yang kamu lakukan sederhana. waktu aku bilang aku rada kecewa karena hasil tesnya nggak sesuai dengan yang aku perlukan, kamu mengirimkan emoticon sedih dan kalimat yang membuat aku merasa kamu ikut merasakan kesedihan dan kekecewaanku.
satu-satunya harapan yang kupunya adalah karena aku belum menerima hasilnya di tangan, dan baru denger beritanya dari orang rumah. berita yang juga masih rada simpang siur karena yang dibaca cuma bagian nilainya aja.
lalu surat itu datang.
dan aku bisa membacanya dengan seksama. bisa dengan hati-hati memahami analisa yang tertulis di sebelah tiap skor. lalu memutuskan bahwa ada yang salah dengan asumsiku yang sebelumnya. hasil tes ini sama sekali nggak buruk. tapi justru sangat baik.
dan tabel pembanding nilai yang membenarkan dugaanku. kali ini nggak salah.
lalu di YM, kamu tampak berseri-seri.
"aku berkali-kali meminta supaya kamu mendapatkan yang terbaik. tadinya aku pikir aku minta terlalu banyak. ternyata nggak"
aku terharu. lagi-lagi kamu membuatku merasa begitu.
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Friday, May 09, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
No comments:
Post a Comment