Sunday, November 13, 2005

jazz at the galleries

urs ramseyer and trio dari basel, swiss datang ke bali untuk bali jazz festival. sebagai bagian awalan dari event itu, ada road show jazz at the galleries yang diadakan di galeri santrian dan komaneka.
selain urs pada piano, ada dominik pada bass dan ... pada drum. mereka memainkan musik yang soft dan smooth, dengan beberapa komposisi ballad dan funk juga. meski tanpa vokalis, tapi lagu-lagu yang mereka mainkan bisa disampaikan melalui bahasa instrumen dengan baik.

komposisi terakhir yang mereka mainkan, 'peace' betul-betul lembut dan menyentuh. seperti hembusan angin yang sejuk disela-sela kelopak daun yang muda dan hijau. menyejukkan. merasuk sampai kedalam hati.

Image hosted by Photobucket.com

konser ini direkam live dan nantinya akan beredar dalam bentuk CD. aku nggak tau apakah CDnya akan diedarkan juga di Indonesia atau nggak. yang jelas, karena urusan rekam-merekam itu, aku jadi harus extra strict sama para penonton. begitu musik dimainkan, siapapun yang terlambat nggak boleh naik ke ruang pertunjukan. mereka boleh naik waktu jeda diantara lagu, supaya langkah kaki (sepatu hak tinggi di lantai marmer)nya teredam tepuk tangan. dan benar saja, separuh dari penonton malam ini datang terlambat. ah, dulu di LIP, kalo datang saat pintu sudah ditutup, jangan harap boleh masuk.

mayoritas yang datang adalah expatriat. percaya atau nggak, kebiasaan jeleknya dalam menonton pertunjukan betul-betul memalukan. banyak sekali yang keras kepala tentang mematikan hp. atau malah bersikeras mau naik ke ruang pertunjukan pada saat musisi bermain. dan sedikit yang berbesar hati mau mendengarkan kata-kata stafku dibawah. aku sampai heran, mereka pikir apa baik untuk jadi sok-sok-an gitu?

pelajaran buat semuanya. buatku juga. menonton pertunjukan dengan tertib itu bukan hanya menghormati musisi ato performernya, tapi juga menghormati diri sendiri. oleh karena itu, sebaiknya;
1. datang tepat waktu
2. mematikan. sekali lagi mematikan, bukan sekedar silent mode telepon selular.
3. diam selama pertunjukan kecuali perlu (untuk bertepuk tangan atau tertawa kalo lucu)

No comments:

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...