Saturday, March 16, 2013

yes, this season sucks




hasil polling American Idol tadi malam sangat mengecewakan. 
kontestan 10 besar yang kujagokan, Curtis Finch, Jr. harus pulang di minggu pertama pertarungan finalis (kontestan 10 besar) karena jumlah suara yang mendukungnya paling sedikit. 

dan ini menyebalkan karena diantara kontestan-kontestan laki-laki yang lain, misalnya Lazaro atau Devin, si Curtis ini keliatan jauh lebih berbakat dan kemampuannya lebih besar. penguasaan panggungnya luar biasa, gaya menyanyinya jelas dan distinctive, dan yang terutama, saat dia menyanyi, bisa dirasakan energi yang dia pancarkan ke penonton, membuat kita seperti membeku dalam momen itu bersamanya. 

Mahen bilang, soal gayanya itu, banyak dipengaruhi oleh karakter gospel yang memang nempel banget ke Curtis. seperti Joshua Ledet, kontestan tahun 2012 yang jadi nomer 3, Curtis juga anak seorang pendeta. 

I knew it. aku udah merasakannya sejak awal. American Idol tahun ini memang rasanya beda banget dengan --terutama, kontes yang sama dalam 2 tahun terakhir. sejak awal kulihat, pelaksanaannya sudah terasa bermasalah, dan itu bisa kita lihat dalam beberapa hal. 

pertama, juri-jurinya. 
setelah dipastikan bahwa Steven Tyler dan Jennifer Lopez nggak akan balik lagi menjadi juri tahun ini, Randy Jackson didampingi oleh Mariah Carey, Nicki Minaj dan Keith Urban. 
sejak episode pertama, audisi di kota pertama, sudah terlihat bahwa Mariah dan Nicki kayak bensin sama api. kalo dideketin akan bikin letupan-letupan yang membakar. entah sekedar strategi dagang yang sudah diskenario atau memang benar-benar terjadi, Nicki dan Mariah berantem melulu. 

Mariah yang selalu menampilkan diri sebagai diva yang sikapnya I-have-seen-it-all dan impossible to impress, ketemu dengan Nicki yang menggunakan setiap kesempatan untuk mencemooh Mariah, dan nggak segan menggunakan peserta sebagai alat dalam olok-oloknya. 
misalnya gini, nih: waktu ada peserta yang maksudnya mau nyanyi dengan falseto, dan jadinya fals beneran, Nicki berkomentar: "wow, your range is even wider than Mariah Carey"

memang di episode-episode berikutnya yang begini-begini bisa dikurangi dan Nicki lebih behave dan lebih fokus sama penjurian. but the damage is done. peseta yang lolos audisi jadi seperti ke kanan dan ke kiri, karena selera penjurian yang beda-beda tapi sekaligus saling tumpang tindih. 

kenapa? ada faktor Keith Urban di sini. ia jadi lebih fokus sama hal-hal selain teknis menyanyi dan pemanggungan, jadi yang membahas sisi teknis hanya Randy saja. 
sementara itu, Nicki hanya tertarik sama kontestan yang aneh banget atau gila banget. dan Mariah sibuk sama dirinya sendiri. nggak terjadi relasi saling isi dan saling melengkapi antara kerja satu juri dengan juri lainnya. 

kedua, kontestannya.
well, ini masih ada hubungannya sama juri juga, sih. 
menurutku tahun ini para kontestan yang lolos seleksi adalah mereka yang beda banget sama apa yang selama ini dihasilkan oleh American Idol. penyanyi baru berbakat yang mengejar mimpi untuk menyajikan musik yang menyenangkan dan bisa dinikmati oleh banyak orang. musik yang bikin orang juga bahagia melihatnya. 
bukan sekedar beda dengan cara yang aneh, atau gila. 
nggak, mestinya yang dicari bukan peniru Lady Gaga baru. 

bandingkan dengan musim sebelumnya, di mana sejak sebelum 10 besar pun, para kontestan sudah punya kecenderungan yang kuat dalam aliran musik yang mereka pilih masing-masing. jadi kita bisa lihat variasi yang seru dan dengan kualitas yang setara hingga setiap minggu kita selalu dapat kejutan yang seru.

dua hal ini berakibat pesan campur-aduk yang sampai ke penonton, sehingga penonton juga kacau dalam memilih kontestan. korban pertamanya: Curtis. dengan menyedihkan, dan tanpa pertolongan juri, ia terpaksa pulang di minggu pertama eliminasi para finalis. 
benar-benar menyebalkan. 

sekarang andalanku tinggal satu aja. Angie Miller yang jago main piano, jago ngarang lagu, dan punya kualitas jadi superstar. semoga setelah ini para penonton di Amerika Serikat bisa memilih dengan bijak, supaya yang akhirnya menang memang yang benar-benar pantas. 

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...