Tuesday, March 21, 2006

Mainz dan Nyanyi Sunyi Ubudku

ada apa sih di mainz?
lagunya manis tapi mengganggu
*lebih dari 10 kali dengerin lagu itu hari ini*
9.55 pm

gak ada apa. kesepian aja.
gak ada yang mau ngomong inggris.
9.57 pm

ah...jadi dari situ asalnya nada yang sedih,
menggapai-gapai tapi tak sampai itu
9.59 pm

iya. balinese loneliness.
terutama saat suling dan biola itu sautan
10.00 pm


seperti rindu. jauh dan hampa
lubang yang nggak ada dasarnya...
10.02 pm

wuih dalem banget bahasanya.
aku udah lima kali ke jerman (mainz)
feeling selalu sama
10.04 pm

kayaknya lagumu yang ngajarin aku bahasa itu tadi.
mungkin sama seperti 3 bulan pertamaku di ubud
10.10 pm

aku masih mendengarkan Mainz in My Mind dan hujan terus jatuh diluar jendelaku. tepatnya pada saat-saat seperti inilah lagu itu terdengar lebih liris. lebih masuk kedalam hati. lagu ini mengingatkanku pada alasan pertamaku membuat blog. kesepian pada tiga bulan pertamaku di Ubud, ketika ada begitu banyak yang ingin kuceritakan, tapi nggak ada teman bicara (kecuali Pak Koman dan Indra). ketika setiap kali aku menghadapi kesulitan aku harus berusaha menyelesaikannya sendiri dan sekuat tenaga nggak mau menyerah karena aku udah bertekad untuk berhasil dengan jalan yang aku pilih. makanan, bahasa, lingkungan, kondisi di tempat kerja, perbedaan pola pikir ... hal-hal yang aku simpan. sementara yang aku tulis adalah hal-hal yang baik, yang menarik, yang menyenangkan, yang positif... lebih untuk menguatkan diriku sendiri.

lalu aku juga menulis karena ada banyak teman yang bertanya bagaimana kehidupanku di Ubud. sementara aku nggak bisa menghubungi tiap orang satu demi satu dan bercerita panjang lebar. jadi aku minta mereka membaca blogku. supaya mereka juga bisa menjadi saksi hidupku. supaya mereka tau di tempat seperti apa aku tinggal. ditempat seperti apa aku bekerja, dengan orang-orang yang bagaimana. bagaimana aku menjalani hari-hariku, pengalaman apa yang aku dapat, klienku, mereka yang selalu berganti setiap hari, datang dan pergi... kadang memberikan sesuatu, kadang merenggut sesuatu dan membawanya pergi...

lalu aku menulis karena Ari bilang hidupku menarik dan pantas untuk diceritakan. dari Ubud kamu bisa merubah dunia, begitu katanya dengan agak-agak hiperbola. aku juga menulis karena Indie bilang dia suka membaca tulisan-tulisanku. yang katanya mengalir dan enak dibaca. dia terus bertanya ini itu kalau aku nggak menulis. Indie, pembaca setia blog-ku yang pertama. aku baru menyadari kalau ternyata sangat menyenangkan jika ada orang yang mengetahui apa yang kita pikirkan, lalu kemudian memberikan tanggapan. rasanya seperti sedang meletakkan sepiring makanan yang resepnya dibuat sendiri, lalu banyak yang mencicipi dan bilang enak!
*kalaupun nggak enak, jangan bilang yaaa...*

Thom, asistenku waktu aku bekerja di radio selalu mengingatkanku untuk menulis tiap kali aku bilang kalau di kepalaku ada banyak sekali yang berjejalan. kalau tiga-empat tahun yang lalu aku masih menyimpan semuanya di dalam laptop, nggak mengeluarkannya sama sekali. kini aku memasang pikiran-pikiranku disini, pertanyaanku, kegelisahan, pengalaman, kegembiraan bahkan kesedihanku.
aku berterima kasih pada siapapun dia, yang memulai weblog, yang memulai perubahan dengan memberi kesempatan pada orang-orang sepertiku, yang pengetahuan internetnya terbatas, untuk bisa mengekspresikan apa yang dipikirkannya. yang dirasakannya.

aku belum pernah bilang sama Balawan kalau sekali, waktu dia memainkan Mainz in My Mind di panggung, aku melihatnya seperti lenyap dalam alunan gitarnya. dia seperti membeku, memeluk gitar sendiri, sementara ruangan, orang yang lalu lalang, jalanan, pohon-pohon dan kota di sekitar tempatnya menjadi kelebatan bayangan yang samar. kesepian yang pernah sangat aku pahami.

5 comments:

Anonymous said...

pertama

dimana donlot itu lagu?

Dian Ina said...

nggak usah donlot. dengerin aja disini
http://www.wayanbalawan.com/discography-magicfingers.html

si Ono said...

Dengan hiperbola?
hmmmm....
ku menyatakan yang sesungguhnya lho :)

Anonymous said...

Dian ina, kalau aku mau MP3nya, kamu bisa ngasih nggak?

Dian Ina said...

beli dong!
support your young local musician!

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...