kamu pulang ke Bali.
dan aku bisa melihat matamu yang berwarna cokelat lagi.
dan aku bisa melihatmu tersenyum padaku lagi
dan aku bisa mendengar suaramu yang halus dan ramah lagi.
dan aku bisa menoleh untuk melihat garis wajahmu, ketika kita duduk bersisian sambil berbincang-bincang. lagi.
aku sangat senang mendapatimu kembali
tapi hanya bosku yang bisa menyatakannya dengan tepat.
"nah... setelah potong rambut, kamu keliatan cakep lagi"
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Saturday, June 09, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
10 comments:
siapa, Na?
ada deh, Hon™.
*wink*
tembak aja langsung na...
hihihi... :P
pantadnya padat-dan-berisi™ juga?
bukan padat-berisi, mbu.
tapi ketat padat™
anehh...
kok bisa ketauan ya aku potong rambut?
lebih aneh lagi... aku kan ndak di bali?
*sign-out akun google*
pengin ikut
bimoseptyop
pengin ikut
Yuk...kebali yuk, akau juga mau
weleh enak dong tinggal di bali, bisa ke pantai kuta
Post a Comment