setelah dapet foto-foto, barulah sekarang aku menampilkan cerita Kopdar TS2 disini, lengkap dengan kisah pra kopdar dan pasca kopdar. selamat menikmati
------
kopdar V.1
tanggal 30 oktober, tepat jam 4 sore, GA 341 mendarat di juanda. aku bergegas keluar dari gerbang kedatangan dan mencari-cari wajah mereka; bunda, benny dan doni. airport penuh sesak oleh keluarga TKI. pasti banyak TKI yang mudik disaat menjelang lebaran seperti ini. dan setiap TKI dijemput oleh satu dusun. no wonder...
kuhidupkan hp dan sms bunda langsung masuk. mereka masih di jalan. sebentar lagi sampai, katanya. kira-kira 15 menit kemudian, bunda memintaku berjalan kearah terminal keberangkatan, dekat restoran padang yang memisahkan terminal kedatangan dan keberangkatan. katanya, mereka ada disana.
kudorong trolley-ku. sebenarnya bawaanku nggak banyak, tapi udah capek rasanya mengangkat-angkat barang-barang ini sejak tadi siang. ah... itu dia, mereka menungguku dan melambai dari kejauhan. aku tertawa membalas, lalu gedubrak! trolleyku menabrak pajangan majalah didepan sebuah toko. kesan pertama yang nggak meyakinkan.
dari bandara, kami menuju tempat makan bebek goreng. sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya kami tertawa. casper pasti gatel-gatel badannya sepanjang sore itu. aku nggak tau apakah enda juga ngerasain kalo kami ngobrolin dia. aku sempat nelpon casper juga, ngasih tau kalo udah ketemu sama mereka bertiga. nggak ngobrol lama, cuma ketawa-ketawa aja.
10 menit sebelum sampai di bebek goreng, azan maghrib berbunyi. aqua dari garuda aku minum. sepanjang jalan, benny berperan jadi supir sekaligus pemandu wisata, yang menunjukkan padaku kemegahan kota surabaya. cuih!!!
bebek goreng itu ramenya minta ampun! nggak ada yang bisa makan dengan tenang dan berlama-lama, karena sudah banyak orang yang mengantri di belakang mereka. benny bertugas memesan bebek goreng, sementara doni memesan minuman. waktu doni menyerahkan makanan pada kami, seorang pembeli memesan bebek goreng pada doni. bersungut-sungut, doni langsung bilang sama kami, tepat di depan si pembeli "emangnya tampangku kayak penjual bebek goreng apa?"
hihihihi... si mas pembeli langsung malu dan minta maaf. aku dan bunda ngakak.
dari bebek goreng, kami menuju mc donalds. mau apa? nongkrong aja. sebagai anak muda yang baik, walopun makannya tradisional, minumnya tetep junk drink! sempat juga bicara dengan koh fahmi si raja bonga-bonga lewat telepon. seperti biasa, setelah aku suruh dia bicara dengan bahasa manusia, doni menyuruhnya beli honda jazz.
dari mc donalds, kami menuju bandara lagi. karena benny nggak mau nganterin aku pulang ke malang. jadi setelah kopdar, barulah aku ketemu dengan papa dan mama, yang menjemputku di terminal kedatangan, jam 8 malam. ampun, pa... ina memalsukan jam kedatangan supaya papa nggak usah nungguin ina kopdar.
alesaaaaaaannn!
****
kopdar V.2
aku melihat jam di hpku dengan gelisah. udah hampir jam 11, kenapa namaku belum dipanggil juga??? pagi itu, sebelum berangkat ke TS 2 aku harus membereskan pasporku dulu. dan tentu saja, karena antriannya nggak gitu jelas, yang melewati jalur benar seperti aku ini, sedikit-sedikit antriannya disela sama para calo yang bawa 25 map sekaligus... yang boleh panggil-panggil petugas lewat lubang loket, dan bahkan masuk ruang pelayanan paspor. imigrasi sux! ah, mental pegawai negeri sux!
selepas jam 11 aku baru naik bis malang-surabaya. dijalan sempat sms-an dengan venus yang katanya masih menunggu sendirian sejak dua jam yang lalu. aku membalasnya dengan pandangan prihatin, sambil lega dalam hati karena belum terlambat untuk ikut kopdar jatim 31 oktober di taman safari 2. begitulah nama resminya.
turun dari ojek, aku menelepon bunda dan sekejap kemudian, suster menghampiriku. gajah yang lain pada bersorak. apa boleh buat... kalo selebriti yang datang, para penggemar memang jadi susah mengendalikan diri. dengan lugunya, aku nggak tau kalo pria berkupluk yang bajunya berlapis-lapis itu adalah venus, walopun aku udah salaman dengannya. ah... diketawain lagi deh...
setelah menunggu sebentar, kami naik ke bis yang dicat loreng seperti zebra, dan mulai mengelilingi taman safari. pak sopir ini hafal nama lokal, nama latin dan sejarah hidup tiap-tiap jenis binatang di TS 2. karena kepiawaiannya membalas candaan kami, para gajah meminta suster untuk menginvitenya ke gmail, biar bisa subscribe id-gmail dan jadi donlennya suster. ihihhihi...
aku duduk dengan bunda, dan kami berdua ketawaaa, terus. doni agak terkendali hari ini karena bida ikut. bhagonk sibuk berkomentar ini itu dengan gak kalah cerewet. budi rejected jadi bulan-bulanan juga. ah, tapi tetap venus yang lebih banyak dikerjain. bagaimana pun juga, dia dan suster pemeran utama cerita ini. doni dan benny ambil banyak sekali foto. mulai dari yang bagus, sampe yang ngawur seperti kupasang disini. sementara itu, arief dan pika sibuk sendiri di belakang. oiii! puasa ooiiii!!!
setelah berkeliling dengan mobil, kami menjenguk anak suster, yang sama sekali nggak mirip venus maupun didats. jelas aja karena itu anak orangutan.
mmm... tapi item-itemnya mirip sapa yaaa?
lalu kami juga nonton pertunjukan gajah, linsang, burung dan monyet di beberapa arena berbeda. taman safari sepi hari senin itu, jadi kami benar-benar leluasa. aku, bunda, budi dan bhagonk masuk juga ke dalam rumah hantu. satu-satunya hal yang menakutkan adalah karena kereta-nya tidak berangkat dalam satu rangkaian, tapi satu-satu! shock juga mendapati bhagonk dan budi hilang ditelan kegelapan rumaha hantu. dimana merekaaaaaa???
sore itu jam 4, kami sempat juga menggelar arisan live, dengan topik 'antara venus, suster, didats dan cute girl'. walopun jumlahnya nggak sebanyak kopdar jakarta, atau bandung, kopdar jatim memang lebih keren dan lebih berkualitas.
maghrib menjelang waktu kami beranjak dari TS 2. kopdar ini masih bersambung dengan buka puasa di malang.
****
kopdar V.3
aku ikut di mobilnya bunda. bersama bunda, bhagonk yang belum merokok dari pagi dan budi rejected yang belum merokok sejak bayi. kami menuju malang dengan bercakap-cakap seru dan bercanda-ria. walopun mulutku udah capek ketawa, tapi siapa yang bisa nggak ketawa di kampung gajah?
atas pilihan venus, kami pergi ke pulosari, dan memutuskan makan di ayam goreng yang mirip kfc cara gorengnya. maksudku, karena ayamnya dibalut tepung. ini karena ada beberapa orang yang kalo makan mie aja, belum makan namanya, jadi harus makan nasi. awalnya, sebenarnya aku menawarkan cwi mie aja.
di pulosari, aku dan bunda mula-mula mau makan satu paket bersama, tapi karena porsi kentangnya kecil, bunda pesen satu paket lagi. ayo makan, bun! nyam...nyam...
venus makan sampe gobyos alias keringetan. bukan karena pedas, bukan karena panasnya udara malang, tapi karena gerah digodain doni, bhagonk, benny dan dudi yang datang belakangan, tapi nggak kalah semangatnya dalam mengganggu venus. waktu makan ini, doni seringkali jadi speechless dan amnesia mendadak karena waktu godain venus sering salah ucap membongkar trik-trik kancil lelaki. padahal 'kan ada bida...
foto-fotoan tentu saja tetap dilakukan mengingat tanpa skrinsyut adalah basbang. setelah berfoto untuk terakhir kalinya, kami lalu pulang.
mula-mula venus yang kami antarkan ke terminal. dia sudah gelisah saja sejak jam 7 malam. entah janjian sama siapa dia. setelah itu rombongan berangkat ke riverside untuk mengantarkan aku pulang. kami berpisah di pagar rumahku, masih dalam keadaan tertawa-tawa.
aku pergi tidur jam 11 malam itu. kakiku lemas dan badanku gemetar kehabisan tenaga setelah tertawa selama 10 jam. betul-betul kopdar yang tak terlupakan!
****
kopdar V.4
pukul 18.20 tanggal 8 november aku sampai di juanda. petualanganku selama libur lebaran hampir usai. besok pagi, aku udah harus balik lagi ke dunia nyata. bekerja seperti biasa.
taklama kemudian, benny datang menemuiku di terminal keberangkatan, membawa dua CD berisi foto-foto kopdar TS 2 darinya dan dari doni. aku sempat memperkenalkan benny pada papa yang mengantarku, sebelum aku memasuki gerbang keberangkatan tepat pukul 18.30.
sampai di depan petugas check-in, aku baru tau kalo ternyata flightku di-delay. nggak tanggung-tanggung. dari boarding jam 19.00 menjadi jam 21.30. aku langsung sms benny supaya dia jangan pergi dulu. dia lalu mengajakku jalan-jalan keluar bandara. ya, kataku. aku mau ke rawon kalkulator.
dari bandara kami menuju darmo, untuk menjemput doni di kantor radio-nya. doni ternyata udah menyelesaikan editan video yang sedang dia kerjakan, dan bisa meninggalkan tempat sembari menunggu hasil rendering. kami menuju rawon kalkulator, tapi tutup. ke nasi goreng juga tutup, tampaknya semua makanan enak masih belum buka hari itu. sampai akhirnya memutuskan ke resto sera, karena kata benny, sayang sekali kalau ke surabaya dan nggak makan makanan khas surabaya.
makan malam bersama bida, doni dan benny berlangsung aman dan lancar. setelah makan, kami menurunkan doni dan bida di DJ FM lagi sebelum menuju bandara. kami semua berpisah dengan ucapan... "sampai jumpa di dunia maya"
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Friday, November 18, 2005
Sunday, November 13, 2005
jazz at the galleries
urs ramseyer and trio dari basel, swiss datang ke bali untuk bali jazz festival. sebagai bagian awalan dari event itu, ada road show jazz at the galleries yang diadakan di galeri santrian dan komaneka.
selain urs pada piano, ada dominik pada bass dan ... pada drum. mereka memainkan musik yang soft dan smooth, dengan beberapa komposisi ballad dan funk juga. meski tanpa vokalis, tapi lagu-lagu yang mereka mainkan bisa disampaikan melalui bahasa instrumen dengan baik.
komposisi terakhir yang mereka mainkan, 'peace' betul-betul lembut dan menyentuh. seperti hembusan angin yang sejuk disela-sela kelopak daun yang muda dan hijau. menyejukkan. merasuk sampai kedalam hati.
konser ini direkam live dan nantinya akan beredar dalam bentuk CD. aku nggak tau apakah CDnya akan diedarkan juga di Indonesia atau nggak. yang jelas, karena urusan rekam-merekam itu, aku jadi harus extra strict sama para penonton. begitu musik dimainkan, siapapun yang terlambat nggak boleh naik ke ruang pertunjukan. mereka boleh naik waktu jeda diantara lagu, supaya langkah kaki (sepatu hak tinggi di lantai marmer)nya teredam tepuk tangan. dan benar saja, separuh dari penonton malam ini datang terlambat. ah, dulu di LIP, kalo datang saat pintu sudah ditutup, jangan harap boleh masuk.
mayoritas yang datang adalah expatriat. percaya atau nggak, kebiasaan jeleknya dalam menonton pertunjukan betul-betul memalukan. banyak sekali yang keras kepala tentang mematikan hp. atau malah bersikeras mau naik ke ruang pertunjukan pada saat musisi bermain. dan sedikit yang berbesar hati mau mendengarkan kata-kata stafku dibawah. aku sampai heran, mereka pikir apa baik untuk jadi sok-sok-an gitu?
pelajaran buat semuanya. buatku juga. menonton pertunjukan dengan tertib itu bukan hanya menghormati musisi ato performernya, tapi juga menghormati diri sendiri. oleh karena itu, sebaiknya;
1. datang tepat waktu
2. mematikan. sekali lagi mematikan, bukan sekedar silent mode telepon selular.
3. diam selama pertunjukan kecuali perlu (untuk bertepuk tangan atau tertawa kalo lucu)
selain urs pada piano, ada dominik pada bass dan ... pada drum. mereka memainkan musik yang soft dan smooth, dengan beberapa komposisi ballad dan funk juga. meski tanpa vokalis, tapi lagu-lagu yang mereka mainkan bisa disampaikan melalui bahasa instrumen dengan baik.
komposisi terakhir yang mereka mainkan, 'peace' betul-betul lembut dan menyentuh. seperti hembusan angin yang sejuk disela-sela kelopak daun yang muda dan hijau. menyejukkan. merasuk sampai kedalam hati.
konser ini direkam live dan nantinya akan beredar dalam bentuk CD. aku nggak tau apakah CDnya akan diedarkan juga di Indonesia atau nggak. yang jelas, karena urusan rekam-merekam itu, aku jadi harus extra strict sama para penonton. begitu musik dimainkan, siapapun yang terlambat nggak boleh naik ke ruang pertunjukan. mereka boleh naik waktu jeda diantara lagu, supaya langkah kaki (sepatu hak tinggi di lantai marmer)nya teredam tepuk tangan. dan benar saja, separuh dari penonton malam ini datang terlambat. ah, dulu di LIP, kalo datang saat pintu sudah ditutup, jangan harap boleh masuk.
mayoritas yang datang adalah expatriat. percaya atau nggak, kebiasaan jeleknya dalam menonton pertunjukan betul-betul memalukan. banyak sekali yang keras kepala tentang mematikan hp. atau malah bersikeras mau naik ke ruang pertunjukan pada saat musisi bermain. dan sedikit yang berbesar hati mau mendengarkan kata-kata stafku dibawah. aku sampai heran, mereka pikir apa baik untuk jadi sok-sok-an gitu?
pelajaran buat semuanya. buatku juga. menonton pertunjukan dengan tertib itu bukan hanya menghormati musisi ato performernya, tapi juga menghormati diri sendiri. oleh karena itu, sebaiknya;
1. datang tepat waktu
2. mematikan. sekali lagi mematikan, bukan sekedar silent mode telepon selular.
3. diam selama pertunjukan kecuali perlu (untuk bertepuk tangan atau tertawa kalo lucu)
Monday, November 07, 2005
menjaga silaturrahmi di hari lebaran
berikut ini adalah cara-cara menjaga silaturahmi yang selalu aku terapkan setiap kali lebaran di pacitan. cara ini aku pakai karena ada banyak sekali saudara di pacitan dan masing-masing sangat jarang aku temui.
1. mau diajak salaman dan tersenyum. walau siapapun yang datang, dan bagaimanapun rupanya, terlebih orang tua. seringkali aku nggak kenal siapa-siapa yang datang itu. tapi mereka tau siapa aku. anaknya si ini dan si itu. bagaimana waktu aku masih kecil dan seterusnya. jadi untuk amannya, salaman dan tersenyumlah. kembangkan jiwa selebritimu.
2. numpang mandi. rumah embah yang dari papa selalu ramai. sekurang-kurangnya ada 24 orang berkumpul sekaligus, di rumah yang kamar mandinya cuma dua. kalo lagi males ngantri, aku lebih memilih ke rumah bude pandi, sepupu papa, atau ke rumah mas muh, sepupuku. masing-masing di depan dan samping rumah embah.
3. kalo udah dateng, jangan lupa tanya sama yang punya rumah, "masak apa hari ini?". semua merasa senang kalo kita mau makan di rumahnya. kata mama-papaku, itu karena setelah embah kakung meninggal, sodara papa udah jarang ngumpul. jadinya kalo ada anaknya yang mau datang, dan makan di rumah. mereka senang. aku juga senang kok, dapet menu beda-beda terus...
4. pamit kalo mo pulang. setiap kali udah mau pergi dari pacitan, walopun cuma ketemu di depan rumah, selalu nyempatin untuk pamit sama yang dekat-dekat. biasanya kalo udah gitu, dapet oleh-olehnya makin banyakkk!
selamat idul fitri yaaa!
maafin aku lahir dan batin...
1. mau diajak salaman dan tersenyum. walau siapapun yang datang, dan bagaimanapun rupanya, terlebih orang tua. seringkali aku nggak kenal siapa-siapa yang datang itu. tapi mereka tau siapa aku. anaknya si ini dan si itu. bagaimana waktu aku masih kecil dan seterusnya. jadi untuk amannya, salaman dan tersenyumlah. kembangkan jiwa selebritimu.
2. numpang mandi. rumah embah yang dari papa selalu ramai. sekurang-kurangnya ada 24 orang berkumpul sekaligus, di rumah yang kamar mandinya cuma dua. kalo lagi males ngantri, aku lebih memilih ke rumah bude pandi, sepupu papa, atau ke rumah mas muh, sepupuku. masing-masing di depan dan samping rumah embah.
3. kalo udah dateng, jangan lupa tanya sama yang punya rumah, "masak apa hari ini?". semua merasa senang kalo kita mau makan di rumahnya. kata mama-papaku, itu karena setelah embah kakung meninggal, sodara papa udah jarang ngumpul. jadinya kalo ada anaknya yang mau datang, dan makan di rumah. mereka senang. aku juga senang kok, dapet menu beda-beda terus...
4. pamit kalo mo pulang. setiap kali udah mau pergi dari pacitan, walopun cuma ketemu di depan rumah, selalu nyempatin untuk pamit sama yang dekat-dekat. biasanya kalo udah gitu, dapet oleh-olehnya makin banyakkk!
selamat idul fitri yaaa!
maafin aku lahir dan batin...
Saturday, November 05, 2005
kalo nenekmu nomail
masih pagi sekali. sambil agak ngantuk-ngantuk karena baru bangun, aku duduk di bale, nungguin tanteku masak. waktu selalu berjalan lambat di pacitan. sejurus kemudian nenekku datang dan duduk di sebelahku. tangannya mengusap-usap punggungku. aku diam saja. lalu mulailah ia berkata
"kowe ki kok senengane dadi pikirane simbahmu"
"kenapa mbah mikirin aku, aku baik-baik saja" jawabku.
"piye ale arep ora mikir. wong kowe ki iso kerjo negeri kok malah senengane ning swasta"
"aku nggak mau jadi pegawai negeri. ntar aku bisa tersiksa"
"lha nek saiki kowe ora tersiksa?"
"nggak, aku bahagia"
"ngopo kowe ki ra gelem dadi pegawai negeri?"
"dan harus bayar 50 juta? aku nggak punya duit segitu"
"sopo sing kondo mbayar? ibumu, bulikmu ki ra ono sing mbayar"
"aku udah kerja. kerjaanku menyenangkan, kenapa harus ganti?"
"padanane mbahmu iki kan sekolahe TK. kowe sing luwih pinter. luwih nduwe pertimbangan. saiki sepiro-piro gedhe bayarmu, alehmu kerjo koyo embuh. mangkat peteng mulih peteng"
"nggak kok. aku kerja jam 9 sampe jam 5. nggak sampe malem"
"nek dadi pegawai negeri jam 2 wis iso mulih. ibumu, bulik-bulikmu ki kabeh kerjo negeri yo iso urip, iso nyekolahke kowe barang. anggepane nek kerjo negeri ki kerjo ora kerjo yo tetep dibayar. nek swasta ki nek kowe loro, ora kerjo, yo terus ora dibayar"
"mbah, udah deh... jangan nyuruh-nyuruh aku jadi pegawai negeri. aku tuh udah sebel banget sama pegawai negeri yang selalu nggak pernah ngerjain kerjaannya tanpa bayaran tambahan. bikin paspor aja, aku disusah-susahin karena bayarnya sesuai aturan, 260 ribu. yang bayar 700 ribu sehari selesai" aku malah jadi inget sama urusan paspor yang masih nyangkut itu. nggak sopaaaannn!!!
"yo, kowe ki kan luwih pinter. mbah iki ale mikir paklikmu kelar koyo embuh"
aku diem. udah males ngomong. tanteku menyuruh nenekku pergi dengan alasan di rumah nenekku (yang emang sebelahan dengan rumah tante) ada tamu.
duh, ini pasti gara-gara omku nggak pulang waktu lebaran, walopun cuma kerja di jakarta. heran, udah dua tahun ini setiap ketemu yang dibahas ituuuu-itu terus. apa nggak ada yang lain yah?
emang susah punya embah yang nomail. mana tau dia kerjaanku tiap hari nge-junk aja. tetep dibayar penuh, dan kalo sakit kantor yang bayarin biayanya.
"kowe ki kok senengane dadi pikirane simbahmu"
"kenapa mbah mikirin aku, aku baik-baik saja" jawabku.
"piye ale arep ora mikir. wong kowe ki iso kerjo negeri kok malah senengane ning swasta"
"aku nggak mau jadi pegawai negeri. ntar aku bisa tersiksa"
"lha nek saiki kowe ora tersiksa?"
"nggak, aku bahagia"
"ngopo kowe ki ra gelem dadi pegawai negeri?"
"dan harus bayar 50 juta? aku nggak punya duit segitu"
"sopo sing kondo mbayar? ibumu, bulikmu ki ra ono sing mbayar"
"aku udah kerja. kerjaanku menyenangkan, kenapa harus ganti?"
"padanane mbahmu iki kan sekolahe TK. kowe sing luwih pinter. luwih nduwe pertimbangan. saiki sepiro-piro gedhe bayarmu, alehmu kerjo koyo embuh. mangkat peteng mulih peteng"
"nggak kok. aku kerja jam 9 sampe jam 5. nggak sampe malem"
"nek dadi pegawai negeri jam 2 wis iso mulih. ibumu, bulik-bulikmu ki kabeh kerjo negeri yo iso urip, iso nyekolahke kowe barang. anggepane nek kerjo negeri ki kerjo ora kerjo yo tetep dibayar. nek swasta ki nek kowe loro, ora kerjo, yo terus ora dibayar"
"mbah, udah deh... jangan nyuruh-nyuruh aku jadi pegawai negeri. aku tuh udah sebel banget sama pegawai negeri yang selalu nggak pernah ngerjain kerjaannya tanpa bayaran tambahan. bikin paspor aja, aku disusah-susahin karena bayarnya sesuai aturan, 260 ribu. yang bayar 700 ribu sehari selesai" aku malah jadi inget sama urusan paspor yang masih nyangkut itu. nggak sopaaaannn!!!
"yo, kowe ki kan luwih pinter. mbah iki ale mikir paklikmu kelar koyo embuh"
aku diem. udah males ngomong. tanteku menyuruh nenekku pergi dengan alasan di rumah nenekku (yang emang sebelahan dengan rumah tante) ada tamu.
duh, ini pasti gara-gara omku nggak pulang waktu lebaran, walopun cuma kerja di jakarta. heran, udah dua tahun ini setiap ketemu yang dibahas ituuuu-itu terus. apa nggak ada yang lain yah?
emang susah punya embah yang nomail. mana tau dia kerjaanku tiap hari nge-junk aja. tetep dibayar penuh, dan kalo sakit kantor yang bayarin biayanya.
Tuesday, November 01, 2005
hairdresser imam dari salon jonathan
atas petunjuk ayin, hari ini aku pergi ke salon jonathan, di deket plasa dieng, malang, buat ngeberesin rambutku yang udah kayak rambut megaloman.
begitu masuk ke salon itu dan bilang kalo mo potong rambut, aku langsung ditanya; "mau yang 25 ribu ato 45 ribu mbak?"
pertanyaan yang aku jawab dengan pertanyaan. ternyata bedanya harga itu disebabkan oleh hairdresser yang berbeda. si gondrong fauzi berharga 45 ribu, sementara si rambut pendek imam berharga 25 ribu. sekilas lihat, aku memutuskan memilih imam, karena aku liat si gondrong itu rambutnya berwarna tembaga dan bentuknya kayak rambut lionmaru, yang malah lebih parah daripada rambutku. rambut imam lebih potongannya lebih bertekstur dan lebih tertata.
waktu aku ngantri, nunggu dicuci rambutnya, imam yang sudah selesai memotong rambut duduk di dekatku sambil bawa koran. sementara fauzi setelah selesai memotong rambut malah godain mbak-mbak resepsionis. alah...
kusapa dia, dan bertanya apa dia yang memotong rambut. aku sedang buka-buka model rambut dan bertanya pada dia apakah model itu cocok buatku. dia minta ijin meraba rambutku, lalu kami mulai berdiskusi sampai akhirnya memutuskan satu model rambut. dia bertanya apakah aku mau dipotong sekarang. aku bilang aku harus dicuci rambut dulu. dan dia bilang dia yang akan mencuci rambutku sekalian.
demikianlah hairdresser imam mencuci rambutku dengan hati-hati, lalu mulai memotong rambutku. aku suka karena dia bekerja dengan serius dan konsentrasi. segitu konsennya sampe waktu aku coba ngobrol sama dia, dia sama sekali nggak denger.
ya, dia mungkin kurang jago menurut orang yang bikin harga, tapi aku tau kalo dia ngerjain setiap orang dengan kecermatan dan ketelitian seperti yang dia kasih waktu ngerjain rambutku, bakalan banyak yang jadi langganannya.
pada dasarnya rambutku agak ikal. itu berarti panjangnya waktu basah dan waktu kering berbeda karena setelah kering akan naik dan memendek. sehabis diberi krem, disteam dan dibilas, imam memblow lurus rambutku dan memotongnya lagi. kali ini dengan gunting untuk memberi tekstur potongan dan menipiskan bagian depan. dengan cara ini, rambutku nggak kependekan dan jatuhnya waktu kering benar-benar pas. aw! aku suka potonganku yang baruuu!
setelah semuanya selesai, dia yang lebih dulu mengucapkan terima kasih. aku tersenyum padanya dan mengucapkan terima kasihku. yang kayak gini nih yang dibilang cece mimi sebagai service by heart. hey imam! kamu masuk blogku hari ini.
begitu masuk ke salon itu dan bilang kalo mo potong rambut, aku langsung ditanya; "mau yang 25 ribu ato 45 ribu mbak?"
pertanyaan yang aku jawab dengan pertanyaan. ternyata bedanya harga itu disebabkan oleh hairdresser yang berbeda. si gondrong fauzi berharga 45 ribu, sementara si rambut pendek imam berharga 25 ribu. sekilas lihat, aku memutuskan memilih imam, karena aku liat si gondrong itu rambutnya berwarna tembaga dan bentuknya kayak rambut lionmaru, yang malah lebih parah daripada rambutku. rambut imam lebih potongannya lebih bertekstur dan lebih tertata.
waktu aku ngantri, nunggu dicuci rambutnya, imam yang sudah selesai memotong rambut duduk di dekatku sambil bawa koran. sementara fauzi setelah selesai memotong rambut malah godain mbak-mbak resepsionis. alah...
kusapa dia, dan bertanya apa dia yang memotong rambut. aku sedang buka-buka model rambut dan bertanya pada dia apakah model itu cocok buatku. dia minta ijin meraba rambutku, lalu kami mulai berdiskusi sampai akhirnya memutuskan satu model rambut. dia bertanya apakah aku mau dipotong sekarang. aku bilang aku harus dicuci rambut dulu. dan dia bilang dia yang akan mencuci rambutku sekalian.
demikianlah hairdresser imam mencuci rambutku dengan hati-hati, lalu mulai memotong rambutku. aku suka karena dia bekerja dengan serius dan konsentrasi. segitu konsennya sampe waktu aku coba ngobrol sama dia, dia sama sekali nggak denger.
ya, dia mungkin kurang jago menurut orang yang bikin harga, tapi aku tau kalo dia ngerjain setiap orang dengan kecermatan dan ketelitian seperti yang dia kasih waktu ngerjain rambutku, bakalan banyak yang jadi langganannya.
pada dasarnya rambutku agak ikal. itu berarti panjangnya waktu basah dan waktu kering berbeda karena setelah kering akan naik dan memendek. sehabis diberi krem, disteam dan dibilas, imam memblow lurus rambutku dan memotongnya lagi. kali ini dengan gunting untuk memberi tekstur potongan dan menipiskan bagian depan. dengan cara ini, rambutku nggak kependekan dan jatuhnya waktu kering benar-benar pas. aw! aku suka potonganku yang baruuu!
setelah semuanya selesai, dia yang lebih dulu mengucapkan terima kasih. aku tersenyum padanya dan mengucapkan terima kasihku. yang kayak gini nih yang dibilang cece mimi sebagai service by heart. hey imam! kamu masuk blogku hari ini.
Tuesday, October 25, 2005
hampir tante
aku pasti udah tidur waktu sms-nya ari datang.
selepas tengah malam waktu aku terjaga, aku tersenyum membacanya
pa kabar? lama gak kedengeran? btw, rabu lalu gw sempat buka puasa di tempat ita, and kau tau? dia udah 'isi'. masi baru siy, jd masi mual-mual mulu. gw mo sms lo lupa-lupa terus:-)
waaaaaaaaahhhhh!!!
hampir setahun lalu ita dan tunjung menikah. aku datang ke jakarta untuk pernikahan mereka waktu itu. dan sekarang ternyata ita udah mulai hamil. kok jadi aku yang kegirangan gini? serasa aku mau punya keponakan baru. iya sih, kalo anaknya ita ya pasti manggil aku tante toh...
betul-betul nggak terasa bertapa cepatnya waktu berlalu. kayaknya belum lama aku dan ita sekelas bareng di SMP. les bareng, ngecengin anak-anak SMU sebelah sambil cekikikan berdua. kemana-mana naik sepeda federal... trus tau-tau kami mulai kuliah, waktu ita mau TA juga aku bantuin... dan dia menikah duluan. mendahului aku, ari dan topik.
dan sekarang udah mau punya anak. hmmm...
selepas tengah malam waktu aku terjaga, aku tersenyum membacanya
pa kabar? lama gak kedengeran? btw, rabu lalu gw sempat buka puasa di tempat ita, and kau tau? dia udah 'isi'. masi baru siy, jd masi mual-mual mulu. gw mo sms lo lupa-lupa terus:-)
waaaaaaaaahhhhh!!!
hampir setahun lalu ita dan tunjung menikah. aku datang ke jakarta untuk pernikahan mereka waktu itu. dan sekarang ternyata ita udah mulai hamil. kok jadi aku yang kegirangan gini? serasa aku mau punya keponakan baru. iya sih, kalo anaknya ita ya pasti manggil aku tante toh...
betul-betul nggak terasa bertapa cepatnya waktu berlalu. kayaknya belum lama aku dan ita sekelas bareng di SMP. les bareng, ngecengin anak-anak SMU sebelah sambil cekikikan berdua. kemana-mana naik sepeda federal... trus tau-tau kami mulai kuliah, waktu ita mau TA juga aku bantuin... dan dia menikah duluan. mendahului aku, ari dan topik.
dan sekarang udah mau punya anak. hmmm...
Monday, October 24, 2005
Giger from Hell
diangsurkannya buku itu padaku sambil bertanya apakah aku mengenal nama orang yang menjadi judul buku itu. HR GIGER ARh+. demikian yang tertulis di sampulnya. aku melihat penerbitnya; TASCHEN. mestinya orang ini, siapapun dia, bukanlah orang sembarangan karena penerbit bukunya adalah salah satu penerbit internasional yang baik.
keterangan singkat yang aku terima tentang Giger adalah bahwa dia merupakan seniman yang membuat efek visual untuk film ALIEN. tunggu dulu... aku tau film itu yang akhirnya terdiri dari tiga film berturut-turut. ALIEN 1,2 dan 3. tapi siapa Giger ini? seniman mana yang karyanya menggambarkan dunia yang entah dimana, dengan objek yang merupakan gabungan dari manusia, binatang, makhluk gaib, dan kondom? dengan setting yang serba suram, seperti pabrik tua, tambang yang sudah tak terpakai, galangan kapal yang nyaris karam, atau dunia yang terdiri dari mesin-mesin dan sekrup berkarat?
setiap bagian yang aku baca dari buku tentang Hans Ruedi Giger ini memberiku berbagai kejutan menarik. kejutan pertama, yang menulis pengantar buku ini adalah Timothy Leary, salah satu pahlawan Generasi Bunga yang tentu saja, kontroversial. demikian Leary pada Giger...
Giger, you see more than we domesticated primates. Are you some super-intelligent species? Are you a viral visitor staring with your petalled-poppy eyes into our reproductive organs?
tantu saja pikiran-pikirannya mengejutkan. tapi yang juga menarik adalah bagaimana dia dibesarkan dalam sebuah keluarga yang hangat dan stabil. sehingga Giger memiliki kedalaman perasaan terhadap ayah dan juga ibunya...
untuk menggambarkan ayah yang melihat bagaimana anaknya nyaris menghancurkan laboratorium apoteknya, mengkoleksi patung-patung lilin dan plastik berbentuk tubuh manusia, membuat guillotine dan kereta hantu lengkap dengan lintasannya di rumah... demikian Giger berkata...
My father was an authoritarian but kind man who never hit me. Except for once. In his place, I would probably have murdered me.
Giger bekerja sama dengan sutradara Scott Ridley untuk menciptakan seluruh makhluk dan benda-benda dalam film Alien. Lalu dia melanjutkannya untuk sejumlah film yang lain seperti Poltergeist II, membuat monster Goho Dohji untu sebuah film Jepang dan menciptakan extraterrestrial beauty dan ghost train untuk film Species. obsesinya pada warna hitam, guillotine, patung lilin, bretel, mesin, revolver, wanita dan imajinasinya terhadap ruang, terowongan, hantu, dewa-dewa dari dunia lain (kalo tau Necronomicon dan Cthulhu, pasti ngerti apa yang aku maksud) terlihat jelas dalam karya-karnyanya. Giger juga nggak membatasi diri, dia bekerja dengan berbagai macam teknik, membuat objek tiga dimensi, dan juga menguasai grafis. tapi tentu saja, seniman yang terkenal pun, tetep aja bermasalah dengan administrasi dan birokrasi.
The Dutch custom once thought my pictures were photos. Where on earth did they think I could have photographed my subjects? In Hell, perhaps? Only after getting an expert to come in specially and certify that my works were indeed air-brushed would they let the pictures through.
kisah pahlawan nggak akan lengkap tanpa sisi tragis. kehidupan pribadi Giger adalah cerita yang sedih. hubungannya selama sembilan tahun dengan aktris Li Tobler berakhir di tahun 1975 ketika Li bunuh diri dengan sebuah pistol. kehilangan yang menghantui karyanya selama bertahun-tahun. pernikahannya dengan Mia Bonzanigo juga hanya bertahan selama 1,5 tahun.
oya, walaupun bukan anggota, Giger pernah hadir dalam sebuah pertemuan internasional Hell's Angel karena ia mendesain poster untuk kelompok pengendara motor gede itu.
kalo sewaktu-waktu pergi ke Tokyo, atau Chur (di Swiss) mampirlah di Giger Bar untuk minum bersama para alien yang barusan aja mendarat, baik untuk menengok pangkalan mereka di bumi, atau sekedar transit, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jupiter.
www.HRGiger.com
www.HRGigerMuseum.com
www.HRGigerAgent.com
www.Giger.com
www.LittleGiger.com
keterangan singkat yang aku terima tentang Giger adalah bahwa dia merupakan seniman yang membuat efek visual untuk film ALIEN. tunggu dulu... aku tau film itu yang akhirnya terdiri dari tiga film berturut-turut. ALIEN 1,2 dan 3. tapi siapa Giger ini? seniman mana yang karyanya menggambarkan dunia yang entah dimana, dengan objek yang merupakan gabungan dari manusia, binatang, makhluk gaib, dan kondom? dengan setting yang serba suram, seperti pabrik tua, tambang yang sudah tak terpakai, galangan kapal yang nyaris karam, atau dunia yang terdiri dari mesin-mesin dan sekrup berkarat?
setiap bagian yang aku baca dari buku tentang Hans Ruedi Giger ini memberiku berbagai kejutan menarik. kejutan pertama, yang menulis pengantar buku ini adalah Timothy Leary, salah satu pahlawan Generasi Bunga yang tentu saja, kontroversial. demikian Leary pada Giger...
Giger, you see more than we domesticated primates. Are you some super-intelligent species? Are you a viral visitor staring with your petalled-poppy eyes into our reproductive organs?
tantu saja pikiran-pikirannya mengejutkan. tapi yang juga menarik adalah bagaimana dia dibesarkan dalam sebuah keluarga yang hangat dan stabil. sehingga Giger memiliki kedalaman perasaan terhadap ayah dan juga ibunya...
untuk menggambarkan ayah yang melihat bagaimana anaknya nyaris menghancurkan laboratorium apoteknya, mengkoleksi patung-patung lilin dan plastik berbentuk tubuh manusia, membuat guillotine dan kereta hantu lengkap dengan lintasannya di rumah... demikian Giger berkata...
My father was an authoritarian but kind man who never hit me. Except for once. In his place, I would probably have murdered me.
Giger bekerja sama dengan sutradara Scott Ridley untuk menciptakan seluruh makhluk dan benda-benda dalam film Alien. Lalu dia melanjutkannya untuk sejumlah film yang lain seperti Poltergeist II, membuat monster Goho Dohji untu sebuah film Jepang dan menciptakan extraterrestrial beauty dan ghost train untuk film Species. obsesinya pada warna hitam, guillotine, patung lilin, bretel, mesin, revolver, wanita dan imajinasinya terhadap ruang, terowongan, hantu, dewa-dewa dari dunia lain (kalo tau Necronomicon dan Cthulhu, pasti ngerti apa yang aku maksud) terlihat jelas dalam karya-karnyanya. Giger juga nggak membatasi diri, dia bekerja dengan berbagai macam teknik, membuat objek tiga dimensi, dan juga menguasai grafis. tapi tentu saja, seniman yang terkenal pun, tetep aja bermasalah dengan administrasi dan birokrasi.
The Dutch custom once thought my pictures were photos. Where on earth did they think I could have photographed my subjects? In Hell, perhaps? Only after getting an expert to come in specially and certify that my works were indeed air-brushed would they let the pictures through.
kisah pahlawan nggak akan lengkap tanpa sisi tragis. kehidupan pribadi Giger adalah cerita yang sedih. hubungannya selama sembilan tahun dengan aktris Li Tobler berakhir di tahun 1975 ketika Li bunuh diri dengan sebuah pistol. kehilangan yang menghantui karyanya selama bertahun-tahun. pernikahannya dengan Mia Bonzanigo juga hanya bertahan selama 1,5 tahun.
oya, walaupun bukan anggota, Giger pernah hadir dalam sebuah pertemuan internasional Hell's Angel karena ia mendesain poster untuk kelompok pengendara motor gede itu.
kalo sewaktu-waktu pergi ke Tokyo, atau Chur (di Swiss) mampirlah di Giger Bar untuk minum bersama para alien yang barusan aja mendarat, baik untuk menengok pangkalan mereka di bumi, atau sekedar transit, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jupiter.
www.HRGiger.com
www.HRGigerMuseum.com
www.HRGigerAgent.com
www.Giger.com
www.LittleGiger.com
Saturday, October 22, 2005
last night's ballad
aku lagi enak-enaknya makan mie goreng yang dahsyat di Chinese Food tadi malem waktu Onet sms dia lagi ada di Ace Hardware sama Kaisar dan mobil mereka, Elizabeth, lampunya mati. nah, waktu lagi mati itu, rupanya Onet ketemu sama WM dan pacarnya, si S. sambil senyum-senyum sendiri aku baca sms Onet yang dilengkapi komentar Kaisar tentang si S yang katanya kayak orang Tahiti, dan bukannya orang Perancis.
sms Onet yang berikutnya datang setelah aku bilang kalo aku setuju sama pendapat Kaisar, bahkan sejak dulu kala. sekali ini sms-nya gag bikin aku ketawa-ketawa, tapi malah bikin aku jadi sedih...
:-( aku liat si merah di parkiran seperti melihat dewa (ada WM!), aku pikir WM akan bantu sedikit at least mengutak-atik dikit pun gak bisa juga gak papa, tapi WM pergi aja sama S. Kaisar mana tau masalah mobil, tapi Na, Elizabeth memang rusak dimana-mana, mending nanti ditaruh dirumah aja...
kaget banget bacanya. seperti bukan WM yang kami kenal. yang selalu jagain Ditta, Mimi, Aku dan Onet. yang selalu mau bantu, walopun nggak dengan tangannya sendiri, sehingga kami pikir akan bisa jadi pastor yang baik kalo sampe waktunya masih belum nikah dan harus masuk seminari.
S yang bikin WM jadi gak seperti WM kita. yang mau jemput PC kamu ke ubud buat dibenerin. yang mau bantuin frank malem-malem. yang mobil merahnya selalu boleh kita pinjam...
aaah... jadi sedih... selama ini WM jadi pahlawan buat kami karena dia selalu melindungi dan bisa diandalkan. kapanpun. jadi tempat curhat semua orang dan selalu penuh perhatian. lagian, WM ma Onet itu udah lama nggak ketemu. sebulan lebih! nggak kebayang deh sifat mulia itu bisa musnah cuma karena lagi jalan sama S. udah jadi rahasia umum kalo S galak. sekali waktu aku pernah liat gimana dia memperlakukan WM dengan semena-mena. gak tega rasnya kalo inget kejadian itu. apa S marah ya, kalo WM bantuin Onet?
:-(padahal aku kangen banget ama WM, tadi ketemu juga langsung kita peluk-pelukan... oh, WM yang hilang...
hmmm...
aku jadi inget dua hari yang lalu aku nelepon WM pas mo ngurusin tiket pesawat. terakhir kami ketemu pas dia nganterin aku berangkat pulang ke Malang, akhir bulan lalu. dan sampe hari ini aku belum ketemu lagi dengan dia.
dua hari yang lalu aku telepon WM... aku juga kangen banget sama dia... sampe terharu denger suaranya di telepon. berkaca-kaca...
waktu nelepon, aku sampe bisa bilang "aku kangen..." dan dengan polosnya WM bilang "sama siapa?". duh, udah lama banget nggak ngobrol sama dia. beberapa kali cuma sms-an dan dia tau aku lagi sibuk banget nyiapin pameran Suwidiarta makanya dia nggak sering-sering mencoba menghubungiku.
toh, dia juga sekarang lagi sibuk syuting film di kartika hotel dan tiap kali keluhannya selalu sama..."I feel awkward to be the only Asian in this place. rasanya seperti bukan di Indonesia"
:-( ... iya ya... ... aku juga jadi terharu, tadi dia bilang pengen ke ubud, pengen libur.
jadi inget postingan di kampung gajah tentang kriteria calon istri. seharusnya ditambahkan, kalo perempuan yang baik itu bukan perempuan yang bikin si laki-laki nggak jadi dirinya sendiri. jadi tertekan dan meninggalkan teman...
mungkin aku ke warkop aja besok hari minggu. kalo bisa ketemu WM, ya bagus... kalo nggak bisa, mau men-smurf kamarnya Toni dan ngobrol sama Mimi. udah lamaaaa sekali nggak main kesana.
selama berminggu-minggu pernah aku hanya cerita tentang WM (dan semua yang dilakukannya untuk mengurus kami di warkop) sama casper. skarang sih, menghela nafas panjang aja dulu.
*sigh*
sms Onet yang berikutnya datang setelah aku bilang kalo aku setuju sama pendapat Kaisar, bahkan sejak dulu kala. sekali ini sms-nya gag bikin aku ketawa-ketawa, tapi malah bikin aku jadi sedih...
:-( aku liat si merah di parkiran seperti melihat dewa (ada WM!), aku pikir WM akan bantu sedikit at least mengutak-atik dikit pun gak bisa juga gak papa, tapi WM pergi aja sama S. Kaisar mana tau masalah mobil, tapi Na, Elizabeth memang rusak dimana-mana, mending nanti ditaruh dirumah aja...
kaget banget bacanya. seperti bukan WM yang kami kenal. yang selalu jagain Ditta, Mimi, Aku dan Onet. yang selalu mau bantu, walopun nggak dengan tangannya sendiri, sehingga kami pikir akan bisa jadi pastor yang baik kalo sampe waktunya masih belum nikah dan harus masuk seminari.
S yang bikin WM jadi gak seperti WM kita. yang mau jemput PC kamu ke ubud buat dibenerin. yang mau bantuin frank malem-malem. yang mobil merahnya selalu boleh kita pinjam...
aaah... jadi sedih... selama ini WM jadi pahlawan buat kami karena dia selalu melindungi dan bisa diandalkan. kapanpun. jadi tempat curhat semua orang dan selalu penuh perhatian. lagian, WM ma Onet itu udah lama nggak ketemu. sebulan lebih! nggak kebayang deh sifat mulia itu bisa musnah cuma karena lagi jalan sama S. udah jadi rahasia umum kalo S galak. sekali waktu aku pernah liat gimana dia memperlakukan WM dengan semena-mena. gak tega rasnya kalo inget kejadian itu. apa S marah ya, kalo WM bantuin Onet?
:-(padahal aku kangen banget ama WM, tadi ketemu juga langsung kita peluk-pelukan... oh, WM yang hilang...
hmmm...
aku jadi inget dua hari yang lalu aku nelepon WM pas mo ngurusin tiket pesawat. terakhir kami ketemu pas dia nganterin aku berangkat pulang ke Malang, akhir bulan lalu. dan sampe hari ini aku belum ketemu lagi dengan dia.
dua hari yang lalu aku telepon WM... aku juga kangen banget sama dia... sampe terharu denger suaranya di telepon. berkaca-kaca...
waktu nelepon, aku sampe bisa bilang "aku kangen..." dan dengan polosnya WM bilang "sama siapa?". duh, udah lama banget nggak ngobrol sama dia. beberapa kali cuma sms-an dan dia tau aku lagi sibuk banget nyiapin pameran Suwidiarta makanya dia nggak sering-sering mencoba menghubungiku.
toh, dia juga sekarang lagi sibuk syuting film di kartika hotel dan tiap kali keluhannya selalu sama..."I feel awkward to be the only Asian in this place. rasanya seperti bukan di Indonesia"
:-( ... iya ya... ... aku juga jadi terharu, tadi dia bilang pengen ke ubud, pengen libur.
jadi inget postingan di kampung gajah tentang kriteria calon istri. seharusnya ditambahkan, kalo perempuan yang baik itu bukan perempuan yang bikin si laki-laki nggak jadi dirinya sendiri. jadi tertekan dan meninggalkan teman...
mungkin aku ke warkop aja besok hari minggu. kalo bisa ketemu WM, ya bagus... kalo nggak bisa, mau men-smurf kamarnya Toni dan ngobrol sama Mimi. udah lamaaaa sekali nggak main kesana.
selama berminggu-minggu pernah aku hanya cerita tentang WM (dan semua yang dilakukannya untuk mengurus kami di warkop) sama casper. skarang sih, menghela nafas panjang aja dulu.
*sigh*
Wednesday, October 05, 2005
the bloody month is coming
puasa pertama nih!
sejak pertama kali tinggal di bali, udah terpikir kalo pas bulan puasa, bakalan menangis darah karena berpuasa sendirian. mulai dari sahur, buka puasa, sampai ke tarawihnya, semuanya sendiri. si banu tuh... yang suka ngingetin aku tentang soal menangis darah ini...
well, memang bali bersimbah darah beberapa hari sebelum ramadhan karena bom yang dipasang di kuta square dan jimbaran. tapi ternyata bener juga kalo berpuasa, lebih dari menjalankan ibadah yang lain, tergantung banget sama niatnya. aku bener-bener sendirian puasa di hari pertama karena onet lagi ada di bandung dan aku nggak bisa ke warkop berhubung stnk motor lagi dikirim ke malang buat bayar pajaknya. lagian, polisi lagi pada hobi patroli dijalan. motor berpelat N(alang) tanpa STNK berkeliaran, bisa-bisa aku dicurigai mata-mata kelompok teroris! tapi setelah dijalani nggak papa, tuh! nggak nangis-nangis darah juga...
sejak sore, casper udah wanti-wanti supaya aku nggak lupa tarawih malam ini. maka kegiatanku sebelum pulang kantor adalah download jadual shalat. dasar kecapean sehabis display dan ngelembur desain publikasi pameran, yang aku kerjain malam tadi hanyalah makan dan nonton DVD.
bangun untuk sahur jam 4 pagi, aku makan sahur ditemani tora sudiro, tessy ma si gila aming. ampun dah! ketawa mulu liat mukanya aming yang hancur akibat bulu mata sepanjang 15 cm! dan gayanya yang mengerikan rusuhnya...
yang paling spesial di puasa hari pertama adalah karena waktunya bersamaan dengan galungan!. kalo beberapa bulan yang lalu, saat galungan aku berkeliling seharian nemenin idapon hunting foto, menjelang galungan kali ini aku malah sibuk memetakan tempat makan mana yang buka pas penampahan dan galungan. hum... akhirnya aku makan nasi padang aja, deh! karena di sepanjang jalan raya, yang buka cuma nasi padang putri minang. mangga madu, sate ikan, penyetan, chinese food, igelanca... semuanya nggak buka.
sore ini, diputuskan menjelajah daerah peliatan untuk buka puasa.
semoga aja warung jawa timur, ato sate kambing muslimin buka hari ini. kayaknya makan bakso buat buka puasa nggak keren deh...lagian, belum tentu juga baksonya buka.
waaa! aku kangen kolak, es timun suri, es dawet, es kopyor dan bubur mutiara...
selamat berpuasa buat kamu juga!
sejak pertama kali tinggal di bali, udah terpikir kalo pas bulan puasa, bakalan menangis darah karena berpuasa sendirian. mulai dari sahur, buka puasa, sampai ke tarawihnya, semuanya sendiri. si banu tuh... yang suka ngingetin aku tentang soal menangis darah ini...
well, memang bali bersimbah darah beberapa hari sebelum ramadhan karena bom yang dipasang di kuta square dan jimbaran. tapi ternyata bener juga kalo berpuasa, lebih dari menjalankan ibadah yang lain, tergantung banget sama niatnya. aku bener-bener sendirian puasa di hari pertama karena onet lagi ada di bandung dan aku nggak bisa ke warkop berhubung stnk motor lagi dikirim ke malang buat bayar pajaknya. lagian, polisi lagi pada hobi patroli dijalan. motor berpelat N(alang) tanpa STNK berkeliaran, bisa-bisa aku dicurigai mata-mata kelompok teroris! tapi setelah dijalani nggak papa, tuh! nggak nangis-nangis darah juga...
sejak sore, casper udah wanti-wanti supaya aku nggak lupa tarawih malam ini. maka kegiatanku sebelum pulang kantor adalah download jadual shalat. dasar kecapean sehabis display dan ngelembur desain publikasi pameran, yang aku kerjain malam tadi hanyalah makan dan nonton DVD.
bangun untuk sahur jam 4 pagi, aku makan sahur ditemani tora sudiro, tessy ma si gila aming. ampun dah! ketawa mulu liat mukanya aming yang hancur akibat bulu mata sepanjang 15 cm! dan gayanya yang mengerikan rusuhnya...
yang paling spesial di puasa hari pertama adalah karena waktunya bersamaan dengan galungan!. kalo beberapa bulan yang lalu, saat galungan aku berkeliling seharian nemenin idapon hunting foto, menjelang galungan kali ini aku malah sibuk memetakan tempat makan mana yang buka pas penampahan dan galungan. hum... akhirnya aku makan nasi padang aja, deh! karena di sepanjang jalan raya, yang buka cuma nasi padang putri minang. mangga madu, sate ikan, penyetan, chinese food, igelanca... semuanya nggak buka.
sore ini, diputuskan menjelajah daerah peliatan untuk buka puasa.
semoga aja warung jawa timur, ato sate kambing muslimin buka hari ini. kayaknya makan bakso buat buka puasa nggak keren deh...lagian, belum tentu juga baksonya buka.
waaa! aku kangen kolak, es timun suri, es dawet, es kopyor dan bubur mutiara...
selamat berpuasa buat kamu juga!
Saturday, October 01, 2005
crushed...into thousand pieces...
sejak 1998 aku udah keluar dari rumah. praktis sesudah itu, keluargaku adalah 'keluarga teman-teman' yang menjaga dan menemaniku seperti saudara. atau bahkan lebih. kalau kuingat-ingat lagi, semakin banyak saja kejadian, baik itu sedih maupun senang yang hanya kubagi dengan teman-teman, bukan dengan keluargaku di rumah.
seperti kejadian di sabtu sore itu.
setelah kumatikan telepon, aku merasa sekujur tubuhku beku. lalu rasa sakit itu mulai merambat... pedih dan menusuk. nggak bisa dikeluarkan. namun, suka atau nggak suka, bisa atau nggak bisa, aku harus tetap memasang ekspresi kerja. ini masih di kantor. dan aku nggak boleh kehilangan kendali...
seluruh perasaan baru tumpah ruah waktu aku bicara pada WM dan pada casper malam itu. mereka berdua mendengarkanku dengan sabar dan mendukungku supaya tegar. aku, sepenuhnya tau apa yang akan mereka katakan, atau sikap apa yang sebaiknya diambil. yang nggak bisa aku berikan pada diriku sendiri adalah kalimat "semua akan baik-baik saja". dan mereka berdua yang mengucapkannya. ketika mereka menyatakan kalimat itu untukku, aku percaya. aku percaya sepenuhnya.
saat makan malam itu, dikelilingi lisa, mimi dan WM, aku merasa seperti sedang makan malam bersama keluarga. yang punya kepekaan tertentu untuk memastikan bahwa mereka ada bersamaku disaat-saat yang buruk.
dan seperti kata ido waktu kami (ditambah mas beny dan tony) pergi makan soto menjelang tengah malam itu... seburuk apapun masalah yang kita alami, betapapun parahnya keadaan, hancurnya hati, hidup harus tetap berjalan. harus punya nyali untuk berjalan dengan kepala tegak dan menyingkirkan kesedihan. duh, jarang-jarang lho, diobrolin serius sama ido karena biasanya ledek-ledekan rusuh melulu...
esoknya, aku ngejunk di id-gmail dengan perasaan yang lebih baik, walopun threadnya berjudul 'crushed... into thousand pieces...' yang nggak aku sangka adalah reaksi dari para gajah di kampung. reaksi pertama tentu saja berhubungan dengan casper. wah, casp... sori yah, aku nggak nyangka kalo mereka akan langsung menuduh kamu sementara kamu justru baik banget sama aku waktu itu.
reaksi berikutnya, datang dari salah satu gajah yang tinggal di surabaya, doni kristian dachi. dia yang mula-mula menanggapi threadku dengan 'hi hi hi hi' belakangan malah membuat post khusus di blognya, yang berisi sebelas lagu yang disebutnya kompilasi bunuh diri. setelah membaca thread dan blognya, aku meneteskan air mata sekali lagi.
sampai saat ini pun, waktu aku menulis post ini pun, aku sedang mendengarkan lagu-lagu yang dikumpulkan abang doni. dan merasakan lagi keramahan, kehangatan yang selalu bisa aku dapatkan dari 'keluarga teman-teman'
seperti kejadian di sabtu sore itu.
setelah kumatikan telepon, aku merasa sekujur tubuhku beku. lalu rasa sakit itu mulai merambat... pedih dan menusuk. nggak bisa dikeluarkan. namun, suka atau nggak suka, bisa atau nggak bisa, aku harus tetap memasang ekspresi kerja. ini masih di kantor. dan aku nggak boleh kehilangan kendali...
seluruh perasaan baru tumpah ruah waktu aku bicara pada WM dan pada casper malam itu. mereka berdua mendengarkanku dengan sabar dan mendukungku supaya tegar. aku, sepenuhnya tau apa yang akan mereka katakan, atau sikap apa yang sebaiknya diambil. yang nggak bisa aku berikan pada diriku sendiri adalah kalimat "semua akan baik-baik saja". dan mereka berdua yang mengucapkannya. ketika mereka menyatakan kalimat itu untukku, aku percaya. aku percaya sepenuhnya.
saat makan malam itu, dikelilingi lisa, mimi dan WM, aku merasa seperti sedang makan malam bersama keluarga. yang punya kepekaan tertentu untuk memastikan bahwa mereka ada bersamaku disaat-saat yang buruk.
dan seperti kata ido waktu kami (ditambah mas beny dan tony) pergi makan soto menjelang tengah malam itu... seburuk apapun masalah yang kita alami, betapapun parahnya keadaan, hancurnya hati, hidup harus tetap berjalan. harus punya nyali untuk berjalan dengan kepala tegak dan menyingkirkan kesedihan. duh, jarang-jarang lho, diobrolin serius sama ido karena biasanya ledek-ledekan rusuh melulu...
esoknya, aku ngejunk di id-gmail dengan perasaan yang lebih baik, walopun threadnya berjudul 'crushed... into thousand pieces...' yang nggak aku sangka adalah reaksi dari para gajah di kampung. reaksi pertama tentu saja berhubungan dengan casper. wah, casp... sori yah, aku nggak nyangka kalo mereka akan langsung menuduh kamu sementara kamu justru baik banget sama aku waktu itu.
reaksi berikutnya, datang dari salah satu gajah yang tinggal di surabaya, doni kristian dachi. dia yang mula-mula menanggapi threadku dengan 'hi hi hi hi' belakangan malah membuat post khusus di blognya, yang berisi sebelas lagu yang disebutnya kompilasi bunuh diri. setelah membaca thread dan blognya, aku meneteskan air mata sekali lagi.
sampai saat ini pun, waktu aku menulis post ini pun, aku sedang mendengarkan lagu-lagu yang dikumpulkan abang doni. dan merasakan lagi keramahan, kehangatan yang selalu bisa aku dapatkan dari 'keluarga teman-teman'
Monday, September 26, 2005
batubulan dan new orleans
seperti biasa, kalo malemnya tidur di warkop, pagi-pagi sekali aku akan sudah bangun dan kebut-kebutan ke ubud biar bisa ngantor tepat waktu. pagi di hari minggu itu, aku harus sedikit bersabar karena sadar nggak bawa jas hujan, sementara hujan turun sejak subuh.
jam 8 pagi aku take off dari warkop. di dekat tohpati, aku berteduh sebentar karena hujan yang mendadak turun lagi. di batubulan, aku juga sempat berteduh di sebuah warung yang dijaga oleh seorang nenek tua. hujan cukup deras, sampai akhirnya menipis, dan jadi gerimis seperti ribuan jarum. sejak memasuki batubulan, aku sempat bertanya-tanya dalam hati, kenapa lalu lintas macet sepagi ini?
jawabannya kutemukan setelah aku melewati tikungan persis setelah tapal batas antara denpasar dan batubulan. air membuncah di selokan besar dibawah jembatan aspal yang kulewati, dan air juga mengalir di sela-sela roda motorku. ini banjir.
air keruh setinggi tiga puluh senti itu mengalir ke arah denpasar, yang letaknya lebih rendah, jadilah aku melawan arus air. aku harus tetap berada di bagian tengah badan jalan supaya tidak terseret ke sisi kiri maupun kanan, tempat dimana air yang lebih deras dan lebih dalam menggenang. juga harus menjaga agar tidak bersenggolan dengan motor dan mobil lain, baik yang masih jalan, maupun yang sudah dituntun, karena mesinnya mati.
kendaraan menyemut di sepanjang jalan yang tiba-tiba berombak itu. ingatanku melayang pada artikel di majalah newsweek yang baru saja selesai aku baca. apakah banjir di louisiana juga seperti banjir di batubulan pagi ini? yang terpikir olehku hanyalah new orleans... new orleans...
setelah sejam lebih berjuang melawan arus, aku menyerah. kuputuskan untuk minggir dan berteduh disalah satu rumah dipinggir jalan. seorang perempuan yang belakangan kuketahui bekerja di travel agent dan seorang laki-laki yang bekerja di pet shop juga ikut berteduh bersamaku. sembari menunggu air sedikit surut. orang-orang di jalan sibuk mencongkel lempengan beton trotoar, supaya air lebih cepat mengalir meninggalkan badan jalan. barulah kusadari, sepanjang jalan di batubulan, selokannya terletak dibawah trotoar, dan lubang tempat air mengalir dari jalan ke selokan sangatlah kecilnya sehingga saat hujan besar datang, air tetap menggenang di jalan. di beberapa tempat bahkan selokan mampet.
setelah dua jam menunggu, air akhirnya surut, dan aku bisa meneruskan jalanku lagi ke ubud. selepas tengah hari, aku baru sampai di kos. rekor kali ini, jarak denpasar-ubud kutempuh dalam waktu 5 jam. jauh lebih lambat daripada waktu biasa yang cuma 30 menit.
jam 8 pagi aku take off dari warkop. di dekat tohpati, aku berteduh sebentar karena hujan yang mendadak turun lagi. di batubulan, aku juga sempat berteduh di sebuah warung yang dijaga oleh seorang nenek tua. hujan cukup deras, sampai akhirnya menipis, dan jadi gerimis seperti ribuan jarum. sejak memasuki batubulan, aku sempat bertanya-tanya dalam hati, kenapa lalu lintas macet sepagi ini?
jawabannya kutemukan setelah aku melewati tikungan persis setelah tapal batas antara denpasar dan batubulan. air membuncah di selokan besar dibawah jembatan aspal yang kulewati, dan air juga mengalir di sela-sela roda motorku. ini banjir.
air keruh setinggi tiga puluh senti itu mengalir ke arah denpasar, yang letaknya lebih rendah, jadilah aku melawan arus air. aku harus tetap berada di bagian tengah badan jalan supaya tidak terseret ke sisi kiri maupun kanan, tempat dimana air yang lebih deras dan lebih dalam menggenang. juga harus menjaga agar tidak bersenggolan dengan motor dan mobil lain, baik yang masih jalan, maupun yang sudah dituntun, karena mesinnya mati.
kendaraan menyemut di sepanjang jalan yang tiba-tiba berombak itu. ingatanku melayang pada artikel di majalah newsweek yang baru saja selesai aku baca. apakah banjir di louisiana juga seperti banjir di batubulan pagi ini? yang terpikir olehku hanyalah new orleans... new orleans...
setelah sejam lebih berjuang melawan arus, aku menyerah. kuputuskan untuk minggir dan berteduh disalah satu rumah dipinggir jalan. seorang perempuan yang belakangan kuketahui bekerja di travel agent dan seorang laki-laki yang bekerja di pet shop juga ikut berteduh bersamaku. sembari menunggu air sedikit surut. orang-orang di jalan sibuk mencongkel lempengan beton trotoar, supaya air lebih cepat mengalir meninggalkan badan jalan. barulah kusadari, sepanjang jalan di batubulan, selokannya terletak dibawah trotoar, dan lubang tempat air mengalir dari jalan ke selokan sangatlah kecilnya sehingga saat hujan besar datang, air tetap menggenang di jalan. di beberapa tempat bahkan selokan mampet.
setelah dua jam menunggu, air akhirnya surut, dan aku bisa meneruskan jalanku lagi ke ubud. selepas tengah hari, aku baru sampai di kos. rekor kali ini, jarak denpasar-ubud kutempuh dalam waktu 5 jam. jauh lebih lambat daripada waktu biasa yang cuma 30 menit.
Subscribe to:
Posts (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...