"berapa umur kamu?" tanya Thor sambil tersenyum sementara musik dari panggung masih terus mengalun. "dua puluh enam" jawabku membalas senyumnya.
"no way! nggak mungkin. kamu pasti bohong. kamu mestinya dua puluh satu, atau dua puluh dua tahun" jawabnya sambil membelalakkan mata. aku hanya tertawa.
esoknya, aku ketemu Angus, yang bertanya apakah benar aku ada di Opera tadi malam dan turun menari di depan panggung. sambil tertawa malu, aku membenarkan. duh, aku bahkan nggak ngeliat Angus ada diantara sekian banyak orang malam itu. yah, gimana bisa lihat meja lain, mejaku penuh oleh sembilan orang rombonganku, dan perhatian kami terpusat pada panggung.
"you look different last night. mmm... how old are you again?"
"twenty six" kataku
"oh, no! I thought that you're twenty two"
dan pagi ini, waktu sedang sarapan bersama jurnalis dan kru TVBS Taiwan, Jill- senior columnistnya bertanya padaku sambil menyantap bubur ayamnya.
"Ina, how old are you?"
"I'm twenty six" jawabku sambil tersenyum.
"really? I don't believe you. you have to be twenty two. you are twenty two" katanya sambil menatapku lekat-lekat. ada ekspresi nggak percaya di matanya.
aku tertawa setelah semua orang di meja berseru juga membenarkan perkiraan Jill. nggak mungkin aku dua puluh enam. hihihi... maksa bener yah...
jadi waktu aku terima smsmu di pagi hari berkabut tadi; waktu kamu bilang kalo pagi ini kamu melangsungkan pernikahanmu dan mohon restu padaku, aku membalas smsmu dengan ucapan selamat. dan berharap semoga keluargamu bahagia.
kamu boleh menikah duluan. tapi aku yang lebih awet muda dan diwawancarai TV dari Taiwan dan majalah dari Taiwan. nggak kalah sama Agnes Monica.
"no way! nggak mungkin. kamu pasti bohong. kamu mestinya dua puluh satu, atau dua puluh dua tahun" jawabnya sambil membelalakkan mata. aku hanya tertawa.
esoknya, aku ketemu Angus, yang bertanya apakah benar aku ada di Opera tadi malam dan turun menari di depan panggung. sambil tertawa malu, aku membenarkan. duh, aku bahkan nggak ngeliat Angus ada diantara sekian banyak orang malam itu. yah, gimana bisa lihat meja lain, mejaku penuh oleh sembilan orang rombonganku, dan perhatian kami terpusat pada panggung.
"you look different last night. mmm... how old are you again?"
"twenty six" kataku
"oh, no! I thought that you're twenty two"
dan pagi ini, waktu sedang sarapan bersama jurnalis dan kru TVBS Taiwan, Jill- senior columnistnya bertanya padaku sambil menyantap bubur ayamnya.
"Ina, how old are you?"
"I'm twenty six" jawabku sambil tersenyum.
"really? I don't believe you. you have to be twenty two. you are twenty two" katanya sambil menatapku lekat-lekat. ada ekspresi nggak percaya di matanya.
aku tertawa setelah semua orang di meja berseru juga membenarkan perkiraan Jill. nggak mungkin aku dua puluh enam. hihihi... maksa bener yah...
jadi waktu aku terima smsmu di pagi hari berkabut tadi; waktu kamu bilang kalo pagi ini kamu melangsungkan pernikahanmu dan mohon restu padaku, aku membalas smsmu dengan ucapan selamat. dan berharap semoga keluargamu bahagia.
kamu boleh menikah duluan. tapi aku yang lebih awet muda dan diwawancarai TV dari Taiwan dan majalah dari Taiwan. nggak kalah sama Agnes Monica.