betul-betul kuhindari sekarang ini. selain dua halaman daftar lainnya. jadi nggak sampai sejam setelah itu, aku langsung tidur.

bagian yang paling mengherankan adalah, Mahén jadi satu-satunya orang yang berhasil menelepon pada tengah malam. entah kenapa, mereka yang berniat melakukannya nggak ada satu pun yang berhasil. makanya tidurku nggak terganggu sampe pagi, dan telepon pertama di pagi hari tanggal 30 itu pun darinya.

lalu berturut-turut ada Mama (yang sebelumnya sudah mengirim sekotak hadiah), Ayin yang sudah menghidupkan alarm karena pergi tidur jam 10 tapi nggak denger waktu alarmnya bunyi, Adis yang juga ngidupin alarm tapi cepat-cepat mematikannya waktu berbunyi dan baru paginya sadar alarm apa yang berdering tadi malam, Bessy, Wesly-Lea-Indra-Jay yang katanya juga pada tepar malam sebelumnya, sampai Bunjems. dan semua telepon serta sms-sms itu membuatku tetap ada di tempat tidur sampai jam 1 siang. menyusul ada juga Ari dan Henny yang menelepon belakangan.

hari berikutnya aku ketemu Azlina, akhirnya, dan pergi makan malam ke Nomad. sejak awal, udah terasa aneh, karena kami mendapatkan meja di tengah-tengah ruangan, seperti sedang bersiap untuk mencuri perhatian dari semua pengunjung restoran. kami makan dengan penuh semangat, penuh semangatnya harus kugarisbawahi karena kami makan banyak sekali, tampaknya itu porsi yang cukup untuk 4 orang. hihihi, mungkin juga karena banyak cerita, update dan gosip yang kami pertukarkan sepanjang makan malam.

menjelang dessert, entah kenapa Azlina bilang sama waitress kalau ini birthday dinner-ku. nggak lama kemudian, musik restoran yang mula-mula diambil dari Lighthouse Family-Greatest Hits tiba-tiba berubah jadi lagu ulang tahun. innocently, aku dan Azlina menoleh kesana kemari melihat siapa yaaa... yang ulang tahun juga malam ini. tapi lalu jadi berpandangan waktu kami melihat staff restoran semuanya mendekati meja kami, dan pandangan semua orang tertuju pada mejaku, dan wajahku yang merah padam dan tersipu-sipu melihat piring dessert yang dihiasi whipped cream yang membentuk huruf 'Happy Birthday' dan ada satu batang lilin hijau menyala diatasnya. aku mendengar orang-orang menyanyi sampai selesai, dan masih dengan wajah nggak karuan aku meniup lilin. restoran yang penuh membahana oleh tepuk tangan. aku terlalu malu sampai nggak berani noleh liat orang-orang. tapi Azlina bilang, mereka semua bertepuk tangan. hihihi... thanks yaa...

anyway, the highlight of my birthday is this book. Heavier than Heaven; the Biography of Kurt Cobain. ah... kalo begini, aku mau deh ulang tahun tiap hari;)

Thursday, March 20, 2008

gelombang cinta

ide menanam sesuatu yang harganya bisa mencapai harga ratusan juta rupiah bisa terdengar menggelikan sekaligus keterlaluan. apalagi kalau yang ditanam bukan saham, atau modal asing, yang tampaknya memang bisa mencapai angka yang fantastis dalam waktu sekejap. yeah, ini masih tentang Anthurium. tanaman yang bentuknya biasa-biasa saja dan nggak berbunga, tapi bikin heboh dimana-mana karena harganya mahal nggak masuk akal, tapi kok ya anehnya banyak yang percaya, ngantri beli dan lalu mengoleksinya. beneran deh, kalo dibandingkan dengan Heliconia yang bunganya cantik dan bentuknya macam-macam dan 150 spesiesnya bisa mencerahkan dunia, rasanya Anthurium nggak sampe segitunya.

tapi dalam keadaan terjepit karena kamu lupa hari ulang tahun ayahmu, menawarkan membelikannya satu tanaman Jenmanii atau Jungle Buzz dengan dua daun mungil sebagai hadiah ulang tahun membuat kekhilafanmu dilupakan seketika. walaupun jauh dalam hatimu, kamu rada menyesal karena itu berarti membuat ayahmu terbenam dalam jurang kesesatan jebakan batman para pedagang tanaman hias.

dan waktu kamu menengok tanaman yang tersimpan rapat di loteng rumah, di sebelah tempat menjemur pakaian, dalam pot yang tersusun rapi, berpagar kawat untuk melindunginya dari tikus yang suka tiba-tiba datang dan memakan daunnya, yang kamu lihat yaa... tanaman biasa. dan ingatan bahwa tikus menyukainya membuatku percaya kalau daun-daun yang mengkilap ini rasanya pasti enak. bayangkan kalau ditumis dengan jamur kuping, daun kucai dan irisan tipis daging sapi berbumbu lada hitam. hmmm...

Wednesday, March 19, 2008

from Africa



menandak-nandak adalah suatu jenis gerakan yang dilakukan oleh gajah di sirkus, yaitu dengan mengangkat kedua kaki depan, lalu meloncat-loncat dengan dua kaki belakang, yang biasanya disusul dengan tepuk tangan membahana dari penonton.

beberapa hari yang lalu, gerakan menandak-nandak itu aku lakukan. di kantor.
penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah benda yang foto-fotonya kupajang disini. dua puluh lembar cetakan kartu yang gambarnya pemandangan cantik dari Afrika.











hadiah yang manis, dari teman yang baik hati.
terima kasih, Wesly!
*hugs*

Tuesday, March 11, 2008

waktu bermobil bersama

sore itu, kami mendatangi deretan toko kembang di pinggir jalan dari Setiabudhi Regency naik ke atas. masih sama nggak sih nama jalannya? dan juga menyaksikan banyak mobil yang menyemut karena mendadak daerah sekitar situ jadi macet. kayaknya sih kemacetan itu disebabkan oleh mobil yang kami tumpangi yang berhenti begitu saja di depan toko kembang. tapi masa iya sih? kan mobilnya cuma satu yang diparkir. pastilah yang jadi biang kemacetan adalah mobil yang tetap memaksa jalan padahal udah tau, jalannya sempit dan mobil kami parkir disitu. hihihi...

mobil kami, seolah-olah aku ikutan patungan belinya. padahal cuma nebeng ikut duduk, selain ikutan membantu upaya Jeng Mira memenuhi bagasinya dengan tanaman. yang mula-mula mau beli satu atau dua tanaman saja, pada akhirnya jadi kegiatan yang lebih tepat disebut kalap. kalo yang bunganya merah dibeli, masa yang bunganya kuning nggak? dan kalau yang kuning dibeli, mestinya yang ungu juga. maka tanaman air, tanaman darat, tanaman gantung, dan tanaman rambat semuanya dengan sukses mengisi bagasi dan juga lantai jok belakang. jangan tanya nama tanamannya apa. karena ada satu yang aku inget bentuk bunganya, dan aku yakin banget kalo nama bunga itu semacam gabungan antara disleksia dan clamydia.

waktu beranjak dari situ untuk pergi beli sepatu, terbersit ide buat mendengarkan lagu. ceritanya ini soundtrack hidupnya Abi. katanya sih yang menyanyikan White Snake. dan judulnya Here I Go Again. dan tentu saja aku segera menyanyikan lagunya dengan riang gembira;

Here we go again, fighting things we never win
It seems our love was standing still
I'm sorry now
It's funny how
I don't feel the love
I just hear the words

tapi karena ternyata liriknya salah, lagu ini dianggap gagal, digantilah dengan Sheryl Crow, waktu menyanyikan Dyer Maker. walaupun setelah diputar yang keluar adalah versi Led Zeppelin. hihihi...

I I I I I I
All those tears I cry, I I I I
All those tears I cry, oh oh, I I
Baby, please don't go

dengan segera, secara otomatis ada kekuatan yang menguasai tubuh, untuk bergaya seperti lukisan-lukisan di piramida Mesir. tau 'kan? tarian a la Cleopatra?
nah, coba bayangkan lagu itu, dan gaya itu... lalu gabungkan. cocok kan? sebegitu cocoknya sampai kami nyaris masuk selokan karena Abi lupa kalo dia sedang nyetir dan gerakan tarian itu tidak menunjang kegiatan menyetir.

When I read the letter you wrote me
it made me mad mad mad
When I read the words that it told me
It made me sad sad sad
But I still love you so
I can't let you go
I love you
Ooh baby I love you

sore itu, kami sepakat untuk jadi norak saja. membuka jendela mobil, menyetel musik keras-keras dan ikut bernyanyi dengan suara seadanya. lagu-lagunya tentu lagu yang digilai anak muda pada jamannya masing-masing. yang isinya tentang cinta, yang cheesy, yang bercerita tentang hati yang luka dengan pedih dan perih. You let me drowning in my tears-lah...

mulai dari Counting Crows yang lagu-lagunya semua bercerita, Bon Jovi yang nggrantes dan mengiris hati, juga Aerosmith, yang ... terlepas dari penampilannya yang garang, kalo lagi patah hati sih, tetep aja menangis-nangis...

Girl, before I met you I was F.I.N.E. Fine
but your love made me a prisoner, yeah my heart's been doing time
You spent me up like money, then you hung me out to dry
It was easy to keep all your lies in disguise
Cause you had me in deep with the devil in your eyes

Tell me what it takes to let you go
Tell me how the pain's supposed to go
Tell me how it is that you can sleep in the night
Without thinking you lost everything that was good in your life to the toss of the dice?

ah, betapa menyenangkan sore itu. percakapan yang seru dengan teman-teman yang baik hati dan penuh perhatian. dan nggak habis-habisnya kita tertawa sekalian bergosip. kehangatan suasana sore dan senja Jumat itu masih bisa kuingat sampai saat ini.

Sunday, March 09, 2008

punk heroes

kalau lain kali bermaksud memberi nama anak laki-laki, pertimbangkanlah nama Fathur dan Eka. suatu hari nanti mungkin mereka akan tumbuh menjadi remaja tanggung berusia belasan yang dengan yakin memakai kaus Ramones berwarna hitam, bercelana selutut dengan warna yang sama dan memotong rambut seperti Davey Havok. mereka akan merokok sambil nongkrong di sebuah tempat pencucian mobil di pinggir jalan, merundingkan balasan yang tepat untuk sebuah sms, sambil tertawa-tawa.

lalu suatu kali, mereka akan bertemu dua orang gadis yang sedang bermotor berkejaran dengan jalanan pada suatu tengah malam saat langit bertaburan bintang. dua gadis malang yang menemukan ban belakang motor mereka kempes, di by pass Sanur yang tak pernah mati, dalam perjalanan mereka menuju Ubud dari Bandara Ngurah Rai.

jika mereka bernama Fathur dan Eka, mereka akan membantu gadis-gadis itu. menyeberangkan motor yang kempes melintasi jalanan. membangunkan dua orang yang tidur lelap di dua tempat tambal ban yang berbeda, meskipun keduanya menolak membantu dengan alasan 'yang mengerjakan tidak ada' dan 'saya nggak bisa mengerjakan itu'. tanpa menyerah, mereka mendorong motor itu lagi, lalu menemukan satu rumah tukang tambal ban yang lain, yang keluar dengan jeans dan bertelanjang dada, dan setelah ragu selama setengah menit setuju untuk membantu.

"tolong bantu, pak" begitu kata mereka setiap kali.

jika mereka bernama Fathur dan Eka, dan jika mereka bergaya penampilan punk, mereka akan rela membangunkan lagi tukang bengkel yang letaknya dua ratus meter dari tempat itu, untuk membeli ban dalam, dan tidak mudah menyerah pada tulisan 'kalau sudah malam tolong jangan ganggu' yang terpasang di pintu. karena mereka tahu, meskipun saat itu sudah lewat jam 12 malam, gadis-gadis ini harus segera pulang.

dan karena jiwa kepahlawanan dalam diri, mereka menolak diberi uang lalu memilih berlalu setelah setuju berjabat tangan dan berkenalan dengan gadis yang berjaket ungu, yang dalam hati berjanji akan menyebarluaskan cerita kepahlawanan mereka.

because they're my punk heroes.
dan aku harap siapapun yang menunggu balasan sms dari Fathur atau Eka malam itu tidak gusar.

Friday, February 29, 2008

tiga ratus

guruku yang pertama di sekolah dasar adalah Bu Kristi. aku nggak ingat lagi siapa nama lengkapnya. yang jelas, selama satu tahun pertama di SD, beliau yang mengajarku. aku inget dulu kayaknya sepulang sekolah aku suka tinggal di dalam kelas dan ngajakin beliau ngobrol. abisnya di rumah orangtuaku jelas nggak ada, dan yang ada cuma pembantuku. dan oh, alangkah membosankan ngobrol dengan pembantu di rumah. lagian kerjaan dia banyak. palingan aku ditinggal main sendiri.

Bu Kristi memulai tahun pelajaran dengan bercerita. selama dua hari berturut-turut, ia menceritakah dua kisah. kisah yang pertama adalah kisah yang dikarangnya sendiri. tentang dua anak dari satu keluarga yang sangat bertolak belakang sifatnya. si kakak adalah anak manja yang mementingkan diri sendiri, mata duitan dan terjebak pergaulan yang tidak baik. akhirnya jadi penjahat. hari itu aku kenal yang namanya sampah masyarakat.

sementara si adik adalah anak yang terpuji, baik hati, sopan, selalu menuruti nasihat orang tua, pintar, rajin belajar dan hidupnya mulus tanpa cacat sampai dia menjadi orang yang berhasil dan kaya raya karena gemar menabung juga. yoih, deh!

pada hari kedua, ia menceritakan kisah Ramayana. aku ingat di bagian akhir cerita aku sempat merasa 'aneh' karena Sinta harus terlebih dahulu dibakar untuk menunjukkan kesetiaannya pada Rama. padahal menurutku, kesakitan Sinta tak kalah parahnya dengan kesusahan Rama. ditawan raksasa gitu loh, bok! bentuknya aja udah bikin takut. dan ngedrop.

sepanjang yang kuingat, aku selalu suka dongeng dan cerita. seperti dongeng yang setiap malam diceritakan Mama atau Papa sebelum aku tidur, atau kisah-kisah Nabi yang dibacakan untukku, sampai aku bisa membacanya sendiri. dan juga ratusan, atau mungkin ribuan kisah yang sudah pernah kubaca seumur hidupku.

waktu blog ini dipublikasikan pada bulan Desember 2004, aku mulai berbagi kisah yang kutulis sendiri. dan ceritaku hari ini adalah cerita bernomor 300.

Thursday, February 28, 2008

yang jagoan dan perkasa



adalah Chuck Norris. dan waktu menelusuri hotlinks dalam tulisan di blognya Nenda tentang selebriti kesayangan kita semua, aku mendapatkan keterangan menarik mengenai si oom yang satu ini. bintang film laga yang dikenal dalam perannya di serial Walker, Texas Ranger. kalo di Indonesia sih, film-filmnya adalah salah satu sajian wajib di berbagai televisi swasta, sehingga hampir setiap bulan, ada aja filmnya yang diputer.

of course. he's a very important person because he determines the earth's population. in fact, There is no theory of evolution. Just a list of creatures Chuck Norris has allowed to live.

kalo ngeliat wajahnya, kita akan mendapatkan kesan garang, gagah dan tangguh. dengan jenggot yang mooi (seperti jenggotnya Enda tapi lebih banyak dan lebih pudar warnanya), sorot mata tajam, tampang serius, dan kemampuan yang mematikan, Chuck Norris (yang katanya masih keturunan Surabaya ini) menyikat siapapun yang menghadang, dengan tendangan berputarnya. bahasa kerennya roundhouse kick.

tentang sorot mata yang tajam itu, beberapa orang bilang kalau Chuck Norris doesn't actually write books, the words assemble themselves out of fear. dan kalopun bukunya udah ada, Chuck Norris doesn't read books. He stares them down until he gets the information he wants.

aku inget dulu RCTI sempat muter serial Walker, Texas Ranger sore-sore, walopun sekarang udah nggak lagi. yang waktu itu aku nggak tau adalah, Chuck Norris's show is called Walker: Texas Ranger, because Chuck Norris doesn't run. dan kalo dia marah, bisa jadi sangat berbahaya. soalnya... Someone once videotaped Chuck Norris getting pissed off. It was called Walker: Texas Chain Saw Massacre.

yang aku tulis ini, hanyalah beberapa fakta yang beredar tentang Chuck Norris, loh. dan buat kamu-kamu-kamu yang suka film action, kamu mesti tahu betapa hebatnya bintang yang satu ini, karena dengan kesibukannya membantai musuh, dia masih ingat untuk beramal dan mendukung riset kedokteran semampunya. kabarnya, dia menyumbangkan sekurangnya 6000 mayat musuh-musuhnya untuk riset kedokteran! selain itu, dikabarkan kalau Chuck Norris' tears cure cancer. Too bad he has never cried. Ever.

hmmm... aku juga tau sih kalo Chuck Norris cool aja dengan semua hal yang diributkan orang sejak tahun 2005 ini, bahkan dia merasa tersanjung! betapa rendah hati dan lapang pemikirannya. tapi ya itu tadi... persoalannya adalah aku agak khawatir dengan keselamatan jiwaku setelah menulis postingan ini. abis, gimana yaa... If you can see Chuck Norris, he can see you. If you can't see Chuck Norris you may be only seconds away from death. dan sekarang aku lagi nggak bisa ngeliat dia!
*was-was*

mungkin sebaiknya aku kabur sekarang dan minta bantuan sama Raymond. bagaimanapun juga, dia disayang semua orang. tapi kok barusan aku dapet sms ini ya?
Everybody loves Raymond. Except Chuck Norris.
*lari tunggang langgang*

Wednesday, February 27, 2008

o' coen brothers, congratulations!



film karya Coen Brothers pertama yang aku tonton adalah O' Brother Where Are Thou?

waktu itu aku menontonnya tanpa tahu siapa yang bikin naskah, atau sutradaranya, atau produsernya. sekedar nonton dan menertawakan George Clooney, John Turturro dan Tim Blake Nelson yang berperan sebagai pelarian dari penjara. ceritanya memang kocak banget. nggak habis-habis aku ketawa. dan terutama geleng-geleng kepala sama ke-kekeuh-an Everett untuk tetap menjaga rambutnya rapi dan klimis dengan Dapper Dan dan hairnet. scene yang tak terlupakan tentu waktu puluhan kaleng berisi pomade pelicin rambut itu mengapung dilanda air yang dialirkan menjadi bendungan...

setelah nonton filmnya, aku mengumpulkan mp3 lagu-lagu soundtracknya, dan masih menjadikan The Soggy Bottom Boys salah satu band kesukaanku sampai sekarang.

aku baru kenal kakak beradik yang selalu kompak dan sering saling menyelesaikan kalimat satu sama lain itu waktu dikenalkan pada The Man Who Wasn't There. "film ini dari genre film noir, dan cukup berat. judulnya aja aneh. kalo he wasn't there, why bother? mestinya gitu 'kan?"betul-betul cara pengenalan yang nggak menarik. tapi kok ya aku ikutan nonton film yang sepanjang ceritanya diiringi denting piano yang syahdu ini. walopun bener, nggak selesai. aku udah keburu ngantuk. hihihi...

ide yang paling menarik buatku sebenarnya adalah bagaimana dua saudara ini seperti lebur jadi satu dalam setiap film yang mereka hasilkan. sepertinya, Ethan dan Noel yang tidak kembar ini, terdiri dari satu jiwa dan pikiran, yang dibelah dalam dua tubuh.

lalu suatu hari aku menemukan satu box berjudul The Coen Brothers DVD Collection di Bee House. aku diijinkan meminjam ("tapi jangan sampe rusak!") film-film yang berharga itu. selama berhari-hari, aku menonton semua film mereka, berturut-turut dari Blood Simple, Raising Arizona, Miller's Crossing (yang penuh darah dan sangat depressing), Barton Fink, The Hudsucker Proxy, Fargo (tentang kasus yang nyusahin ibu-ibu hamil), The Big Lebowski (yang bikin aku sibuk dengerin The Rolling Stones lagi), Intolerable Cruelty (yang menjelaskan betapa rese'nya lawyer itu...hihihi), The Ladykillers dan Bad Santa. oh, yang jadi tokoh perempuan di Bad Santa adalah Lauren Graham, ibunya Rory di Gilmore Girls, serial yang selalu nemenin aku nungguin giliran siaran di hari Minggu.

semakin banyak yang aku tonton, semakin kagum aku sama Coen Brothers. film-filmnya keren! tokoh-tokoh yang ada dalam filmnya selalu menarik. bahkan warna filmnya yang cenderung sepia (ya, sebagian besar kan film noir) juga jadi suatu hal yang menambah keunikan karya mereka.

waktu aku baca obrolan antara Cormac McCarthy, Ethan dan Noel Coen di Newsweek, aku langsung tertarik sama No Country for Old Men. dan setelah menonton film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama itu, aku bisa bilang kalau jelas-jelas film ini memakai pendekatan yang nggak biasa. caranya menghadirkan kesan seram, deg-degan dan thriller juga sangat menarik. oh... para pembuat film horor di Indonesia mestinya dididik dengan nonton film ini. dan yang lebih hebatnya lagi, masih ada sisi satire dan lucu yang bisa didapatkan dari film ini. yang bisa bikin cekikikan dan ngakak juga, disela-sela kengerian dan kesan dingin-beku-mematikan yang didapatkan dari tokoh Anton Chigurh yang dimainkan dengan sangat baik oleh Javier Bardem.

adegan yang paling kocak tentu adegan pengejaran oleh anjing. dengan penuh keyakinan Llewelyn Moss terjun ke sungai lalu jadi panik setelah mendapati kalau tidak hanya buas, anjing itu juga terlatih berenang dengan baik, dan bisa mengejarnya lebih cepat di air.
*wink*

aku ikut bertepuk tangan dengan gembira waktu tahu film yang oke banget ini dapat 4 Oscar untuk film terbaik, sutradara terbaik, naskah adaptasi terbaik dan pemeran pembantu pria terbaik. well done, Coen Brothers!
*grin*

PS. lalu pertanyaannya... siapa yang mau beliin aku The Coen Brothers DVD Collection?

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...