Wednesday, August 29, 2007

govinda

waktu dia pergi keluar negeri, aku minta dibawakan spot wand, semacam kosmetik untuk menghilangkan noda-noda di wajah. tadinya aku nggak menyangka cowok akan mau dititipi benda semacam itu. tapi dia menyanggupi.

waktu pulang, dia tidak berhasil menemukan benda yang aku maksudkan. dia bilang, dia sudah bertanya pada penjaga toko di setiap pusat perbelanjaan yang didatanginya, tetapi hasilnya nihil. mereka malah menyarankan padanya untuk pergi ke sebuah toko yang cukup terkenal. dia tahu, aku juga memakai produk dari toko itu.

lalu aku membuka bungkusan yang diulurkannya. dia memberiku concealer.
"fungsinya sama kan?" tanyanya.
aku mengangguk sambil bergumam tak jelas. bagaimana caranya menjelaskan perbedaan mendasar antara spot wand dengan concealer pada seorang laki-laki (yang nggak dandan), tanpa membuatnya merasa gagal menemukan barang yang tepat?

aku perhatikan lagi concealer itu tanpa membukanya. aku tau benda ini mestinya datang dengan berbagai tone warna yang nyaris sama dan hanya dibedakan oleh angka.
"kenapa milih warna yang ini?" tanyaku padanya
"kan itu warna kulit kamu" katanya dengan ringan, seperti menceritakan hal yang sudah jelas. gitu aja kok pake nanya sih? kira-kira gitu deh.

dan aku tersenyum. kamu memang laki-laki yang sensitif dan bisa mengerti perempuan, mas. nggak heran ada sederet nama (termasuk aku) yang rajin mendatangimu waktu perlu curhat. tapi kok masih belum ada yang bisa membuatmu berlabuh dan meletakkan sepeda juga kamera pada prioritas ke-sekian ya?

4 comments:

Anonymous said...

wah! ini postingan yang sangat peribadih tampaknya! *tutupmata*

Irma Anintya said...

btw...emang apa bedanya spot wand n concealer???

hehehe..ga cuma lelaki kok, gw jg ga tau bedanya..

*kok buka aib gini*

Anonymous said...

hihihi...
spot wand: menghilangkan noda. semacam bleaching, tapi buat kulit.
concealer: menutup noda. tapi nggak ngilangin
:D

tomblos said...

Itu kenapa lakilaki adalah sahabat baik wanita, sometime we good only when as a friends Na. When we cross the line... we just strait become an ass hole. That's how the civilization build dear. hihihihi

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...