karena El Nino, musim hujan yang mestinya dimulai pada bulan Oktober agak malu-malu datangnya. tapi musim kawin tampaknya tidak ditunda-tunda. makanya bulan Januari ini, ada beberapa undangan bertumpuk di meja kerjaku, juga sejumlah email dan sms yang memberitahukan pernikahan para pasangan yang berbahagia itu.
kalau minggu lalu ada dua undangan dan sudah kuanggap menyibukkan -karena terjadi pada dua hari berturut-turut, minggu ini ada 5 undangan resepsi. dua diantaranya terjadi pada hari yang bersamaan. pada dasarnya resepsi pernikahan di manapun juga sama saja. tapi ada beberapa hal yang rasanya bisa kutulis di sini. siapa tahu, salah satu diantara yang membaca blog ini nantinya harus pergi untuk satu resepsi pernikahan di Bali. mungkin juga resepsi pernikahanku.
satu. yang mengadakan pesta adalah mempelai laki-laki. tapi ada satu waktu ketika mempelai perempuan harus kembali ke rumahnya untuk bersembahyang dan berpamitan pada leluhur, atau disebut mepejati. setelah acara itu, mempelai perempuan akan kembali lagi ke rumah mempelai laki-laki dan pesta akan dilanjutkan. pesta untuk muda-mudi dari kampung sekitar biasanya diadakan pada malam hari. untuk kerabat dan tamu undangan, waktunya bervariasi mulai dari jam 10 sampai jam 4 sore.
dua. sebisa mungkin mengenakan pakaian adat. ini berarti kebaya dan sarung dan selendang pengikatnya untuk perempuan. kemeja (biasanya putih, krem atau biru tua) dengan sarung, selendang dan udeng (semacam ikat kepala) untuk laki-laki. sebagian besar pesta diadakan di rumah karena ikatan kekerabatan dan komunitas masih sangat kuat, karenanya memakai pakaian preman (rok, sackdress, party gown) sebaiknya dihindari.
tiga. memang orang Bali tergila-gila pada brokat. walaupun sebenarnya yang disebut brokat itu adalah lace. akhir-akhir ini makin banyak juga yang bikin kebaya pake bahan tulle. makanya nggak heran kalau satu kebaya bahannya aja bisa sampai Rp 1,500,000. itu artinya kebaya yang harganya Rp 250,000 -an ada kebaya yang biasa. tapi perlu diketahui, sebagian besar bahan lace itu panas! makanya, di acara pesta pernikahan, akan mudah dijumpai perempuan berkebaya dengan bahan yang mewah dan sedang keringetan parah. oleh karena itu, kalo ke acara resepsi, yang secara alami selalu 10 derajat celcius lebih panas dibandingkan tempat yang lain, lebih baik memakai kebaya yang bahannya dari katun saja. and don't start asking about silk.
empat. karena diadakan di rumah dan bukannya di gedung, maka kita harus memperhitungkan juga tingkat kebecekan, lumpur, tanah dan lain-lain. sendal atau sepatu sendal dengan hak tinggi dan runcing bukanlah pilihan bijaksana. aku sarankan untuk memakai sepatu atau sendal dengan hal datar yang rendah. wedges juga bisa jadi alternatif.
lima. pesta pernikahan gaya Bali bukan pesta besar dimana setiap orang tidak saling mengenal. setelah bertanda tangan, memasukkan amplop dan mengambil makanan kecil, tuan rumah dan pengantin akan menyapa setiap orang yang datang. tidak ada pelaminan khusus. pengantin akan berkeliling dari satu kumpulan tamu ke kumpulan yang lain, mempersilakan tamu untuk makan dan mengucapkan terima kasih di pintu. jadi kalau tidak bisa datang, jangan lupa kasih tau pengantinnya.
enam. kalau pada saat kita datang, pengantin sedang diupacarai, jangan pulang sebelum upacara selesai. semua upacara di Bali tidak diikat oleh jam, semuanya diadakan kalau sudah ada petunjuk dari atas. makanya pemangku bisa datang sesuai jadual, tapi saatnya memulai upacara hanya dia yang tau. semua upacara ini bisa disaksikan siapapun. tapi sekali lagi, jangan pergi saat upacara masih berlangsung. tinggallah.
akhirnya, setiap korset atau bustier diberi tiga baris kancing karena sejumlah alasan. satu diantaranya resepsi pernikahan. karena makan sedikit sama menghinanya dengan tidak makan apa-apa, maka jangan makan sebelum resepsi pernikahan. dan kancingkan bustier-mu sebaris lebih longgar dari yang biasa. pulang dengan perasaan seperti mau meledak dan melonggarkan ikat pinggang setelah makan sama tidak sehatnya. memberi ruang lebih selalu lebih baik.
oya, kayaknya musim kondangan juga sedang terjadi di pulau-pulau lain. bener nggak sih?
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
5 comments:
ditempatku sehari ada 3 kali kondangan. wah......... sedang musim..
sampe 4 kali kondangan juga ada..
*gw kapan ya?*
sometimes di jakarta, kondangan juga berarti ngejar balik modal, karena mostly penganten tidak menerima cendera mata atau hadiah, kecuali uang saja.
mau dooonnggg........ *ambigu*
wah sama nih, temen2 saya jg lg banyak yg nikah, bangkrut dah duit buat kondangan mulu :D
Post a Comment