Friday, June 09, 2006

white perfect? ah, yang masa...

Photobucket - Video and Image Hosting
entah kapan persisnya semua ini dimulai. mungkin sejak transformasi warna kulit yang dilakukan Michael Jackson. kalo aku perhatikan, nyaris semua rak yang menjual produk kecantikan dan perawatan kulit di swalayan dan department store dipenuhi oleh pemutih. tentu saja bayclin dan bleaching yang lain nggak termasuk kategori ini.

bener loh! kamu bisa menemukan produk pemutih alias whitening apapun tersedia di pasaran. mulai dari sabun, pasta gigi, body lotion, pembersih, penyegar, facial wash (baik yang mengandung scrub maupun tidak), krem wajah untuk pagi dan malam (termasuk didalamnya pelembab atau moisturizer dan alas bedak atau foundation), masker (yang peel off maupun tidak), krem untuk peeling, krem untuk tubuh (ada yang disebut body milk ato body butter), tabir surya atau sunscreen, sampai deodorant yang katanya bisa memutihkan ketiak. mungkin kalo semuanya dipake bersamaan, hasil yang didapat bisa total. apalagi kalo nggak punya banyak duit buat operasi ganti warna kulit di seluruh tubuh.

yang aku belum ketemu cuma shampoo dan conditioner untuk memutihkan rambut, atau produk untuk memutihkan bibir, alis, bulu hidung dan bulu-bulu halus di tangan dan kaki. dua yang terakhir ini mungkin dicukur ato dirontokkan dengan oil remover. bisa juga dilaser biar nggak tumbuh-tumbuh lagi.
hwaaa!! emang kalo putih otomatis jadi cantik gitu?

lalu iklan-iklan di TV itu! dipenuhi perempuan-perempuan berkulit pucat yang keliatan kinclong. sementara yang berkulit cokelat dibikin berminyak dan kusam. padahal itu semua hanya karena efek lampu. jangankan yang udah kuning langsat, Bebi Romeo aja bisa keliatan seputih Roger Danuarta kalo lampunya cukup.

skarang ini, makin banyak kulihat perempuan yang kulitnya sangat putih, sementara lehernya tetap cokelat. atau lehernya juga putih, tapi tangannya cokelat. tampaknya mereka memakai produk yang memutihkan dan cukup berhasil, walopun jadi aneh. dua hari yang lalu, aku ketemu dengan tetangga sebelah rumah, kulit wajahnya jadi putih, padahal sebulan yang lalu masih cokelat berat. sayang, dia memakai kremnya nggak terlalu rata, karena pipi bawah dekat dagu masih berwarna cokelat.

nah, gara-gara semua pabrik dengan segala merek bikin produk pemutih ini, produk yang normal jadi makin langka. padahal aku nggak cocok pake pemutih. setiap kali cocok dengan satu produk, lalu produsennya menambahkan pemutih, yang ada kulitku jadi berjerawat. uh!
lalu aku harus ganti produk yang lain lagi. ini juga terjadi pada produk dari klinik kecantikan yang mereknya adalah nama dokternya. begitu yang dikasih krem whitening something... udah deh... balik lagi masalahnya.
eh, eh...ada banyak yang punya pengalaman kayak aku nggak ya? kalo banyak mungkin kita bisa bikin class action barengan.

Tuhan, kenapa aku nggak dikasih wajah dan kulit seperti Liv Tyler aja?

Friday, June 02, 2006

jaded

aku kelelahan.
tubuhku seperti mantel tua yang lusuh dan tercabik disana-sini setelah dipakai menerobos semak berduri. padahal, rasanya semalam aku tidur lebih dari cukup. delapan jam, tepatnya. tiga jam lebih banyak daripada waktu tidurku di hari biasa. tidur yang terus menerus tanpa mimpi dan terjaga. pun aku tetap merasa lesu darah sepanjang hari ini. kupikir-pikir, mungkin seperti ini rasanya kalo habis mencangkul seharian, atau lari marathon 42.195m menghindari kejaran massa setelah nyolong ayam.

aduuuh, pasti enak sekali kalo badan ini bisa dilepas-lepas seperti Barbie. sekarang ini kalo bisa, pengen rasanya aku copot sebentar kepalaku, lalu aku masukin kedalam laci, biar dia istirahat. nggak terus menerus berpikir, melihat-lihat ke seluruh penjuru sambil terus berusaha menjaga keseimbangan dalam sebuah pose yoga yang nggak pernah selesai. lalu kakiku dua-duanya aku kirim ke spa. biar bisa dipijat, direndam air bunga dan rempah, lalu dimandikan dengan uap panas sampai dia merasa segar lagi, sementara jari-jariku menulis semua ini.

Wednesday, May 31, 2006

Tembakau Berbahaya Dalam Bentuk Apapun

kalau bicara tentang perbedaan kepentingan, tentu saja ada kepentingan yang berbeda, antara pemilik pabrik rokok, orang yang bekerja di pabrik rokok, orang yang terlibat dalam bisnis perdagangan tembakau, para perokok, dengan orang-orang yang berada diluar lingkaran tersebut. tapi kalau bicara tentang kesehatan, aku setuju sepenuhnya kalau asap tembakau sama sekali nggak sehat. aku sendiri pernah mengalami dampak buruknya. dan aku juga setuju kalau pemerintah harus memberlakukan kontrol yang ketat terhadap tembakau, karena usia awal untuk merokok semakin lama semakin muda.


Sehubungan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2006 yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2006, maka kami, penulis blog yang peduli dengan masalah ini, bermaksud untuk:

  1. Memperingatkan kita semua bahwa tembakau BERBAHAYA DALAM BENTUK APAPUN. Rokok, rokok pipa, bidi, kretek, rokok beraroma cengkeh, snus, snuff, rokok tanpa asap, cerutu... semuanya berbahaya.

  2. Memperingatkan kita semua bahwa tembakau dalam jenis, nama, dan rasa apapun sama bahayanya. Tembakau BERBAHAYA DALAM SAMARAN APAPUN. Mild, light, low tar, full flavor, fruit flavored, chocolate flavored, natural, additive-free, organic cigarette, PREPS (Potentially Reduced-Exposure Products), harm-reduced... semuanya berbahaya. Label-label tersebut TIDAK menunjukkan bahwa produk-produk yang dimaksud lebih aman dibandingkan produk lain tanpa label-label tersebut.

  3. Menuntut Pemerintah Republik Indonesia untuk sesegera mungkin meratifikasi WHO Framework Convention on Tobacco Control (WHO FCTC) demi kesehatan penerus bangsa. Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang belum menandatangani perjanjian Internasional ini.



dari Ubud, 31 Mei 2006


Dian Ina

Monday, May 29, 2006

your wedding day

undangan sudah dicetak manis sejak dua minggu yang lalu. sudah disebar-sebarkan pula. gedung untuk resepsi sudah dipesan, dekorasi telah dirancang. katering pun sudah ditentukan. tak hanya memilih perusahaan katering, kamu pun memilih sendiri menunya. dengan hati-hati kamu membayangkan selera makan teman-temanmu, dan memutuskan untuk menambah jumlah porsi yang dipesan.

baju pengantinmu sudah jadi. berkali-kali kamu membuka lemari untuk melihatnya. perias pengantin juga sudah memberitahukan model seperti apa yang akan diterakannya pada wajah dan rambutmu. setiap kali ada pikiran yang membawamu ke masa lalu, kamu cepat-cepat menepisnya. kamu pernah merancang hari ini dengan orang lain, tapi kemudian kamu memutuskan untuk berubah pikiran. banyak teman mengernyitkan dahi dengan keputusanmu, mendebatnya di belakangmu. tapi kamu berbuat seolah tidak mendengar, tidak peduli. yah, itu kan hidupmu.

lalu pagi hari itu, tepat sehari sebelum acara pernikahanmu, gempa mengguncang kota nyaman tempatmu tinggal. tempatmu merencanakan semua hal bahagia yang kamu bangun satu demi satu. apakah kamu meneruskan semua rencana itu?
aku belum mendengar tentangmu lagi.

Saturday, May 27, 2006

on the day of quake

sampai di kantor langsung lihat status yang dipasang Mas Eko. ada gempa di Jogja katanya, dan tiga diantara saudaranya meninggal dunia (ikut berduka cita, yah...). sesudahnya aku berusaha menghubungi beberapa teman yang lain. tapi HP mereka nggak satupun bisa dikontak. nadanya selalu sibuk. ya, pasti jaringannya padat luar biasa.

dari arisan, aku ketahui kalau Rony baik-baik saja. ada kabar juga kalau Internet di Jogja lumpuh. aku cek beberapa website yang sudah memuat berita ini. walaupun sudah banyak yang menulisnya, tapi nyaris semuanya bernada sama. belum ada keterangan yang cukup lengkap. tepat sebelum tengah hari, kuterima berita juga bahwa meskipun tidak bisa ditelepon, tapi sms bisa masuk.

segera sesudah kuterima kabar itu, aku mengirim sms ke semua nomor HP teman dan orang-orang yang aku kenal, yang aku percaya sedang ada di Jogja. Titik, Ali dan Pak Rizal ternyata sedang berada di luar kota saat kejadian dan kabarnya tempat tinggal mereka baik-baik saja. dari Indie aku dapat kepastian kalau daerah Utara Jogja tidak terlalu parah, meskipun barang-barang di rumah pada berjatuhan dan pecah. seperti halnya terjadi di rumah Mas Sujud dan Tari, Hanafi (atap rumah joglonya hancur, kaca-kaca pecah dan tempat parkir rusak berat), gudang toko material Mas Andi (temboknya runtuh sebagian) juga workshop Mas Heru yang baru jadi, rusak. dari Mas Heru aku juga menerima kabar kalau salah seorang teman di Komunitas gayam 16, meninggal dunia. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiuun...

teman-teman seniman kebanyakan tinggal di Selatan, daerah yang sangat parah terlanda gempa, dan ini membuatku sangat khawatir. Caroline Rika, Ratna Mufida, Yuli Prayitno dan Mikke Susanto semuanya membalas smsku. dan menyatakan kalau mereka baik-baik saja. meskipun sebagian rumah roboh dan mereka harus mengungsi ke studio, seperti terjadi pada keluarga Titarubi dan Agus Suwage. Windu mengkonfirmasi kalau dia juga selamat, begitu pula Pungki yang tinggal bertetangga dengannya.

Jogja sedang shock berat, begitu lapor Uza. Elis juga menyatakan kalau ini gempa paling parah sepanjang hidupnya, rasanya seperti kiamat, Jogja hancur... katanya dalam sms sambil bilang bahwa dia belum berani masuk rumah karena takut akan gempa susulan. aku bisa membayangkan situasinya pasti parah karena Elis tinggal di belakang RS. Wirosaban, salah satu tempat dimana ratusan korban gempa dirawat. bisa dibayangkan betapa panik dan takutnya. ada Gunung Merapi yang meletus di Utara, dan gempa di Selatan, seperti yang digambarkan Bonnie dalam smsnya.

dari Mama dan Papa aku menerima kabar bahwa keluarga Oom Sukoadji di Jogja juga selamat. karena semua orang keluar dari rumah, makanya tidak ada yang mengangkat telepon. tapi baik Oom maupun Tante serta sepupu-sepupuku dan keluarga mereka, semuanya selamat. Alhamdulillah...

sebelum aku membuat tulisan ini, aku sempat berhasil menelepon Jambul dan mendapat kepastian bahwa semua teman di Rumah Senang dan Cemorojajar selamat. berarti, walaupun Caca, Abe, Ferdi, Yosie dan Didit belum balas sms, aku yakin mereka selamat. Jambul juga bilang kalau dia masih menunggu kabar dari yang lain. dari caranya bilang 'lumayan', itu berarti kalau keadaannya cukup parah.

aku juga masih menunggu kabar. sampai saat ini, yang masih belum kuketahui nasibnya sebagian besar adalah Yudhis, Bayu, Mas J(ompet), Mas Yoga, Marzuki, Vindra, Ronal, dan Agung. aku harap mereka selamat melewati gempa yang sudah terjadi selama 75 kali hari ini.
aku juga berdoa supaya Eko Nugroho dan Komunitas Daging Tumbuh, Agung Kurniawan-Yustina W Neni dan seisi Kedai Kebun, Entang Wiharso-Christine Cocca dan keluarga Antena Project, Putu Sutawijaya dan kawan-kawan Sanggar Dewata Indonesia, Aisyah Hilal dan teman-teman Yayasan Seni Cemeti, juga Wimo Ambala Bayang dan penghuni Mes 56 semuanya selamat.
Jogja memerlukan banyak doa dari kita semua agar situasi lebih baik.

natural born performer

I just met the most attractive black male in my life. three days ago, when I was walking through Bali Purnati's lawn, I saw a black male, and an asian female walking across to another direction. I couldn't help myself but look at his back. it's just a bare-back of a black male. but the way his bones supported his body, the way muscles, joints and flesh working together in a dynamic motion attracted me somehow. I was startled, mesmerized for a few seconds.

Dean is a New York-based performer, working for an organisation called The Kitchen. if you meet him in person, I'm sure you wouldn't missed him. he doesn't have to do anything to get your attention. in his forties, he looks far more younger from the back:D

Tuesday, May 23, 2006

agen rahasia dan mata-mata

menjadi mata-mata atau agen rahasia adalah salah satu obsesiku sejak kecil. aku ingat, aku selalu merasakan gairah yang luar biasa setiap kali membaca kisah-kisah misteri, berusaha ikut memecahkan masalah dalam buku-buku kisah petualangan Enid Blyton yang aku baca. aku memang membaca Lima Sekawan dan serial lainnya, tapi yang paling pas dengan gambaranku tentang petualangan misterius adalah seri Pasukan Mau Tahu. selain karena makanan-makanannya paling banyak dan kayaknya enak banget, juga karena di setiap buku ada acara melakukan penyamaran.

trus, waktu masih SD aku baca sebuah serial di majalah tentang dinas rahasia Israel -Mossad. bagaimana mereka direkrut, apa saja yang mereka pelajari selama pendidikan, tugas-tugas yang mereka kerjakan, semua dibahas dari sudut pandang agen, yang menceritakan lebih dari 20 tahun karirnya. selain Mossad, aku yang keranjingan Dunia Dalam Berita akhirnya juga mengetahui tentang dinas rahasia yang lain seperti Stasi, CIA, KGB, MI 6... dan seterusnya. jangan heran kalo ada nama-nama jadul. waktu aku masih SD kan peralihan dari Perang Dingin ke masa Pasca Perang Dingin (belum diberi nama).

aku juga sangat tertarik sama sandi-sandi, cara mengirim pesan secara rahasia dan pengintaian dan misteri. pernah, aku mencoba-coba berbagai cara yang ditulis di buku untuk membuat surat kasat mata. aku tulislah surat dengan air jeruk sebagai tintanya. besoknya aku kasih teman disekolah dan aku bilang kalo untuk membacanya, dia harus memanaskan suratnya dibawah lampu. tapi temanku bilang dia nggak bisa membacanya, tulisannya nggak keluar walopun udah dipanaskan. tampaknya aku pake air jeruk yang salah. mestinya jeruk nipis, bukan jeruk siam.

lalu aku sering berkhayal terlibat dalam kasus-kasus spionase tingkat tinggi, menguntit perdana menteri negara anu, menyamar agar bisa membongkar rahasia negara lain, terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam tugas pengintaian tanpa ada orang yang boleh tau. jadi kalo misalnya mama mau ketemu denganku, mama harus mengucapkan kata sandi yang tepat. kata sandi yang diganti setiap minggu demi keamanan. gara-gara khayalan ini, aku nggak pernah tertarik untuk baca novelnya John Grisham karena isinya pengacara melulu.

walaupun ada orang yang bilang padaku kalau hidup menjadi mata-mata itu pasti kesepian, karena nggak ada yang bisa dipercaya, bahkan saudara dan keluarga, tapi aku nggak gentar. sepertinya tugas dan keasyikan yang kudapatkan dari pekerjaan ini sangatlah menantang dan menggoda. walopun aku belum tentu bisa seperti Mata Hari, tapi aku tetap ingin jadi mata-mata, alias agen rahasia. bayangkan, kamu bisa menjalani beberapa peran sekaligus dalam hidup sambil bisa ketawa-ketawa sendiri karena nggak ada yang tau siapa kamu sebenarnya.

hanya ketika papa bilang kalo mau jadi mata-mata harus daftar tentara atau polisi dulu, barulah aku mundur teratur. aku nggak mau jadi tentara. nggak mau juga jadi polisi. nggak adil rasanya kalo jadi agen rahasia kok harus jadi polisi atau tentara dulu. masa nggak bisa sih, kalau aku direkrut karena kemampuan yang sudah ada pada diriku ini? lagian, kalo semua kerjanya militer... mana bisa menyamar dengan natural... nanti pasti bawaannya nyamar jadi satpam ato menwa melulu. booring!

oya, selama kuliah di HI, yang paling menarik selain mata kuliah yang berhubungan dengan perdamaian dan diplomasi (negosiasi, strategi, analisa konflik), adalah mata kuliah yang berhubungan dengan studi keamanan. Pak Nanang dan Pak Rizal, para narasumber senior dan nara sumber yang meyakinkan, mengijinkan kami memilih subjek untuk dipelajari. Terorisme dan Spionase adalah dua diantara sekian banyak subjek pilihan kami.
kata Pak Nanang nih... "kalo mata-mata gayanya kayak James Bond, belum seminggu bertugas pasti udah ketangkap sama lawannya" hihihihi...
nah! jadi aku pasti memenuhi syarat jadi mata-mata. karena aku biasa-biasa aja dan nggak menarik perhatian. siapa yang mengira, perempuan kurus yang canggung, cerewet dan gampang ngantuk itu sebenarnya sedang dalam tugas menyamar?

tapi karena nggak mau jadi polisi atau tentara, pilihan buatku tinggal jadi teroris, mata-mata bayaran, atau anggota sekte rahasia. aku terinspirasi sama Carlos the Jackal juga nih... mengingat dia adalah pembunuh yang paling susah ditangkapnya gara-gara nggak ada yang punya fotonya. sementara aku tuh sejenis banci kamera, foto-foto dimana-mana. tapi setelah tau tentang Carlos yang nama aslinya Ilich Ramirez Sanchez, tiap kali aku difoto, aku selalu teringat padanya.

pas kuliah, kalo ada orang yang tanya cita-citaku, dengan serius aku akan jawab "Agen Rahasia". termasuk waktu harus kirim CV buat jadi officer acara yang dibikin sama UNDP. si pewawancara menatapku dengan ekspresi yang nggak bisa dijelaskan setelah baca CV-ku. mungkin dia heran. tapi aku serius! jadi agen rahasia itu salah satu alasan kenapa aku melakukan banyak hal dan bekerja macam-macam. itu sebagai persiapan, supaya kalo aku nanti harus menyamar, aku nggak kehabisan peran. biasanya aku melatih kepribadianku kalo sedang dalam perjalanan, dan diajak ngobrol garing sama penumpang di sebelahku. aku bisa mengaku jadi apa saja, sesuai imajinasi saat itu.

jadi, buat kalian semuanya yang baca tulisan ini. kalo ada lowongan jadi anggota sekte rahasia semacam Priory of Sion, tolong kabari aku. aku bersedia melakukan berbagai tugas berat untuk organisasi. tapi nggak usah pake iuran pendaftaran anggota, dan jangan suruh bayar yang macam-macam. okay?

Friday, May 19, 2006

terima kasih

karena tidak bicara tentang peristiwa yang tidak ingin kubicarakan. karena tidak bercerita mengenai orang yang tidak ingin kudengar. karena tetap datang walaupun kamu harus menempuh perjalanan yang panjang.

kamu kelihatan sehat dan tenang. tidak gelisah dan punya arah.
dan kamu bisa menatap wajahku. membuatku tidak lagi terlalu merasa bersalah. baik-baiklah ya. dan semoga hidupmu juga bahagia.

Tuesday, May 16, 2006

a fan can't be wrong

hari ini aku merasa perlu mendengarkan Bon Jovi. perlu mendengar hamburan kata-kata cinta dan janji yang diteriakkan oleh laki-laki gagah yang senyumnya membuatku rajin menonton Ally McBeal walaupun harus begadang. lagu-lagu cinta yang aku dengar waktu aku benar-benar percaya bahwa forever memang berarti selamanya dan tanpa syarat. seperti tunduknya Jepang pada Sekutu diakhir Perang Dunia II.

album-album yang paling aku nikmati adalah Keep The Faith dan Cross Roads, yang aku dengarkan waktu aku masih SMP. saat-saat ketika yang harus aku khawatirkan hanyalah bagaimana caranya supaya nggak perlu ikut pelajaran Olahraga, serta punya lebih banyak waktu untuk mendengarkan lagu terkini, menonton Channel V dan membaca Kobo Chan paling baru. rasanya masih belum terlalu lama waktu aku berpikir keras tentang I'm a cowboy // On a steel horse I ride... atau kenapa a poet (harus) needs the pain...

Jambul selalu bilang kalau lagu cinta yang paling keren itu lagunya Bon Jovi. suasananya emang seperti berdarah-darah, straight to the point dan nggrantes. maaf buat yang nggak tau kata yang terakhir itu artinya apa. aku gak bisa mencari padanannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. kebayang nggak sih, cowok cakep yang memakai celana kulit, jaket jins belel, lengan bertattoo, sepatu boot kulit yang lancip, lengkap dengan asesoris metal-metal kayak gitu bisa menangis berdarah-darah karena putus cinta... You said you've cried a thousand river // And now you're swimming for the shore // You let me drowning in my tears // And you won't save me anymore...

nah, karena aku mendengarkan semuanya, nggak peduli apakah dulu lagu itu ngetop ataupun tidak, lagu favoritku mungkin nggak banyak yang tau. judulnya tuh I Want You, dan bagian yang aku paling-paling seneng sampai sekarangpun masih ingat adalah ...I tried so hard to remember // Where, when, how, why love went away // I tried to drown myself in pity // But the whiskey kept calling your name // I bought you fancy cars and diamond rings // All the things that my money brings // And the servants to paint the sky blue... Oh-oh-oh... aku bermimpi suatu hari nanti, hanya dengan gitar, Bon Jovi menyanyikan lagu itu di hadapanku. dan aku akan duduk terpaku, diam seribu bahasa ... mungkin dengan air mata meleleh di pipiku.

Saturday, May 13, 2006

buah tangan dari borders

baiklah saudara-saudara!
setelah selama satu minggu badai menghantam kehidupanku, sepertinya matahari mulai semburat di langit. tadi pagi, aku mengawali hari dengan membantu sepasang tamu Jepang melakukan beberapa asana Yoga. selama satu jam, rasanya benar-benar damai dan tenang, karena tidak ada yang dipikirkan. hanya fokus pada pernapasan dan kesempurnaan gerakan.

lalu aku bertemu Kaoru-san yang membawakanku buku yang sudah lama aku cari-cari. aku sungguh berterima kasih padanya, dalam keadaan kesal dan kalut karena musibah beberapa hari yang lalu, ia masih mengingat untuk mencarikanku buku ini.
Photobucket - Video and Image Hosting

tidak ada yang lebih baik dari sebuah novel Marquez untuk diajak menghabiskan waktu di hari-hari yang kelabu. setelah dua tahun yang lalu aku tamat membaca One Hundred Years of Solitude, kini sudah waktunya untuk membaca novel Marquez yang lain. gaya penulisannya yang naratif dengan imajinasi liar sehingga hidup yang surreal pun terlihat sangat nyata, selalu memberiku kepuasan (membaca) yang tak terkira.

sekali ini memang bukan Gregory Rabassa yang menerjemahkan. tapi dari kalimat pertamanya jelas, hanya Marquez yang memulai sebuah novel dengan...It was inevitable: the scent of bitter almonds always reminded him of the fate of unrequited love.

Friday, May 12, 2006

troubleshooter become troublemaker

dibangunin waktu lagi tidur itu nggak enak
lebih nggak enak lagi dibangunin Pak Koman dan dikasih tau kalo aku bikin salah dan aku nggak dimarahin, tapi dinasehati dan diberi usulan untuk memperbaiki kesalahan. dengan nada seperti ayah pada anaknya yang nakal. "ck... kamu ini"
aku jadi sediiiiiiiiih karena merasa mengecewakannya. mendingan aku dimarahin dan dicaci maki aja deh...

sedih? mungkin aneh buat orang lain. tapi begitulah kata yang tepat menggambarkannya karena Pak Koman sama sekali nggak menaikkan nada suaranya. nggak jadi sinis, nggak memakai kata-kata yang tajam. katanya, dia mengerti aku nggak bermaksud buruk. bahwa semuanya hanya kesalahpahaman, dan ini jadi pelajaran buatku. supaya lain kali lebih hati-hati. aku, yang biasanya bantu memperbaiki kesalahan yang dibuat orang lain, sekarang menjadi penyebab terjadinya masalah yang ditimpakan pada Pak Koman.

apakah aku dihukum?
ya. aku melihat dan mendengar sendiri bagaimana Pak Koman dan Bu Mansri taking all the blame on my behalf. mereka mendengarkan kemarahan yang sebenarnya ditujukan untukku. mereka meminta maaf untukku. mereka menenangkan orang yang marah itu dengan merelakan telinga menjadi merah. dan masih sempat melirikku sambil nyengir.
hukuman apa yang lebih berat daripada itu?

tapi seperti kata Casper, ada kalanya aku harus merasakan berbuat kesalahan, supaya bisa lebih memahami kesalahan orang lain. Oom Pipo juga bilang kalo aku harus belajar untuk menyikapi masalah, bukan meresapinya. supaya kalo ada banyak masalah yang datang beruntun, aku bisa menghadapi semuanya dengan lebih baik daripada sekarang. tampaknya, ini peringatan buatku juga, supaya nggak besar kepala, karena troubleshooter sekali waktu bisa jadi troublemaker.

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...