Saturday, January 05, 2008

desember ceria 10

"kamu romantis" katanya sambil tersenyum. komentar yang membuatku tersenyum balik. sebelumnya Ugoran bilang kalau dia sudah membaca pengantar yang kutulis untuk pameran tunggal Wayan Suja, yang bisa didownload disini, (sekalian promosi) dua hari sebelum aku memberikan katalog pameran itu padanya. malam ini.

malam saat aku bertemu lagi dengan Ugoran Prasad ini memang istimewa karena kami semua sedang berkumpul untuk merayakan masa lalu. tahun 1997, Forum Musik Fisipol pertama kali mengadakan acara "Desember Ceria", pentas musik yang lahir dari kegemaran dan keseharian nongkrong bersama di area sekitar kantin-pohon mangga-tapal kuda-depan setrajana-kandang babi. ya, kami menyebut ruangan tempat kami bekerja menyiapkan acara musik sebagai Kandang Babi. dari pentas pertama itu, timbul keinginan untuk melakukannya terus menerus, setiap tahun. meski dengan uang yang terbatas, dengan peralatan seadanya, dengan cuaca Desember yang seringkali tak bersahabat.

lalu semakin banyak band lahir dan tumbuh bersama pentas ini. lalu FMF memutuskan untuk menampilkan hanya band-band yang menyanyikan lagu mereka sendiri, bukan sekedar cover version lagu orang lain. lalu waktu terus berjalan, dan tahu-tahu Desember Ceria sudah berusia 10 tahun.

malam itu aku disambut senyum lebar beraroma air kedamaian, dirangkul dalam dekap rindu dan persahabatan, ditepuk bahu dengan sayang, diselingi canda tawa dan pekik keceriaan, lalu mereka akan mengacak rambutku seperti selalu kuingat.
"apa kabarmu?" sapa dan tanya kudengar berkali-kali.


Jambul-Ina-Ugoran-Yossie

dan aku bertemu band lamaku, Melancholic Bitch, secara utuh. rasanya sudah lama sekali berlalunya tahun-tahun ketika aku pikir aku nggak bisa hidup tanpa mereka. Yossie, Ugoran dan Teguh Hari a.ka Jambul. lalu belakangan ada Yanu dan Aan juga. senang sekali rasanya bisa turun ke lapangan di depan Plasa Fisipol yang becek oleh gerimis, berteriak ke arah panggung seperti groupies bersama teman-teman, berharap mendengarkan lagu-lagu keparat dari masa lalu.

"Ugo, I love youu!!!"
bwahahahaha... memang gitarisnya lebih ganteng. tapi mendingan panggil-panggil vokalis, soalnya kalo bukan kita-kita sebagei kru dan mantan kru, siapa lagi yang akan mengelu-elu-kannya. ahahahaha...

beberapa teman, seperti aku, datang dari luar kota, menyengajakan diri supaya bisa bertemu dengan semua teman. ada pula yang nitip dibeliin suvenir aja, asal masih tercatat sebagai anak FMF, komunitas tanpa bentuk yang prestisius. hehehe... seleksi masuknya susah! nggak semua orang bisa tahan berlaga disini.

lewat tengah malam ketika Kill the DJ dan DJ Vanda masih nyalang di panggung, aku meninggalkan kampus dengan hati yang bernyanyi dan berbunga-bunga. kelopaknya tersebar sepanjang langkahku meninggalkan parkiran yang sangat kukenal, diiringi ikatan persahabatan yang mengambang di udara, dan tak akan lenyap dengan mudah. Yossie dan istrinya melambaikan tangan, Ugoran dan kekasihnya yang cantik sudah lenyap terlebih dulu. Jambul yang duduk di sudut meja, yang gelarnya everybody's darling-nobody's lover, berbisik padaku "kapan punya waktu bertemu lagi?"

segera, kataku. nanti ku-sms.

3 comments:

kalengkrupuk said...

Weh... Si Yossie sudah tidak gimbal lagi!!! Klimis sekali dia! Ugo yang tidak berubah. Jambul juga... You looked the same as well...

Damn, I miss you bitches... hahaha...

Astri Kusuma said...

plaza fisipol.. :)

lapenina said...

bagus sekali tulisannya..
:)

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...