tadi pagi adikku mengirim berita pendek yang bikin aku kaget lewat Y!M.
A: Ulfa kecelakaan udah tahu?
D: nggak tahu
A: tangan dan kakinya patah
D: ha? kapan? kecelakaan sepeda?
A: kira-kira dua hari yang lalu
D: duh...ketabrak apa?
A: naik motor, dibonceng Winta, ketabrak mobil
D: waaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh
A: operasi di Solo.
D: Winta-nya gimana?
A: itu dia, belum ada yang nanyain kabarnya Winta
sigh...
Ulfa dan Winta itu dua sepupuku di Pacitan. Winta umur 14 tahun, kelas 2 SMP, anak Oom Suhar, adiknya Mama. sementara Ulfa umurnya 11 tahun, anak Tante Ninik, juga adiknya Mama. jadi mereka berdua ini masih kecil-kecil, naik motornya juga rada belum beres, udah turun ke jalanan.
apesnya, hari itu mereka terserempet Kijang. dan akibatnya sangatlah serius. kaki dan lengan kiri Ulfa patah dan harus dioperasi di RS. Dr. Oen, Solo. Ulfa jadi parah gitu karena kakinya tersangkut di bemper mobil. kubayangkan, pasti banyak juga baret-baret bekas aspal di tubuhnya yang kurus.
Winta sendiri ternyata tidak apa-apa. tapi beban mental dan rasa bersalah yang dia tanggung pasti sangatlah berat. apalagi karena dia pasti udah ngerti betapa runyam situasi di rumah tante Ninik saat ini. anak kedua tanteku masih kecil, umurnya baru 7 tahun. udah gitu, di rumah tante Ninik juga tinggal Mbah Putri yang sudah hampir 6 bulan ini praktis harus dirawat ekstra setelah terkena stroke. padahal Tante harus ada di Solo menunggui Ulfa.
waktu kuhubungi, Tante Ninik bilang kalau Mbah Putri sekarang dirawat di rumah Oom Suhar untuk sementara. Papa dan Mama serta adik laki-lakiku juga rencananya ke Pacitan besok. aku cuma bisa nitip buku-buku cerita buat Ulfa. kebayang kan, anak umur 11 tahun harus berminggu-minggu terbaring di tempat tidur, pasti bosan dan rewel setengah mati.
sekarang aku ngerti kenapa dulu Papa dan Mama bersikeras aku nggak boleh belajar naik motor pas SMP, walopun teman-temanku sudah naik motor ke sekolah.
eh, dimana ya, sepeda hitam berkeranjang yang kupakai waktu SMP dulu?
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Monday, July 09, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
4 comments:
semoga lekas sembuh, kalo emang belum mahir bawa motor mending ga usah dulu, percayalah, naik motor di jalanan itu ngga semudah yang terlihat.
Titip doa beriring ucapan semoga cepat sembuh..
semoga ulfa cepat sembuh ya, dan bisa bermain dengan riang lagi. dan buat winta juga semoga mungkin jadi lebih hati-hati lagi. *teriring doa dan salam, hihhihi*
*teringat temenku yang baru melayang bebas dari motor*
:)
sEmoga ajah cepet sembuh.... daN Dapat berAktifitas kembali seperti semula
:)
Post a Comment