tempat kosku waktu kuliah dulu, sekarang kosong. begitulah yang dikatakan Elis padaku waktu aku baru aja naruh tasku di kamarnya. sebelum akhirnya dia sendiri pindah dari kos kami di daerah Kentungan ke Wirosaban karena lebih dekat ke temoat kerjanya, yang masih tersisa hanya tinggal dua orang. itu berarti, setelah aku lulus dan pindah dari sana, tidak ada anak baru lagi yang masuk dan tinggal di kos itu.
aku mulai tinggal di kos itu waktu aku baru dua bulan kuliah. setelah ujian mid term-ku yang pertama. aku memutuskan tinggal disana karena Ayin udah tinggal disana lebih dulu. berturut-turut, yang pernah tinggal disana dan aku kenal antara lain adalah Mbak Rita dan Mbak Pri dari KG, Mbak Ani dari Biologi, Mbak Ceplies dari Sastra, Umi dari IAIN, Elis dari Sastra, Ayin anak Fisipol, Ipeh dan Kuni, kakak beradik, Ida dari Sastra, Lala dan Nunung dari Teknik, Ratna dari UII, Candra dari Fisipol, Inna Sastra Perancis yang lalu pindah ke Hukum UII, Mutmainah yang cuma sekelebatan tinggal disana...Nana yang selalu rajin, rapi dan sangat pendiam serta beberapa nama yang lain, yang aku udah nggak begitu ingat...
aku tinggal disana, di Jalan Kaliurang Km.6 Pandega Asih IV/7 Sari Asih, Yogyakarta 55281 selama aku kuliah, dikurangi dua bulan waktu tinggal di Jalan Monjali. karena itulah semua teman tau dimana kosku dan dimana mencariku. ya, karena aku nggak pernah pindah. di kamar nomor 10 yang berada di dekat pintu belakang ke rumah ibu kos. di hadapanku ada bangunan tembok yang dulunya berisi ayam-ayam peliharaan ibu kos. dibalik tembok itu ada pohon Matoa yang rasanya enak sekali. buat yang nggak tau Matoa, ini adalah buah yang bentuknya mirip Klengkeng, dengan rasa mirip Leci, tapi bisa sampe segede Rambutan. berair dan segar. yum!
kos kami mengelilingi kebun yang besarnya lumayan juga. berisi pohon Rambutan dan Mangga. makanya kalo udah waktunya musim Mangga, kami selalu menemukan cara untuk menikmati Mangga itu sebelum ibu kos memanennya. hihihi... abisnya suka pelit sih! masa satu dua buah aja nggak boleh diambil. Oya, ada pohon sawo juga, yang buahnya sangat manis. ah... buah yang ngambilnya sembunyi-sembunyi selalu lebih manis karena pake acara deg-degan... oh! di depan kos, ada pohon Delima dan Srikaya. kalo yang ini, nggak ada yang berani ambil karena si ibu tau betul berapa jumlah buahnya. ehehe... pasti gampang ketahuan:D
sebenernya ibu kosku itu orang yang selalu kesepian. dia tidak menikah, lalu memiliki beberapa anak asuh, yang sayangnya nggak pernah aku lihat menengok si ibu lagi. sekali dua, saudara-saudaranya datang. tapi itu juga nggak lama, karena si ibu suka uring-uringan nggak jelas. di tahun-tahun terakhir aku tinggal disana, dia mengalami sakit pengapuran tulang, membuat tubuhnya yang cukup gemuk nyaris nggak bisa dibawa berpindah kemana-mana. kasihan sekali.
anyway, walopun pelit, tapi sebenernya si ibu ini selalu pengertian juga. sikap yang paradoks tapi menguntungkan. aku ingat aku dulu suka telat bayar kos... tapi juga nggak pernah diusir ato gimana... walopun dia selalu bilang "kamu kan mestinya bayar di muka, bukan di belakang!". yang paling parah waktu aku KKN dan aku lupa kalo kosku udah habis. hihihihi... balik dari KKN, panjang lebarlah pidatonya untukku...
aku mulai tinggal di kos itu waktu aku baru dua bulan kuliah. setelah ujian mid term-ku yang pertama. aku memutuskan tinggal disana karena Ayin udah tinggal disana lebih dulu. berturut-turut, yang pernah tinggal disana dan aku kenal antara lain adalah Mbak Rita dan Mbak Pri dari KG, Mbak Ani dari Biologi, Mbak Ceplies dari Sastra, Umi dari IAIN, Elis dari Sastra, Ayin anak Fisipol, Ipeh dan Kuni, kakak beradik, Ida dari Sastra, Lala dan Nunung dari Teknik, Ratna dari UII, Candra dari Fisipol, Inna Sastra Perancis yang lalu pindah ke Hukum UII, Mutmainah yang cuma sekelebatan tinggal disana...Nana yang selalu rajin, rapi dan sangat pendiam serta beberapa nama yang lain, yang aku udah nggak begitu ingat...
aku tinggal disana, di Jalan Kaliurang Km.6 Pandega Asih IV/7 Sari Asih, Yogyakarta 55281 selama aku kuliah, dikurangi dua bulan waktu tinggal di Jalan Monjali. karena itulah semua teman tau dimana kosku dan dimana mencariku. ya, karena aku nggak pernah pindah. di kamar nomor 10 yang berada di dekat pintu belakang ke rumah ibu kos. di hadapanku ada bangunan tembok yang dulunya berisi ayam-ayam peliharaan ibu kos. dibalik tembok itu ada pohon Matoa yang rasanya enak sekali. buat yang nggak tau Matoa, ini adalah buah yang bentuknya mirip Klengkeng, dengan rasa mirip Leci, tapi bisa sampe segede Rambutan. berair dan segar. yum!
kos kami mengelilingi kebun yang besarnya lumayan juga. berisi pohon Rambutan dan Mangga. makanya kalo udah waktunya musim Mangga, kami selalu menemukan cara untuk menikmati Mangga itu sebelum ibu kos memanennya. hihihi... abisnya suka pelit sih! masa satu dua buah aja nggak boleh diambil. Oya, ada pohon sawo juga, yang buahnya sangat manis. ah... buah yang ngambilnya sembunyi-sembunyi selalu lebih manis karena pake acara deg-degan... oh! di depan kos, ada pohon Delima dan Srikaya. kalo yang ini, nggak ada yang berani ambil karena si ibu tau betul berapa jumlah buahnya. ehehe... pasti gampang ketahuan:D
sebenernya ibu kosku itu orang yang selalu kesepian. dia tidak menikah, lalu memiliki beberapa anak asuh, yang sayangnya nggak pernah aku lihat menengok si ibu lagi. sekali dua, saudara-saudaranya datang. tapi itu juga nggak lama, karena si ibu suka uring-uringan nggak jelas. di tahun-tahun terakhir aku tinggal disana, dia mengalami sakit pengapuran tulang, membuat tubuhnya yang cukup gemuk nyaris nggak bisa dibawa berpindah kemana-mana. kasihan sekali.
anyway, walopun pelit, tapi sebenernya si ibu ini selalu pengertian juga. sikap yang paradoks tapi menguntungkan. aku ingat aku dulu suka telat bayar kos... tapi juga nggak pernah diusir ato gimana... walopun dia selalu bilang "kamu kan mestinya bayar di muka, bukan di belakang!". yang paling parah waktu aku KKN dan aku lupa kalo kosku udah habis. hihihihi... balik dari KKN, panjang lebarlah pidatonya untukku...