menjadi mata-mata atau agen rahasia adalah salah satu obsesiku sejak kecil. aku ingat, aku selalu merasakan gairah yang luar biasa setiap kali membaca kisah-kisah misteri, berusaha ikut memecahkan masalah dalam buku-buku kisah petualangan Enid Blyton yang aku baca. aku memang membaca Lima Sekawan dan serial lainnya, tapi yang paling pas dengan gambaranku tentang petualangan misterius adalah seri Pasukan Mau Tahu. selain karena makanan-makanannya paling banyak dan kayaknya enak banget, juga karena di setiap buku ada acara melakukan penyamaran.
trus, waktu masih SD aku baca sebuah serial di majalah tentang dinas rahasia Israel -Mossad. bagaimana mereka direkrut, apa saja yang mereka pelajari selama pendidikan, tugas-tugas yang mereka kerjakan, semua dibahas dari sudut pandang agen, yang menceritakan lebih dari 20 tahun karirnya. selain Mossad, aku yang keranjingan Dunia Dalam Berita akhirnya juga mengetahui tentang dinas rahasia yang lain seperti Stasi, CIA, KGB, MI 6... dan seterusnya. jangan heran kalo ada nama-nama jadul. waktu aku masih SD kan peralihan dari Perang Dingin ke masa Pasca Perang Dingin (belum diberi nama).
aku juga sangat tertarik sama sandi-sandi, cara mengirim pesan secara rahasia dan pengintaian dan misteri. pernah, aku mencoba-coba berbagai cara yang ditulis di buku untuk membuat surat kasat mata. aku tulislah surat dengan air jeruk sebagai tintanya. besoknya aku kasih teman disekolah dan aku bilang kalo untuk membacanya, dia harus memanaskan suratnya dibawah lampu. tapi temanku bilang dia nggak bisa membacanya, tulisannya nggak keluar walopun udah dipanaskan. tampaknya aku pake air jeruk yang salah. mestinya jeruk nipis, bukan jeruk siam.
lalu aku sering berkhayal terlibat dalam kasus-kasus spionase tingkat tinggi, menguntit perdana menteri negara anu, menyamar agar bisa membongkar rahasia negara lain, terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam tugas pengintaian tanpa ada orang yang boleh tau. jadi kalo misalnya mama mau ketemu denganku, mama harus mengucapkan kata sandi yang tepat. kata sandi yang diganti setiap minggu demi keamanan. gara-gara khayalan ini, aku nggak pernah tertarik untuk baca novelnya John Grisham karena isinya pengacara melulu.
walaupun ada orang yang bilang padaku kalau hidup menjadi mata-mata itu pasti kesepian, karena nggak ada yang bisa dipercaya, bahkan saudara dan keluarga, tapi aku nggak gentar. sepertinya tugas dan keasyikan yang kudapatkan dari pekerjaan ini sangatlah menantang dan menggoda. walopun aku belum tentu bisa seperti Mata Hari, tapi aku tetap ingin jadi mata-mata, alias agen rahasia. bayangkan, kamu bisa menjalani beberapa peran sekaligus dalam hidup sambil bisa ketawa-ketawa sendiri karena nggak ada yang tau siapa kamu sebenarnya.
hanya ketika papa bilang kalo mau jadi mata-mata harus daftar tentara atau polisi dulu, barulah aku mundur teratur. aku nggak mau jadi tentara. nggak mau juga jadi polisi. nggak adil rasanya kalo jadi agen rahasia kok harus jadi polisi atau tentara dulu. masa nggak bisa sih, kalau aku direkrut karena kemampuan yang sudah ada pada diriku ini? lagian, kalo semua kerjanya militer... mana bisa menyamar dengan natural... nanti pasti bawaannya nyamar jadi satpam ato menwa melulu. booring!
oya, selama kuliah di HI, yang paling menarik selain mata kuliah yang berhubungan dengan perdamaian dan diplomasi (negosiasi, strategi, analisa konflik), adalah mata kuliah yang berhubungan dengan studi keamanan. Pak Nanang dan Pak Rizal, para narasumber senior dan nara sumber yang meyakinkan, mengijinkan kami memilih subjek untuk dipelajari. Terorisme dan Spionase adalah dua diantara sekian banyak subjek pilihan kami.
kata Pak Nanang nih... "kalo mata-mata gayanya kayak James Bond, belum seminggu bertugas pasti udah ketangkap sama lawannya" hihihihi...
nah! jadi aku pasti memenuhi syarat jadi mata-mata. karena aku biasa-biasa aja dan nggak menarik perhatian. siapa yang mengira, perempuan kurus yang canggung, cerewet dan gampang ngantuk itu sebenarnya sedang dalam tugas menyamar?
tapi karena nggak mau jadi polisi atau tentara, pilihan buatku tinggal jadi teroris, mata-mata bayaran, atau anggota sekte rahasia. aku terinspirasi sama Carlos the Jackal juga nih... mengingat dia adalah pembunuh yang paling susah ditangkapnya gara-gara nggak ada yang punya fotonya. sementara aku tuh sejenis banci kamera, foto-foto dimana-mana. tapi setelah tau tentang Carlos yang nama aslinya Ilich Ramirez Sanchez, tiap kali aku difoto, aku selalu teringat padanya.
pas kuliah, kalo ada orang yang tanya cita-citaku, dengan serius aku akan jawab "Agen Rahasia". termasuk waktu harus kirim CV buat jadi officer acara yang dibikin sama UNDP. si pewawancara menatapku dengan ekspresi yang nggak bisa dijelaskan setelah baca CV-ku. mungkin dia heran. tapi aku serius! jadi agen rahasia itu salah satu alasan kenapa aku melakukan banyak hal dan bekerja macam-macam. itu sebagai persiapan, supaya kalo aku nanti harus menyamar, aku nggak kehabisan peran. biasanya aku melatih kepribadianku kalo sedang dalam perjalanan, dan diajak ngobrol garing sama penumpang di sebelahku. aku bisa mengaku jadi apa saja, sesuai imajinasi saat itu.
jadi, buat kalian semuanya yang baca tulisan ini. kalo ada lowongan jadi anggota sekte rahasia semacam Priory of Sion, tolong kabari aku. aku bersedia melakukan berbagai tugas berat untuk organisasi. tapi nggak usah pake iuran pendaftaran anggota, dan jangan suruh bayar yang macam-macam. okay?
trus, waktu masih SD aku baca sebuah serial di majalah tentang dinas rahasia Israel -Mossad. bagaimana mereka direkrut, apa saja yang mereka pelajari selama pendidikan, tugas-tugas yang mereka kerjakan, semua dibahas dari sudut pandang agen, yang menceritakan lebih dari 20 tahun karirnya. selain Mossad, aku yang keranjingan Dunia Dalam Berita akhirnya juga mengetahui tentang dinas rahasia yang lain seperti Stasi, CIA, KGB, MI 6... dan seterusnya. jangan heran kalo ada nama-nama jadul. waktu aku masih SD kan peralihan dari Perang Dingin ke masa Pasca Perang Dingin (belum diberi nama).
aku juga sangat tertarik sama sandi-sandi, cara mengirim pesan secara rahasia dan pengintaian dan misteri. pernah, aku mencoba-coba berbagai cara yang ditulis di buku untuk membuat surat kasat mata. aku tulislah surat dengan air jeruk sebagai tintanya. besoknya aku kasih teman disekolah dan aku bilang kalo untuk membacanya, dia harus memanaskan suratnya dibawah lampu. tapi temanku bilang dia nggak bisa membacanya, tulisannya nggak keluar walopun udah dipanaskan. tampaknya aku pake air jeruk yang salah. mestinya jeruk nipis, bukan jeruk siam.
lalu aku sering berkhayal terlibat dalam kasus-kasus spionase tingkat tinggi, menguntit perdana menteri negara anu, menyamar agar bisa membongkar rahasia negara lain, terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam tugas pengintaian tanpa ada orang yang boleh tau. jadi kalo misalnya mama mau ketemu denganku, mama harus mengucapkan kata sandi yang tepat. kata sandi yang diganti setiap minggu demi keamanan. gara-gara khayalan ini, aku nggak pernah tertarik untuk baca novelnya John Grisham karena isinya pengacara melulu.
walaupun ada orang yang bilang padaku kalau hidup menjadi mata-mata itu pasti kesepian, karena nggak ada yang bisa dipercaya, bahkan saudara dan keluarga, tapi aku nggak gentar. sepertinya tugas dan keasyikan yang kudapatkan dari pekerjaan ini sangatlah menantang dan menggoda. walopun aku belum tentu bisa seperti Mata Hari, tapi aku tetap ingin jadi mata-mata, alias agen rahasia. bayangkan, kamu bisa menjalani beberapa peran sekaligus dalam hidup sambil bisa ketawa-ketawa sendiri karena nggak ada yang tau siapa kamu sebenarnya.
hanya ketika papa bilang kalo mau jadi mata-mata harus daftar tentara atau polisi dulu, barulah aku mundur teratur. aku nggak mau jadi tentara. nggak mau juga jadi polisi. nggak adil rasanya kalo jadi agen rahasia kok harus jadi polisi atau tentara dulu. masa nggak bisa sih, kalau aku direkrut karena kemampuan yang sudah ada pada diriku ini? lagian, kalo semua kerjanya militer... mana bisa menyamar dengan natural... nanti pasti bawaannya nyamar jadi satpam ato menwa melulu. booring!
oya, selama kuliah di HI, yang paling menarik selain mata kuliah yang berhubungan dengan perdamaian dan diplomasi (negosiasi, strategi, analisa konflik), adalah mata kuliah yang berhubungan dengan studi keamanan. Pak Nanang dan Pak Rizal, para narasumber senior dan nara sumber yang meyakinkan, mengijinkan kami memilih subjek untuk dipelajari. Terorisme dan Spionase adalah dua diantara sekian banyak subjek pilihan kami.
kata Pak Nanang nih... "kalo mata-mata gayanya kayak James Bond, belum seminggu bertugas pasti udah ketangkap sama lawannya" hihihihi...
nah! jadi aku pasti memenuhi syarat jadi mata-mata. karena aku biasa-biasa aja dan nggak menarik perhatian. siapa yang mengira, perempuan kurus yang canggung, cerewet dan gampang ngantuk itu sebenarnya sedang dalam tugas menyamar?
tapi karena nggak mau jadi polisi atau tentara, pilihan buatku tinggal jadi teroris, mata-mata bayaran, atau anggota sekte rahasia. aku terinspirasi sama Carlos the Jackal juga nih... mengingat dia adalah pembunuh yang paling susah ditangkapnya gara-gara nggak ada yang punya fotonya. sementara aku tuh sejenis banci kamera, foto-foto dimana-mana. tapi setelah tau tentang Carlos yang nama aslinya Ilich Ramirez Sanchez, tiap kali aku difoto, aku selalu teringat padanya.
pas kuliah, kalo ada orang yang tanya cita-citaku, dengan serius aku akan jawab "Agen Rahasia". termasuk waktu harus kirim CV buat jadi officer acara yang dibikin sama UNDP. si pewawancara menatapku dengan ekspresi yang nggak bisa dijelaskan setelah baca CV-ku. mungkin dia heran. tapi aku serius! jadi agen rahasia itu salah satu alasan kenapa aku melakukan banyak hal dan bekerja macam-macam. itu sebagai persiapan, supaya kalo aku nanti harus menyamar, aku nggak kehabisan peran. biasanya aku melatih kepribadianku kalo sedang dalam perjalanan, dan diajak ngobrol garing sama penumpang di sebelahku. aku bisa mengaku jadi apa saja, sesuai imajinasi saat itu.
jadi, buat kalian semuanya yang baca tulisan ini. kalo ada lowongan jadi anggota sekte rahasia semacam Priory of Sion, tolong kabari aku. aku bersedia melakukan berbagai tugas berat untuk organisasi. tapi nggak usah pake iuran pendaftaran anggota, dan jangan suruh bayar yang macam-macam. okay?