kenalkan. ini Fabien dari Perancis. ia adalah satu dari beberapa belas mahasiswa peserta Summer School lainnya yang ikut serta dalam kegiatan wisata ke Kromm Rijn ini. dari asramaku, kami berlima berangkat bersama. aku dan Atta, lalu Hee Rim teman sekamarku dan Sue Yen, serta Idda, gadis Norwegia yang kini bermukim di Denmark, yang menjadi penunjuk jalan kami.
Idda memang pecinta kegiatan luar ruangan yang kemampuan membaca petanya canggih. pagi itu ia dengan yakin melarangku berangat terlalu awal ke Kromm Rijn, seperti rencanaku semula, jam 9 pagi, naik bis.
"the trip wouldn't start until 10.30. you don't have to go so early. I know the way, only 25 minutes walking. let's just walk"
ia membimbing kami menelusuri jalan tanpa ragu-ragu, tanpa sekalipun melihat ulang petanya. ajaib, kami sampai ke tempat berkumpul dengan selamat tanpa nyasar sekalipun. padahal aku biasanya masih tetap nyasar walaupun udah sambil bawa-bawa dan baca petanya berkali-kali.
sesampainya di tempat berkumpul, orang-orang lainnya mulai bermunculan. mahasiswa yang mengambil berbagai macam subject dalam Summer School ini, datang dari berbagai negara. siang itu ada yang dari UK dan merupakan keturunan India, generasi ketiga yang tinggal di negara itu. ada pula beberapa orang dari Norwegia, Amerika Serikat, Jerman, Austria dan Turki. tapi ini belum seberapa kalau dibandingkan dengan peserta Summer School-nya sendiri. di kelasku ada beberapa siswa dari Hong Kong, juga dari Yunani, Austria, Rumania, Estonia, Rusia, Spanyol dan entah negara mana lagi, karena sekelas besar hampir 100 orang jumlahnya. tapi aku kenal hampir semua orang dalam kelas kecilku yang biasa ngumpul untuk seminar. dan emang berasa banget, kita cuma perlu Bahasa Inggris untuk bisa ngobrol. kalo nggak karena di mana-mana petunjuk dan tulisan bahasanya Belanda, mungkin nggak sulit untuk menganggap kita sedang berada di Inggris cabang Ambon. banyak banget orang Ambon di sini!:D
dan berkano sepanjang kanal selama 1.5 jam ternyata sangat menyenangkan! walopun tangan lumayan pegel dipake mendayung. Fabien ngajarin aku cara mendayungnya. kapan ke kiri, kapan ke kanan, kapan maju, kapan mundur. sebenernya tugasku udah nggak berat karena dia yang sibuk mengarahkan kano supaya arahnya nggak melenceng, zig-zag, berbalik arah, ato malah nabrak kano lain.
sepanjang jalan aku bisa melihat alam yang sangat Belanda. hutan gerumbul semak yang gak ada apa-apanya dibandingkan dengan hutan Kalimantan, kanopi pohon yang sedang hijau karena musim panas, udara sejuk, sapi-sapi item-putih kayak di kaleng susu merumput dengan tenang, belibis berenang-renang, bebek berenang cuek, burung-burung lewat seenaknya, dan gadis-gadis pirang dengan rambut berkibar bersepeda, membunyikan bel dengan riang. sementara mas-mas bule juga berseliweran, dan entah kenapa kalo naik sepeda terlihat lebih tampan. uhm, mungkin karena kalo pake motor, mukanya malah gak keliatan, tertutup helm.
dan bunga-bunga musim semi yang beraneka warna... luar biasa!
acara kano ditutup dengan gelak tawa, gara-gara Hee Rim dan sepasang gadis Turki dalam kano yang berbeda, sama-sama salah arah, lalu terus nyasar gak sampe-sampe garis finish. panitia Erasmus sampe harus bersepeda mencari mereka, lalu menyuruh mereka balik arah lagi. sampai di tempat mengembalikan perahu, wajah mereka merah padam kelelahan. dan malu. hihihi.
No comments:
Post a Comment