"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Wednesday, January 30, 2008
Second chance for Pamela
aku pernah punya perjanjian serius dengan diriku sendiri untuk nggak akan pernah mendengarkan Toto lagi. kayaknya gara-gara itu sempat juga melarang seseorang untuk nyanyiin lagu Toto di suatu kafe, hanya karena aku datang ke tempat itu suatu malam. sebelum sampai, aku kirim sms yang bunyinya "malam ini, jangan ada lagu Toto. please"
*lirik kampung sebelah*
ha!
dan siang ini malah jadi membahas lagu Pamela, dari album The Seventh One, karena liriknya sangat relevan dengan topik yang sedang dibahas di YM. mau nggak mau aku juga jadi inget masa lalu, waktu obrolannya sampai pada soal there is no second chance, for the one who leaves it all behind. yang aku sambung dengan sometimes you just don't know what you got till its gone.
eh, aku malah dikirimi lagu Pamela abis itu.
dan ya, udah! kuakhiri saja perjanjian untuk nggak akan pernah mendengarkan lagu Toto. pada hari ini, aku mendengarkan Toto lagi setelah lima tahun lewat. aku berikan kesempatan kedua untuk Toto, dan untukku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
No comments:
Post a Comment