berikut ini adalah cara-cara menjaga silaturahmi yang selalu aku terapkan setiap kali lebaran di pacitan. cara ini aku pakai karena ada banyak sekali saudara di pacitan dan masing-masing sangat jarang aku temui.
1. mau diajak salaman dan tersenyum. walau siapapun yang datang, dan bagaimanapun rupanya, terlebih orang tua. seringkali aku nggak kenal siapa-siapa yang datang itu. tapi mereka tau siapa aku. anaknya si ini dan si itu. bagaimana waktu aku masih kecil dan seterusnya. jadi untuk amannya, salaman dan tersenyumlah. kembangkan jiwa selebritimu.
2. numpang mandi. rumah embah yang dari papa selalu ramai. sekurang-kurangnya ada 24 orang berkumpul sekaligus, di rumah yang kamar mandinya cuma dua. kalo lagi males ngantri, aku lebih memilih ke rumah bude pandi, sepupu papa, atau ke rumah mas muh, sepupuku. masing-masing di depan dan samping rumah embah.
3. kalo udah dateng, jangan lupa tanya sama yang punya rumah, "masak apa hari ini?". semua merasa senang kalo kita mau makan di rumahnya. kata mama-papaku, itu karena setelah embah kakung meninggal, sodara papa udah jarang ngumpul. jadinya kalo ada anaknya yang mau datang, dan makan di rumah. mereka senang. aku juga senang kok, dapet menu beda-beda terus...
4. pamit kalo mo pulang. setiap kali udah mau pergi dari pacitan, walopun cuma ketemu di depan rumah, selalu nyempatin untuk pamit sama yang dekat-dekat. biasanya kalo udah gitu, dapet oleh-olehnya makin banyakkk!
selamat idul fitri yaaa!
maafin aku lahir dan batin...
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
1 comment:
didats maapin kok.. :P
Post a Comment