sepanjang Ramadhan ini, aku lebih sering memasak sendiri di rumah, daripada beli makanan jadi di warung. kalau waktunya harus tetap di kantor sampai selepas waktunya buka (yang juga beberapa kali terjadi) atau ada undangan berbuka puasa bersama (walaupun yang mengajak makan bersama belum tentu juga berpuasa), itu bisa dihitung sebagai berkah Ramadhan, karena gratisan!
jangan tanya apakah aku bisa masak. tapi jangan juga meragukan kemampuanku. masakanku memang sebaiknya hanya aku sendiri yang makan karena pertama, penampilannya suka nggak kompak, sama sekali nggak sesuai dengan rasanya. dan kedua, aku takut ada yang keracunan:D
tapi sebetulnya minggu lalu aku udah ada kemajuan. waktu bikin pudding dengan resepnya Bara Pattiradjawane, 5 orang lain yang ikut menghabiskannya kelihatan masih sehat-sehat aja sampai sekarang.
nah, beberapa hari yang lalu aku mencoba membuat cumi goreng tepung, tanpa melakukan riset secara seksama, bagaimana sebaiknya memperlakukan, membumbui dan menggoreng cumi itu. akibatnya, berantakan. cuminya amis nggak karuan, bentuknya lebih seperti potongan jantung pisang daripada cumi. jangan tanya kok bisa jadi hancur gitu bentuknya, karena aku juga nggak tau sebabnya. pokoknya kacau deh.
hari ini aku membaca-baca resep di internet dan menemukan kalo ternyata bikin cumi goreng tepung memang nggak semudah yang aku pikir sebelumnya. ada proses ini itu yang harus dikerjakan, dan cukup memakan waktu. pantesan kalo beli harganya mahal. ternyata itu sebabnya.
moral of the story... mendingan minta ditraktir cumi goreng tepung ajah!
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
5 comments:
next time would be better
Cumi goreng tepung sih gampang, Jeng... :-D
Aduh, jadi pengen cumi...
Kamu terobsesi dengan cumi yah?
Ada yang traktir-traktiran..? di mana.. di mana? ikut!
mohon maaf lahir dan batin
Post a Comment