setelah yoga, lalu facebook dan kini acara sulap di televisi.
dan setiap kali ada berita semacam ini, aku segera mencari artikelnya, berharap bisa mendapatkan penjelasan yang dapat diterima dengan akal sehat yang bebas zat kimiawi (terutama msg), lalu setelah itu jadi kecewa berat. semua penjelasan yang aku baca hanya membuatku semakin bertanya-tanya apakah mereka serius, atau sedang bercanda. barangkali sudah lama tidak mengecek penanggalan, jadi nggak sadar kalau tanggal 1 April sudah lewat lama. dan betapapun mereka berusaha, nggak akan ada satu tahun yang April Mopnya sampai 3 kali. atau lebih.
apakah sudah tidak ada lagi hal yang lebih penting dari urusan semacam ini untuk dipikirkan dan dibahas? buang-buang energi aja!
kenapa, wahai para kyai yang jumlahnya ratusan di Jawa Timur, dan ribuan di seluruh Indonesia, tidak mengerahkan santri untuk, misalnya, membuat program-program yang memberdayakan para korban bencana Lapindo. menggiatkan usaha skala kecil yang memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan memadai atau membangun rumah lagi?
aku yakin usaha semacam ini akan lebih barokah dan lebih bermanfaat dan akan bikin orang senang, bukannya membuat ribuan orang di Indonesia mengernyitkan dahi bersama-sama dan tertawa terpingkal-pingkal karena fatwa yang dikeluarkan terdengar konyol.
etapi kalo bikin orang tertawa itu berpahala ya?
atau, ide lain, nih...
membimbing para penggiat ormas yang mengatasnamakan dirinya Islam dan memanfaatkan nama itu untuk merusak, supaya kembali ke jalan yang benar, yang lebih lurus. yang nggak pake acara melakukan kekerasan, nggak pake sweeping-sweeping nggak penting, yang motifnya menguarkan bau tidak sedap. you know what I mean, lah.
dan kalo memang masih bersikeras ingin mengeluarkan fatwa haram, aku punya usul yang aku rasa cukup bagus. brilian, malah. ada dua hal yang aku rasa penting banget untuk diharamkan segera.
pertama, sinetron.
wah, segala jenis cara untuk njahatin orang, mengadu domba, iri hati, dengki, keserakahan, menusuk dari belakang, menggunting dalam lipatan, tipu daya, perselingkuhan, mengumbar nafsu, perbuatan maksiat, sampai berkumpulnya lawan jenis yang bukan muhrim, berpakaian seronok dan pergaulan bebas semua ada di sini. itu pemain sinetron yang umurnya masih belasan, pada peluk-pelukan, cium-ciuman di depan kamera, ditonton sekian juta orang, bikin anak muda jadi termakan ingin nyobain pacaran sampai melewati batas, itu apa ndak haram, pak kyai?
kalopun pada pake jilbab, di sinetron mereka tetap jahat sama menantu, anak yatim, fakir miskin, orang-orang terlantar. aduh, itu kan bikin citra busana muslimah jadi tercoreng. mau ditaruh di mana wajah orang Islam, pak kyai?
apalagi sinetron bikin banyak orang jadi bengong di depan TV, gak inget waktu, nggak produktif, jangankan pergi pengajian atau memakmurkan masjid. jelas-jelas ini ampaknya lebih berbahaya daripada acara sulap secanggih apapun. udah gitu, sinetron ini menyusup juga ke tayangan lainnya, walaupun namanya kontes nyanyi atau reality show, semua dibuat seperti sinetron. ini lebih berbahaya daripada laten komunis! tolong cepat-cepat diharamkan, wahai bapak-bapak kyai yang sering berkumpul dan membahas berbagai masalah agama. ini sudah gawat.
kedua, MSG, alias mono sodium glutamate. ini adalah bahan penyedap segala jenis masakan di seluruh penjuru negeri ini, dan bikin hampir semua makanan, jadi nggak sehat. ia dituangkan dengan murah ke dalam setiap mangkuk bakso, soto, bakmi, setiap bungkus makanan ringan serba gurih, dan entah apalagi. MSG, diketahui menyebabkan matinya sel otak, membuatnya menciut, menyusut, lalu tak bisa digunakan lagi. akibatnya jelas, pikiran yang sempit dan picik (karena jaringan otak tak luas lagi), menurunnya daya tangkap (membuat orang menjadi gak pedulian, gak mau tahu dan ngikutin maunya sendiri), menurunnya IQ (secara signifikan), yang berarti pembodohan massal.
aku sendiri curiga, kecenderungan mengeluarkan fatwa haram yang seolah diputuskan tanpa pikir panjang ini juga merupakan salah satu bagian dari sindrom akibat menumpuknya asupan MSG dalam otak.
kalau dua ide ini masih kurang bagus, mungkin ada baiknya membuat fatwa haram seperti usulan temanku si Isman: mengharamkan kecenderungan untuk mencetuskan fatwa haram hanya berdasarkan sudut pandang pencetus yang enggan buka pikiran.
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Saturday, June 06, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
1 comment:
wah wah wah,
tulisan ini sudah saia simpen dan akan ditanyakeun kepada ahli IT server dan ahli tatabahasa.
jika ada makna hinaan, maka tunggu saja aksi saia!
*umpetin trisula darah*
Post a Comment