keliatan nggak kalo sebenarnya aku sama Tub kayak janjian pake baju yang warnanya sama, supaya Blub bisa jadi 'wanita lain' ditengah-tengah kami berdua?
berhubung hari itu adalah sehari sebelum Galungan, maka nasi ayam kedewatan tutup, dan aku nggak jadi bisa ngajakin mereka makan disana. we ended up eating at Nuri's. lalu setelah itu foto-foto di sekitar Pura Gunung Lebah, terus sempat juga nyari lulur Sekar Jagat, dan ke Kakiang makan mango tart.
yang ini, foto di area dekat Pura Gunung Lebah. tentu, aku sebenarnya lebih tertarik sama sungai dan rimbunan tanamannya, daripada sama dua orang yang jadi foreground ini. herannya, kameraku lebih suka kalo fokusnya jatuh di hidung Blub. jadi ya, apa boleh buat.
nah, waktu aku nganterin mereka ke Monkey Forest, suasana mendadak jadi seru. beberapa monyet mendekati kami. dua diantaranya jalan ke arahku. yang satu memeluk kaki kananku... berusaha memanjat kakiku. sementara yang satunya lagi, yang agak lebih gede, peluk-peluk betis kanan.
"hmmm... kenapa sayang? cari mama? itu tuh... mama yang pake baju kuning dan berkacamata"
bad joke. karena si monyet di kaki kanan tiba-tiba menggigitku. terasa perih dan sakitnya kayak abis teriris pisau.
aku lantas mendatangi penjaga dan mengatakan kalau aku digigit monyet asuhannya. dengan ketenangan yang luar biasa, si penjaga memintaku menunjukkan bekas gigitan monyet itu, dan lantas berkomentar "oh... itu nggak papa. kalo berdarah, baru dikasih antiseptik"
karena dia kalem-kalem aja, aku juga jadi ikutan tenang kan, ya. biar bagaimanapun, kan si penjaga itu lebih berpengalaman. termasuk dalam soal gigitan monyet.
tapi dokter yang memeriksaku keesokan harinya, sama sekali nggak setuju. dia menjelaskan panjang lebar bagaimana gigi binatang itu seperti kebun binatang, tempat segala kuman dan bakteri merajalela. dia juga menjelaskan kemungkinan tetanus dan rabies. aku langsung diem. dan tetep diem lama sampe disuruh pulang setelah luka gigitan itu dibersihkan. di Monkey Forest nggak pernah ada kasus rabies, katanya.
sudah 11 hari berlalu sejak gigitan itu terjadi. bekasnya di betisku sudah hilang. awalnya, aku pikir aku akan jadi mutan, supermonkey atau wonder primata. ternyata sampai hari ini aku masih belum mengalami pertambahan populasi bulu yang terlebihan. aku cuma sering ngerasa pengen memanjat pohon kelapa.
tapi aku masih harus bersabar dan melihat apa yang akan terjadi 17 hari dari sekarang.
we wouldn't know before 28 days after.
berhubung hari itu adalah sehari sebelum Galungan, maka nasi ayam kedewatan tutup, dan aku nggak jadi bisa ngajakin mereka makan disana. we ended up eating at Nuri's. lalu setelah itu foto-foto di sekitar Pura Gunung Lebah, terus sempat juga nyari lulur Sekar Jagat, dan ke Kakiang makan mango tart.
yang ini, foto di area dekat Pura Gunung Lebah. tentu, aku sebenarnya lebih tertarik sama sungai dan rimbunan tanamannya, daripada sama dua orang yang jadi foreground ini. herannya, kameraku lebih suka kalo fokusnya jatuh di hidung Blub. jadi ya, apa boleh buat.
nah, waktu aku nganterin mereka ke Monkey Forest, suasana mendadak jadi seru. beberapa monyet mendekati kami. dua diantaranya jalan ke arahku. yang satu memeluk kaki kananku... berusaha memanjat kakiku. sementara yang satunya lagi, yang agak lebih gede, peluk-peluk betis kanan.
"hmmm... kenapa sayang? cari mama? itu tuh... mama yang pake baju kuning dan berkacamata"
bad joke. karena si monyet di kaki kanan tiba-tiba menggigitku. terasa perih dan sakitnya kayak abis teriris pisau.
aku lantas mendatangi penjaga dan mengatakan kalau aku digigit monyet asuhannya. dengan ketenangan yang luar biasa, si penjaga memintaku menunjukkan bekas gigitan monyet itu, dan lantas berkomentar "oh... itu nggak papa. kalo berdarah, baru dikasih antiseptik"
karena dia kalem-kalem aja, aku juga jadi ikutan tenang kan, ya. biar bagaimanapun, kan si penjaga itu lebih berpengalaman. termasuk dalam soal gigitan monyet.
tapi dokter yang memeriksaku keesokan harinya, sama sekali nggak setuju. dia menjelaskan panjang lebar bagaimana gigi binatang itu seperti kebun binatang, tempat segala kuman dan bakteri merajalela. dia juga menjelaskan kemungkinan tetanus dan rabies. aku langsung diem. dan tetep diem lama sampe disuruh pulang setelah luka gigitan itu dibersihkan. di Monkey Forest nggak pernah ada kasus rabies, katanya.
sudah 11 hari berlalu sejak gigitan itu terjadi. bekasnya di betisku sudah hilang. awalnya, aku pikir aku akan jadi mutan, supermonkey atau wonder primata. ternyata sampai hari ini aku masih belum mengalami pertambahan populasi bulu yang terlebihan. aku cuma sering ngerasa pengen memanjat pohon kelapa.
tapi aku masih harus bersabar dan melihat apa yang akan terjadi 17 hari dari sekarang.
we wouldn't know before 28 days after.
5 comments:
ga ada sekrinsyut bekas gigitan si tenyom ya, jeng?
ada sih bekasnya. tapi bukan untuk dipublikasikan.
eh untung udah sembuh, coba klo tidak bisa jadi ibunya tuh :)
http://artha.web.id
Hihihihi!
salam kenal.... *abis baca log book kopdar di panti tadi* hihhihi
Fenny
Post a Comment