pada hari Minggu yang kelabu itu, aku makan siang dengan seorang teman di sebuah warung yang menyajikan masakan Jawa. kami duduk di kursi bambu yang diberi bantal-bantal besar dan empuk bersarung biru tua. tempat itu nyaman dan sesuai dengan percakapan kami yang ringan, meningkahi udara yang dingin dan tak bergerak.
langit sendu berwarna abu-abu, tak segaris pun warna biru terlihat. matahari bersinar muram. bahkan selepas pukul dua siang, suasana seperti ditawan pagi yang berkepanjangan. awan bermuatan hujan yang pekat menutup langit rapat-rapat, seperti lapisan gula pada kue Halloween yang menyeramkan. aku tak akan heran jika tiba-tiba segerombolan kelelawar bermata merah nyalang beterbangan di udara.
tapi yang muncul justru serombongan orang-orang Prancis yang berwajah sama bosan dan muramnya dengan suasana hari itu. mereka melihat ke arah kami dengan pandangan tanpa minat sambil terus bercakap-cakap.
kawan makan siangku ini dicurigai bisa berbahasa Perancis karena aku pernah mendengarnya bicara dalam bahasa itu. tapi dalam sebuah kesempatan ketika kami sama-sama menonton film, dia melakukan sebuah kesalahan fatal menerjemahkan judul filmnya yang berbahasa Prancis, sehingga kali ini aku tidak menanyakan padanya apa yang kira-kira orang-orang Prancis itu bicarakan.
"kamu lihat, orang-orang Prancis itu secara natural ekspresinya memang selalu bosan" katanya sambil memasang wajah bosan, yang menurutku kocak. aku terbahak melihat usahanya menirukan mereka.
"temanku bilang, orang-orang Prancis merasa bahwa matahari terbit dari bokong mereka, sehingga mereka selalu merasa bahwa mereka lebih baik daripada siapapun di dunia ini, dan apapun yang orang lain lakukan is soooo... boring!" kataku sambil menirukan ekspresi Anton Ego sebelum Remy mempersiapkan Ratatouille.
ekspresi orang-orang Prancis di meja seberang tidak berubah ketika makanan mereka datang, dan mereka menikmatinya sambil terus berbincang-bincang, tapi tetap tanpa tawa. aneh rasanya melihat 7 orang yang terus ngobrol tapi tidak ada satupun yang lucu untuk mereka. tapi memang wajah-wajah bosan itu senada dengan suasana hari ini, yang mengingatkanku pada sebuah lagu yang dikenal sebagai pengiring usaha bunuh diri dan kematian.
Sunday is gloomy, my hours are slumberless
Dearest the shadows I live with are numberless
Little white flowers will never awaken you
Not where the black coach of sorrow has taken you
Angels have no thought of ever returning you
Would they be angry if I thought of joining you?
lagu ini pertama kali muncul di muka bumi pada tahun 1933 sebagai Szomorú Vasárnap di Hungaria. merupakan karya komposer dan pemain piano autodidak, Rezső Seress yang juga meninggal akibat bunuh diri pada tahun 1968, hanya beberapa hari setelah perayaan ulang tahunnya yang ke 69.
ia bunuh diri karena menyadari bahwa setelah Gloomy Sunday meledak jadi hit pertamanya di berbagai negara, dia tidak akan pernah bisa menciptakan hit yang kedua.
sejak pertama kali muncul. lagu ini telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Perancis Finlandia dan Spanyol, dan dirilis dalam sekurang-kurangnya 7 versi lirik, oleh 56 penyanyi yang berbeda (termasuk diantaranya versi Heather Nova, Bjork, Ray Charles, Sarah Brightman dan Sinead O'Connor). versi Billie Holliday-lah yang membuat lagu ini sangat terkenal dan pada akhirnya menjadi versi standar interpretasi Gloomy Sunday, yang liriknya aku tuliskan diatas.
untunglah!
karena kalau yang jadi terkenal adalah terjemahan bebas versi Rezső Seress, aku tidak akan heran melihat orang-orang yang bekerja di claustrophobic cubicles di gedung-gedung tinggi segera melompat keluar menembus jendela kaca menuju jalan raya yang letaknya beberapa puluh meter di bawah mereka setelah mendengar lagu ini
It is autumn and the leaves are falling
All love has died on earth
The wind is weeping with sorrowful tears
My heart will never hope for a new spring again
My tears and my sorrows are all in vain
People are heartless, greedy and wicked...
Love has died!
The world has come to its end, hope has ceased to have a meaning
Cities are being wiped out, shrapnel is making music
Meadows are coloured red with human blood
There are dead people on the streets everywhere
I will say another quiet prayer:
People are sinners, Lord, they make mistakes...
The world has ended!
orang-orang Prancis di meja seberang masih terus berbicara dengan muram. mereka seperti sedang menghadiri rapat pembahasan sebuah proyek yang gagal total dan tidak bisa lagi diselamatkan. salah seorang diantara mereka memegang kalkulator dan dengan tekun menghitung. setelah beberapa menit barulah aku menyadari kalau ternyata mereka hendak membayar makanan yang mereka pesan. :D
ps. aku baru punya 8 versi Gloomy Sunday. ada yang mau kasih aku 48 versi yang lain nggak?
pps. buat yang punya pacar atau suami atau istri atau ayah atau ibu atau saudara Prancis, jangan marah ya? *wink*
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Monday, November 05, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
3 comments:
tapi yg bikin heran, meskipun mereka semua terlihat muram, bagaimana orang perancis bisa membuat Paris begitu cantik ya? heheheh
bah... kemaren tangal 18 november aku nulis di salah satu blog aku, judulnya Gloomy Sunday juga... :p hahahaha...
pa kabar Na? :D:D
aku cuma punya 1 yg versi bille holiday. bolehkah saya minta 7 versi lainnya? soalnya nyari2 di internet juga nihil. di youtube juga di-blocked semua yg berbau gloomy sunday...plz informasikan ke nenden.rahma@gmail.com ya..thx bgt
Post a Comment