Friday, June 09, 2006

white perfect? ah, yang masa...

Photobucket - Video and Image Hosting
entah kapan persisnya semua ini dimulai. mungkin sejak transformasi warna kulit yang dilakukan Michael Jackson. kalo aku perhatikan, nyaris semua rak yang menjual produk kecantikan dan perawatan kulit di swalayan dan department store dipenuhi oleh pemutih. tentu saja bayclin dan bleaching yang lain nggak termasuk kategori ini.

bener loh! kamu bisa menemukan produk pemutih alias whitening apapun tersedia di pasaran. mulai dari sabun, pasta gigi, body lotion, pembersih, penyegar, facial wash (baik yang mengandung scrub maupun tidak), krem wajah untuk pagi dan malam (termasuk didalamnya pelembab atau moisturizer dan alas bedak atau foundation), masker (yang peel off maupun tidak), krem untuk peeling, krem untuk tubuh (ada yang disebut body milk ato body butter), tabir surya atau sunscreen, sampai deodorant yang katanya bisa memutihkan ketiak. mungkin kalo semuanya dipake bersamaan, hasil yang didapat bisa total. apalagi kalo nggak punya banyak duit buat operasi ganti warna kulit di seluruh tubuh.

yang aku belum ketemu cuma shampoo dan conditioner untuk memutihkan rambut, atau produk untuk memutihkan bibir, alis, bulu hidung dan bulu-bulu halus di tangan dan kaki. dua yang terakhir ini mungkin dicukur ato dirontokkan dengan oil remover. bisa juga dilaser biar nggak tumbuh-tumbuh lagi.
hwaaa!! emang kalo putih otomatis jadi cantik gitu?

lalu iklan-iklan di TV itu! dipenuhi perempuan-perempuan berkulit pucat yang keliatan kinclong. sementara yang berkulit cokelat dibikin berminyak dan kusam. padahal itu semua hanya karena efek lampu. jangankan yang udah kuning langsat, Bebi Romeo aja bisa keliatan seputih Roger Danuarta kalo lampunya cukup.

skarang ini, makin banyak kulihat perempuan yang kulitnya sangat putih, sementara lehernya tetap cokelat. atau lehernya juga putih, tapi tangannya cokelat. tampaknya mereka memakai produk yang memutihkan dan cukup berhasil, walopun jadi aneh. dua hari yang lalu, aku ketemu dengan tetangga sebelah rumah, kulit wajahnya jadi putih, padahal sebulan yang lalu masih cokelat berat. sayang, dia memakai kremnya nggak terlalu rata, karena pipi bawah dekat dagu masih berwarna cokelat.

nah, gara-gara semua pabrik dengan segala merek bikin produk pemutih ini, produk yang normal jadi makin langka. padahal aku nggak cocok pake pemutih. setiap kali cocok dengan satu produk, lalu produsennya menambahkan pemutih, yang ada kulitku jadi berjerawat. uh!
lalu aku harus ganti produk yang lain lagi. ini juga terjadi pada produk dari klinik kecantikan yang mereknya adalah nama dokternya. begitu yang dikasih krem whitening something... udah deh... balik lagi masalahnya.
eh, eh...ada banyak yang punya pengalaman kayak aku nggak ya? kalo banyak mungkin kita bisa bikin class action barengan.

Tuhan, kenapa aku nggak dikasih wajah dan kulit seperti Liv Tyler aja?

14 comments:

Anonymous said...

*ngeloyor*

M Fahmi Aulia said...

Dian Ina, mestinya kamu lebih bersyukur...
*comparing Dian Ina dg Herry...ngeloyor...*

tomblos said...

saya klarifikasi...postingan saya/ sama sekali tidak ada hubungannya dengan postingan ini. Sumpah! Saya hanya terima sms itu saja!

Ardho said...

disini, org bule maunya jadi item..
so, tenang aja lah.. :D

medon said...

BLACK IS STRONG (sambil lirik lengan tangan yang gelap)

Anonymous said...

Iklan pemutih di TV itu rasis

Anonymous said...

aku pake pemutih lah takut loh...takut keputihan :p

Sherlie Yulvianti said...

Setuju sama Bli Ebo!! Mbak, aku juga pernah kayak gitu tapi sekarang udah gak lagi. Kulit normal apalagi yg coklat tan waaay more sexy!! Trust me :)

Anonymous said...

Secara pribadi saya lebih memilih yang berkulit kuning langsat berdasar atas klasifikasi rumpun ras saya yaitu melayu.

Saya sangat tidak setuju jika Citra body lotion yang sebelumnya mengagungkan kulit kuning langsat ala puteri keraton kemudian mengeluarkan produk pemutih dan secara tidak langsung menyiratkan bahwa kulit yang putih -kalau bisa seputih #FFFFFF- adalah yang terbaik.

Anonymous said...

iyah... setujuw tuw, produk normal skrg susah dicari :(
jadi, uhm...class action?? ;p

Dian Ina said...

buat nien:
ayo kita cari pengacara dulu buat class action.
ada kenalan?

Anonymous said...

pas aku ke Senta kemarin, aku di taksir Csaba dan dia memuji kulit tanganku bagian atas yang agak coklat karena terbakar sinar matahari.

Posh Spice saja meng-suntan-kan kulitnya supaya terlihat agak kecoklatan. Eksotis katanya.

Jujur, mukaku tampak pucat kalo terlalu putih. Karena itu aku paling suka berjemur dengan pamer bikini line ketika di Kuta.

Manusia memang tidak pernah puas. :D

tomblos said...

tolong dong diterjemahin, comment diatas saya ada beberapa kata yang saya tidak mengerti.

senta? santa mungkin...
csaba? cesaba mungkin...(*selem care batu)
suntan? sultan mungkin...
posh spice? spice girls mungkin...
puas? triadi mungkin...

Unknown said...

nah lo... kalo ga salah inget neh di pelajaran biologi...

kulit berwarna itu kan sebagai mekanisme alamiah pertahanan tubuh untuk mencegah radiasi matahari yang berbahaya.

jadi kalo masih hidup di negeri tropis dibela-belain memutihkan kulit cuman biar kelihatan lebih cakep (makan tuh iklan! :P) itu berarti aestetika sudah mengalahkan fungsi.

ya ya ya... kalo ada duit kenapa ngga?

*duittalks*

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...