my first posting!
kemarin, rabassa tersayang, motorku yang kreditannya belum lunas itu sampai di denpasar. pagi-pagi, mbaknya herona udah nelepon. nanya, apa bisa diambil motornya?
bersama rabassa, datang juga dua kardus besar berisi pakaian dan buku-buku. mereka bertiga, rabassa dan kardus-kardusku-sorenya kuambil bersama gungdek. dengan penuh perjuangan.
karena indra sakit dan gak mungkin membawa motor pake mobil kijang, akhirnya aku dan gungdek mengambil alternatif yang keliatannya paling gak keren tapi sekaligus paling masuk akal. naik mobil bak terbuka, L-300.
sepanjang jalan gungdek terus menerus mengingatkan betapa derajatnya akan turun satu tingkat karena naik mobil ini. heran... padahal naik mobilnya kan sama aku. jadi kan pasti derajatnya naik beberapa tingkat. wakakaka...
pagi ini, aku menikmati segarnya pagi di jaln-jalan ubud bersama rabassa.
angin pagi yang segar, di tempat yang belum begitu parah polusinya, membelai wajahku.
muter-muter, dari padang tegal, aku melewati jalan monkey forest, membelok kanan di arah pasar ubud dan terus ke andong. lalu balik lagi melewati jalan arah padang tegal ke komaneka. menyenangkan.
lebih menyenangkan, karena radiohead-hail to the thief menemani.
angin-pagi-jalan-jalan-ubud-radiohead-hail-to-the-thief-rabassa
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
No comments:
Post a Comment