Thursday, January 12, 2006

accidentally in love

I got a terrible accident last friday. it was the worst accident in my career as a lady biker since 2003. aku lagi naik motor ke kos Wine di Teuku Umar, waktu sebuah mobil boks menyerempetku di renon. aku membelok ke kanan, mobil boks datang dari belakang dan menyerempetku dari sebelah kiri. I fell down to the left. or so, I guess... because after that everything turned black. I was having the so-called short-term memory loss that made me forget almost everything about the accident. only flashes of memory and blurred pictures on some details left. I don't remember how I got to Warkop, the boarding house on Tukad Musi V no. 3. I don't remember calling WM twice that evening and asked the same question over and over again... I guess it was some kind of emergency mechanism inside me... waktu instingku mengambil alih, dan dengan ingatan bawah sadar aku bisa menemukan jalan dan mendapat pertolongan. Allah yang maha kuasa yang mengatur semuanya. membantu dan menuntunku sehingga aku bisa selamat.
all I know, this accident make me realize that I'm so lucky to have these people around me. people who show me their love when I need it. who giving me attention and taking care of me during those bad times. these friends are my family...
WM, Naomi, Wine, Onet, Saylow, Didats... yang ada disana malam itu, ngasihin kamarnya untukku, bawa aku ke rumah sakit (dengan Rivo juga), bahkan beliin aku makan dan obat waktu dompetku belum ketemu.
Tante Narti, sori ya, Ina malah nggak jadi ke tempatnya Tante, malah Tante yang harus jengukin Ina.
Abang Doni yang langsung nelepon lewat embernya, Ela yang bela-belain interlokal juga, Bonnie yang jadi suster jarak jauh, Ari yang nyempatin nelepon sambil siaran, Kaoru-san yang ngelembur menggantikanku, Indra yang membereskan creative assignment yang belum kuselesaikan...
para gajah yang lagi arisan, yang abis baca berita kampung dan langsung kontak...Didik (untung smsnya gak nyasar), Wesly, Bundaku sayang, Venus, Deden dan juga yang lain...
smua staf di Galeri yang memastikan smua urusan berjalan lancar, Bu Mansri dan Pak Koman, Mbak Ayu yang gantiin aku ngurusin Richard Winkler, Pak Swabawa yang bersedia take over persiapan pemotretan...
special thanks for Saylow's Mom. yang bantuin aku selama di rumah sakit, nungguin aku dan memastikan dokter mendahulukan aku daripada pasien-pasien yang lain.
I love you all. Thanks for everything...

No comments:

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...