buat kamu yang vegetarian, maaf aku membawa kabar kurang sedap.
dari hasil ngobrol-ngobrol sama orang-orang di grup sejarah yang rajin
baca babad, kakawin, kropak dan kitab-kitab, memang rupanya nenek moyang
kita enggak vegetarian. justru lebih banyak makan daging daripada
sayur-sayuran
ada yang bilang kalau makan sayuran itu lebih karena terpaksa. misalnya
pas jaman berburu dan meramu, mereka yang makan sayuran saja, biasanya
karena badannya lemah, nggak bisa lari cepat mengejar kijang atau kurang
sigap menangkap ikan:p
nah, dari abad ke-8 dan 9, pertanian sawah udah jadi salah satu mata
pencaharian penting di Jawa. setidaknya dari catatan raja Kamboja yang
ngekos sama keluarga dinasti Syailendra (yang bikin Borobudur) sebelum
dia balik ke negaranya dan bikin Angkor Wat. dari Borobudur juga,
ketahuan kalau orang-orang di Jawa pada masa itu banyak yang sehari-hari
minum olahan susu dan makan sagu. nggak heran sih ya mereka bisa bikin
candi segede itu juga, makanannya penuh protein dan negaranya kaya raya.
prasasti yang bahas makanan memang ada cukup banyak, terutama yang dari
masa awal kerajaan di Jawa Timur (Kediri) dan di Jawa Barat (Sunda) di
abad 9-10M. kayaknya pesta di jaman itu memang seru dan gila-gilaan,
sehingga para sekretaris kerajaan perlu memastikan kalau anak cucu
mereka tau, nenek moyangnya makan dendeng, pindang, empal atau ikan
gabus goreng telur yang disajikan dalam pesta-pesta. nyam!
dari obrolan kemarin itu, aku juga jadi tahu kalau variasi makanan dan
teknik memasak sudah sangat beragam sejak ratusan tahun yang lalu. di
abad 12 udah ada Rawon, dan namanya jelas-jelas rawon, lengkap dengan
penjelasan kuahnya yang hitam karena biji Keluwak. abad 13 sudah ada
terasi, yang kemungkinan besar sejaman dengan petis. sejak abad 5 kelapa
sudah banyak disebut. mungkin sejak 1000 tahun lalu, olahan kelapa juga
udah macam-macam. mulai dari makan kelapa muda, air kelapa, santan, air
bunga kelapa yang manis, sampai bikin minuman keras pun, dalam bentuk
legen dan tuak. di bali, arak dibuat dari beras. abad 13/14 sudah ada
kerupuk, nenek moyang kita nggak bisa makan tanpa sound effect.
tulisan paling rinci soal teknik memasak orang sunda ditulis dalam buku
tahun 1518, bikin ayam tulang lunak aja udah bisa lho! canggih parah!
belum lagi masakan pesmol yang warna kuningnya diambil dari bunga labu,
sampai bikin fillet ikan yang digoreng sampai renyah. bikin pindang,
pepes, pecel dan empal udah bisa dari hampir 500 tahun yang lalu!
di bawah ini, adalah rangkuman dari riset kecil yang aku bikin tentang timeline makanan Indonesia, dengan bantuan dari teman-teman di grup Telegram Sejarah. cus!
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Monday, July 31, 2017
Subscribe to:
Posts (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...