Tuesday, October 25, 2005

hampir tante

aku pasti udah tidur waktu sms-nya ari datang.
selepas tengah malam waktu aku terjaga, aku tersenyum membacanya

pa kabar? lama gak kedengeran? btw, rabu lalu gw sempat buka puasa di tempat ita, and kau tau? dia udah 'isi'. masi baru siy, jd masi mual-mual mulu. gw mo sms lo lupa-lupa terus:-)

waaaaaaaaahhhhh!!!
hampir setahun lalu ita dan tunjung menikah. aku datang ke jakarta untuk pernikahan mereka waktu itu. dan sekarang ternyata ita udah mulai hamil. kok jadi aku yang kegirangan gini? serasa aku mau punya keponakan baru. iya sih, kalo anaknya ita ya pasti manggil aku tante toh...

betul-betul nggak terasa bertapa cepatnya waktu berlalu. kayaknya belum lama aku dan ita sekelas bareng di SMP. les bareng, ngecengin anak-anak SMU sebelah sambil cekikikan berdua. kemana-mana naik sepeda federal... trus tau-tau kami mulai kuliah, waktu ita mau TA juga aku bantuin... dan dia menikah duluan. mendahului aku, ari dan topik.
dan sekarang udah mau punya anak. hmmm...

Monday, October 24, 2005

Giger from Hell

diangsurkannya buku itu padaku sambil bertanya apakah aku mengenal nama orang yang menjadi judul buku itu. HR GIGER ARh+. demikian yang tertulis di sampulnya. aku melihat penerbitnya; TASCHEN. mestinya orang ini, siapapun dia, bukanlah orang sembarangan karena penerbit bukunya adalah salah satu penerbit internasional yang baik.

keterangan singkat yang aku terima tentang Giger adalah bahwa dia merupakan seniman yang membuat efek visual untuk film ALIEN. tunggu dulu... aku tau film itu yang akhirnya terdiri dari tiga film berturut-turut. ALIEN 1,2 dan 3. tapi siapa Giger ini? seniman mana yang karyanya menggambarkan dunia yang entah dimana, dengan objek yang merupakan gabungan dari manusia, binatang, makhluk gaib, dan kondom? dengan setting yang serba suram, seperti pabrik tua, tambang yang sudah tak terpakai, galangan kapal yang nyaris karam, atau dunia yang terdiri dari mesin-mesin dan sekrup berkarat?

setiap bagian yang aku baca dari buku tentang Hans Ruedi Giger ini memberiku berbagai kejutan menarik. kejutan pertama, yang menulis pengantar buku ini adalah Timothy Leary, salah satu pahlawan Generasi Bunga yang tentu saja, kontroversial. demikian Leary pada Giger...

Giger, you see more than we domesticated primates. Are you some super-intelligent species? Are you a viral visitor staring with your petalled-poppy eyes into our reproductive organs?

tantu saja pikiran-pikirannya mengejutkan. tapi yang juga menarik adalah bagaimana dia dibesarkan dalam sebuah keluarga yang hangat dan stabil. sehingga Giger memiliki kedalaman perasaan terhadap ayah dan juga ibunya...
untuk menggambarkan ayah yang melihat bagaimana anaknya nyaris menghancurkan laboratorium apoteknya, mengkoleksi patung-patung lilin dan plastik berbentuk tubuh manusia, membuat guillotine dan kereta hantu lengkap dengan lintasannya di rumah... demikian Giger berkata...

My father was an authoritarian but kind man who never hit me. Except for once. In his place, I would probably have murdered me.

Giger bekerja sama dengan sutradara Scott Ridley untuk menciptakan seluruh makhluk dan benda-benda dalam film Alien. Lalu dia melanjutkannya untuk sejumlah film yang lain seperti Poltergeist II, membuat monster Goho Dohji untu sebuah film Jepang dan menciptakan extraterrestrial beauty dan ghost train untuk film Species. obsesinya pada warna hitam, guillotine, patung lilin, bretel, mesin, revolver, wanita dan imajinasinya terhadap ruang, terowongan, hantu, dewa-dewa dari dunia lain (kalo tau Necronomicon dan Cthulhu, pasti ngerti apa yang aku maksud) terlihat jelas dalam karya-karnyanya. Giger juga nggak membatasi diri, dia bekerja dengan berbagai macam teknik, membuat objek tiga dimensi, dan juga menguasai grafis. tapi tentu saja, seniman yang terkenal pun, tetep aja bermasalah dengan administrasi dan birokrasi.

The Dutch custom once thought my pictures were photos. Where on earth did they think I could have photographed my subjects? In Hell, perhaps? Only after getting an expert to come in specially and certify that my works were indeed air-brushed would they let the pictures through.

kisah pahlawan nggak akan lengkap tanpa sisi tragis. kehidupan pribadi Giger adalah cerita yang sedih. hubungannya selama sembilan tahun dengan aktris Li Tobler berakhir di tahun 1975 ketika Li bunuh diri dengan sebuah pistol. kehilangan yang menghantui karyanya selama bertahun-tahun. pernikahannya dengan Mia Bonzanigo juga hanya bertahan selama 1,5 tahun.

oya, walaupun bukan anggota, Giger pernah hadir dalam sebuah pertemuan internasional Hell's Angel karena ia mendesain poster untuk kelompok pengendara motor gede itu.

kalo sewaktu-waktu pergi ke Tokyo, atau Chur (di Swiss) mampirlah di Giger Bar untuk minum bersama para alien yang barusan aja mendarat, baik untuk menengok pangkalan mereka di bumi, atau sekedar transit, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jupiter.

www.HRGiger.com
www.HRGigerMuseum.com
www.HRGigerAgent.com
www.Giger.com
www.LittleGiger.com

Saturday, October 22, 2005

last night's ballad

aku lagi enak-enaknya makan mie goreng yang dahsyat di Chinese Food tadi malem waktu Onet sms dia lagi ada di Ace Hardware sama Kaisar dan mobil mereka, Elizabeth, lampunya mati. nah, waktu lagi mati itu, rupanya Onet ketemu sama WM dan pacarnya, si S. sambil senyum-senyum sendiri aku baca sms Onet yang dilengkapi komentar Kaisar tentang si S yang katanya kayak orang Tahiti, dan bukannya orang Perancis.

sms Onet yang berikutnya datang setelah aku bilang kalo aku setuju sama pendapat Kaisar, bahkan sejak dulu kala. sekali ini sms-nya gag bikin aku ketawa-ketawa, tapi malah bikin aku jadi sedih...

:-( aku liat si merah di parkiran seperti melihat dewa (ada WM!), aku pikir WM akan bantu sedikit at least mengutak-atik dikit pun gak bisa juga gak papa, tapi WM pergi aja sama S. Kaisar mana tau masalah mobil, tapi Na, Elizabeth memang rusak dimana-mana, mending nanti ditaruh dirumah aja...

kaget banget bacanya. seperti bukan WM yang kami kenal. yang selalu jagain Ditta, Mimi, Aku dan Onet. yang selalu mau bantu, walopun nggak dengan tangannya sendiri, sehingga kami pikir akan bisa jadi pastor yang baik kalo sampe waktunya masih belum nikah dan harus masuk seminari.

S yang bikin WM jadi gak seperti WM kita. yang mau jemput PC kamu ke ubud buat dibenerin. yang mau bantuin frank malem-malem. yang mobil merahnya selalu boleh kita pinjam...

aaah... jadi sedih... selama ini WM jadi pahlawan buat kami karena dia selalu melindungi dan bisa diandalkan. kapanpun. jadi tempat curhat semua orang dan selalu penuh perhatian. lagian, WM ma Onet itu udah lama nggak ketemu. sebulan lebih! nggak kebayang deh sifat mulia itu bisa musnah cuma karena lagi jalan sama S. udah jadi rahasia umum kalo S galak. sekali waktu aku pernah liat gimana dia memperlakukan WM dengan semena-mena. gak tega rasnya kalo inget kejadian itu. apa S marah ya, kalo WM bantuin Onet?

:-(padahal aku kangen banget ama WM, tadi ketemu juga langsung kita peluk-pelukan... oh, WM yang hilang...

hmmm...
aku jadi inget dua hari yang lalu aku nelepon WM pas mo ngurusin tiket pesawat. terakhir kami ketemu pas dia nganterin aku berangkat pulang ke Malang, akhir bulan lalu. dan sampe hari ini aku belum ketemu lagi dengan dia.

dua hari yang lalu aku telepon WM... aku juga kangen banget sama dia... sampe terharu denger suaranya di telepon. berkaca-kaca...

waktu nelepon, aku sampe bisa bilang "aku kangen..." dan dengan polosnya WM bilang "sama siapa?". duh, udah lama banget nggak ngobrol sama dia. beberapa kali cuma sms-an dan dia tau aku lagi sibuk banget nyiapin pameran Suwidiarta makanya dia nggak sering-sering mencoba menghubungiku.
toh, dia juga sekarang lagi sibuk syuting film di kartika hotel dan tiap kali keluhannya selalu sama..."I feel awkward to be the only Asian in this place. rasanya seperti bukan di Indonesia"

:-( ... iya ya... ... aku juga jadi terharu, tadi dia bilang pengen ke ubud, pengen libur.

jadi inget postingan di kampung gajah tentang kriteria calon istri. seharusnya ditambahkan, kalo perempuan yang baik itu bukan perempuan yang bikin si laki-laki nggak jadi dirinya sendiri. jadi tertekan dan meninggalkan teman...
mungkin aku ke warkop aja besok hari minggu. kalo bisa ketemu WM, ya bagus... kalo nggak bisa, mau men-smurf kamarnya Toni dan ngobrol sama Mimi. udah lamaaaa sekali nggak main kesana.

selama berminggu-minggu pernah aku hanya cerita tentang WM (dan semua yang dilakukannya untuk mengurus kami di warkop) sama casper. skarang sih, menghela nafas panjang aja dulu.
*sigh*

Wednesday, October 05, 2005

the bloody month is coming

puasa pertama nih!

sejak pertama kali tinggal di bali, udah terpikir kalo pas bulan puasa, bakalan menangis darah karena berpuasa sendirian. mulai dari sahur, buka puasa, sampai ke tarawihnya, semuanya sendiri. si banu tuh... yang suka ngingetin aku tentang soal menangis darah ini...

well, memang bali bersimbah darah beberapa hari sebelum ramadhan karena bom yang dipasang di kuta square dan jimbaran. tapi ternyata bener juga kalo berpuasa, lebih dari menjalankan ibadah yang lain, tergantung banget sama niatnya. aku bener-bener sendirian puasa di hari pertama karena onet lagi ada di bandung dan aku nggak bisa ke warkop berhubung stnk motor lagi dikirim ke malang buat bayar pajaknya. lagian, polisi lagi pada hobi patroli dijalan. motor berpelat N(alang) tanpa STNK berkeliaran, bisa-bisa aku dicurigai mata-mata kelompok teroris! tapi setelah dijalani nggak papa, tuh! nggak nangis-nangis darah juga...

sejak sore, casper udah wanti-wanti supaya aku nggak lupa tarawih malam ini. maka kegiatanku sebelum pulang kantor adalah download jadual shalat. dasar kecapean sehabis display dan ngelembur desain publikasi pameran, yang aku kerjain malam tadi hanyalah makan dan nonton DVD.

bangun untuk sahur jam 4 pagi, aku makan sahur ditemani tora sudiro, tessy ma si gila aming. ampun dah! ketawa mulu liat mukanya aming yang hancur akibat bulu mata sepanjang 15 cm! dan gayanya yang mengerikan rusuhnya...
yang paling spesial di puasa hari pertama adalah karena waktunya bersamaan dengan galungan!. kalo beberapa bulan yang lalu, saat galungan aku berkeliling seharian nemenin idapon hunting foto, menjelang galungan kali ini aku malah sibuk memetakan tempat makan mana yang buka pas penampahan dan galungan. hum... akhirnya aku makan nasi padang aja, deh! karena di sepanjang jalan raya, yang buka cuma nasi padang putri minang. mangga madu, sate ikan, penyetan, chinese food, igelanca... semuanya nggak buka.

sore ini, diputuskan menjelajah daerah peliatan untuk buka puasa.
semoga aja warung jawa timur, ato sate kambing muslimin buka hari ini. kayaknya makan bakso buat buka puasa nggak keren deh...lagian, belum tentu juga baksonya buka.
waaa! aku kangen kolak, es timun suri, es dawet, es kopyor dan bubur mutiara...

selamat berpuasa buat kamu juga!

Saturday, October 01, 2005

crushed...into thousand pieces...

sejak 1998 aku udah keluar dari rumah. praktis sesudah itu, keluargaku adalah 'keluarga teman-teman' yang menjaga dan menemaniku seperti saudara. atau bahkan lebih. kalau kuingat-ingat lagi, semakin banyak saja kejadian, baik itu sedih maupun senang yang hanya kubagi dengan teman-teman, bukan dengan keluargaku di rumah.

seperti kejadian di sabtu sore itu.
setelah kumatikan telepon, aku merasa sekujur tubuhku beku. lalu rasa sakit itu mulai merambat... pedih dan menusuk. nggak bisa dikeluarkan. namun, suka atau nggak suka, bisa atau nggak bisa, aku harus tetap memasang ekspresi kerja. ini masih di kantor. dan aku nggak boleh kehilangan kendali...

seluruh perasaan baru tumpah ruah waktu aku bicara pada WM dan pada casper malam itu. mereka berdua mendengarkanku dengan sabar dan mendukungku supaya tegar. aku, sepenuhnya tau apa yang akan mereka katakan, atau sikap apa yang sebaiknya diambil. yang nggak bisa aku berikan pada diriku sendiri adalah kalimat "semua akan baik-baik saja". dan mereka berdua yang mengucapkannya. ketika mereka menyatakan kalimat itu untukku, aku percaya. aku percaya sepenuhnya.

saat makan malam itu, dikelilingi lisa, mimi dan WM, aku merasa seperti sedang makan malam bersama keluarga. yang punya kepekaan tertentu untuk memastikan bahwa mereka ada bersamaku disaat-saat yang buruk.
dan seperti kata ido waktu kami (ditambah mas beny dan tony) pergi makan soto menjelang tengah malam itu... seburuk apapun masalah yang kita alami, betapapun parahnya keadaan, hancurnya hati, hidup harus tetap berjalan. harus punya nyali untuk berjalan dengan kepala tegak dan menyingkirkan kesedihan. duh, jarang-jarang lho, diobrolin serius sama ido karena biasanya ledek-ledekan rusuh melulu...

esoknya, aku ngejunk di id-gmail dengan perasaan yang lebih baik, walopun threadnya berjudul 'crushed... into thousand pieces...' yang nggak aku sangka adalah reaksi dari para gajah di kampung. reaksi pertama tentu saja berhubungan dengan casper. wah, casp... sori yah, aku nggak nyangka kalo mereka akan langsung menuduh kamu sementara kamu justru baik banget sama aku waktu itu.
reaksi berikutnya, datang dari salah satu gajah yang tinggal di surabaya, doni kristian dachi. dia yang mula-mula menanggapi threadku dengan 'hi hi hi hi' belakangan malah membuat post khusus di blognya, yang berisi sebelas lagu yang disebutnya kompilasi bunuh diri. setelah membaca thread dan blognya, aku meneteskan air mata sekali lagi.

sampai saat ini pun, waktu aku menulis post ini pun, aku sedang mendengarkan lagu-lagu yang dikumpulkan abang doni. dan merasakan lagi keramahan, kehangatan yang selalu bisa aku dapatkan dari 'keluarga teman-teman'

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...