sejak aku masih kecil, mama selalu menasihati supaya jangan makan berlebihan. nggak sehat! gitu kata mama. lagipula, kalo kekenyangan, perut jadi sakit dan buncit, napas terasa sesak, badan terasa berat, malas bergerak... bayanganku jadi seperti ikan paus yang terdampar di pantai. cuma bisa ngulet-ngulet dikit.
udah gitu, masih kata mama lagi nih... kebanyakan makan itu
ora ilok! kelihatannya rakus, kayak nggak pernah makan aja. langsung deh yang kebayang babi. kayak ayah dan ibu yang menjelma jadi induk
babi tambun di film
Spirited Away.
makanya seumur hidup aku nggak pernah ngalamin yang namanya
mendem alias mabuk gara-gara kebanyakan makan sesuatu. dan suka heran juga kenapa ada orang bisa
mendem mangga, duren, jengkol ato bahkan sambal goreng hati. belum pernah tau?!
I've known someone.
lalu ceritanya, hari Rabu lalu aku pergi ke Jimbaran. ada undangan welcome dinner sama beberapa agen dan jurnalis yang datang dari Malaysia. makan seafood di kafe pinggir pantai nih, ceritanya. aku belum pernah ke kafe itu, pun belum pernah dengar nama kafe itu disebut sebelumnya. namun tetap pergilah aku kesana, bertemu orang-orang dan bersosialisasi... eh bergaul, sampai akhirnya hidangan tersaji dan kami santap bersama. masakannya cukup enak. entah karena udara dingin, atau karena memang udah lapar banget... soalnya makan malam baru dimulai jam 21.00 yang berarti udah telat banget... semua makan dengan lahap. sambil ngobrol, ketawa-ketawa, cerita-cerita...
dan keesokan harinya...
setelah makan siang badanku terasa aneh. sepertinya perut dan seterusnya sampai pangkal paha kehilangan koordinasi dengan bagian tubuh yang lain. seperti bergerak sendiri. bagian dalam perutku berpusar dan melilit, ada puting beliung kecil sedang berkuasa disana, membuatku kalang kabut seperti induk ayam yang mau bertelur. naik turun tangga, berjalan keliling area untuk mengurangi tekanan, keluar masuk kamar mandi, tanpa hasil. sampai akhirnya rasa mual itu datang dan tak tertahankan. mendorong makan siangku keluar. tapi itu baru awal.
waktu aku ke toilet lagi... sejuta topan badai! semuanya keluar, membanjir dari atas dan dari bawah. aku sampai sempoyongan. apalagi setelah terjadinya dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali... sampai akhirnya aku pergi ke klinik untuk disuntik jam 8 malam itu.
pada hari Jumat barulah aku tahu kalo yang aku alami, yang aku kira masuk angin karena terlambat makan dan keanginan itu sebenarnya adalah keracunan makanan. setelah mereka yang semeja dan tidak semeja denganku mengkonfirm hal yang sama. beberapa orang bahkan lebih parah, karena mulainya tepat malam setelah selesai makan, sampai jadi sangat lemas karena nyaris dehidrasi. untung nggak ada yang lebih parah daripada itu.
masih bisa bilang untung! dasar Jawa!
sampai hari ini, aku masih belum beres juga ke toiletnya. walopun udah makan sangat hati-hati... nggak pedes, nggak es, nggak berempah tajam... tapi tetep aja belum sembuh. padahal lagi banyak orang yang harus ditemui tiap hari. uh!
buat yang mau tau nama kafe tempat aku makan, silakan japri