kemarin siang, waktu bikin publikasi makan malam tahun baru....
dan menulis kalimat... begin with balinese cocktail and frog dance
under the amazing sparkling stars beside our main pool...nggak pernah nyangka
kalo ada sesuatu yang istimewa di makan malam natal...
bukan hanya karena aku nggak merayakan natal, tapi juga karena dengan kesibukan kerja...
semua hari hanya tinggal berupa jam...
dan ketika dibawah cahaya temaram, melintasi lilin yang menyala
ida-san dengan tatapannya yang lembut, bilang kalau aku cantik...
(krompyang!!!)
munihide ida, fotografer profesional yang tinggal di tokyo, sedang dalam perjalanan memotret atas permintaan garuda indonesia magazine. dia tinggal di sekitar monkey forest
dan memutuskan menikmati makan malam natal-nya di komaneka, yang berakhir di meja
dengan 4 kursi; pak kariyana, ida-san, kaoru-san dan aku.
kami adalah empat orang terakhir yang meninggalkan garden resto malam tadi
dan kartu namanya dalam genggaman tanganku...
ida-san, jangan lupa minyak kayu putih-nya yah...
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
No comments:
Post a Comment