07.30
kulirik speedometer. 60km/jam...70km/jam...
kupacu motor ke arah kedewatan. aku harus sampai di tanggayuda secepat mungkin. jurnalis taiwan dan fotografernya pasti udah di tengah photo-session di 101. mereka bilang mau motret sunrise. dua yang lain sedang ada di spa untuk treatment. 117 udah siap belum ya?
10.30
mereka udah check-out.
kalo yang harus ditemenin udah pergi, mendingan aku balik ke mejaku.
publikasi februari masih belum beres...
12.46
dua tamu dari new york check-in. mereka kerja untuk PBB. awsome!
mungkin aja kofi annan punya lowongan? siapa tau!
ok, deh... bu man. saya akan temani mereka ke tanggayuda untuk lihat-lihat dan ikut kelas yoga.
I'll be there in 2.15. skarang ambil kostum dulu.
12.50
si onet sms. dia ada di bali, katanya. dan mau ke komaneka. trus sekarang lagi jalan kaki dan disorientasi.
ok, deh... datang aja.
1.05
aku menemukan para jurnalis taiwan itu lagi pada makan di lada.
malah belum ke uma. hehehe...
jadilah aku ngobrol bentar sama mereka. dan aku jadi dipotret-potret juga.
lady-biker, kata mereka...
1.50
onet datang. rambutnya baru. kubilang potongannya kayak dj iman.
dia ngakak. siapa itu?
terus kita ngobrol. waktu kubilang aku mau yoga di tanggayuda,
dia mau ikut.
iya, lagian dia juga belum pernah ke tanggayuda.
ayo aja. biar makin rame
3.00
smua duduk di pool-bar. minum jus atau lassi, ngeliat kolam renang, lembah, hujan, sawah dan
pohon kelapa gundul yang cuma satu-satunya di seberang sungai. ngobrol sendiri-sendiri.
4.10
keringat mengalir. aku bisa merasakannya jatuh lewat tepian wajahku.
menetes ke matras. satu... dua...
badanku kaku. hasil nggak pernah olahraga selama bertahun-tahun. sebetulnya aku pengen bisa melakukan gerakannya sebaik yang dia inginkan. sabar, guru... kelas berikutnya akan lebih baik.
ternyata badan si onet kayak plastik. jadi dia bisa bikin apa aja.
si dean, punya lengan yang cukup kuat untuk mengangkat tubuhnya. cool.
kami bertepuk tangan untuknya.
bagian yang paling menyenangkan waktu guru bilang;
"release your body... release your mind... " hampir ketiduran.
5.17
mengelilingi rumah pak koman dan mendapat penjelasan kultural mengenai alasan pembangunan bagian-bagian rumah yang terpisah-pisah...
melihat-lihat koleksi kain yang mengharukan...
baru sekali ini aku hampir sampai berkaca-kaca ngeliat kain.
perasaan apa ini?
aku lihat juga satu barang istimewa di dalam lemari.
buatannya bagus sekali.
luar biasa... sekali sentuh kamu akan langsung tau kalo itu barang bagus...
5.45
bermain trampolin. dua perempuan dewasa dan dua balita dengan pengawasan dua babysitter. dipotret dean. dilihat dari jauh, dan diketawain.
ya ampun, onet. ini di rumah bos gue...
lompat terus!!!
8.00
lokasi; warung masakan chinese
setting; ayam goreng saus, tumis kangkung, nasi putih, teh botol, sebungkus rokok
sebentar-sebentar handphone berdering. ada yang patah hati. lalu curhat.
lalu dia dan ceritanya. cerita panjang-panjang-lebar-lebar tumpah. melimpah ke meja, lalu melayang di sekitarku seperti kabut. memenuhi ruangan...
aku tertegun. mendengarkan dan terus tertegun.
dalam hati ada yang mengalir.
airmata...
semoga diberi tabah dan jalan yang terang. semoga kau punya sedikit saja kesabaran para nabi sehingga cukup untuk menanggung semuanya...
10.35
mataku masih terpicing.
matanya yang dalam dan sendu masih terus membayang.
kepalaku penuh pikiran. sekujur tubuh gemetaran.
panas disetiap ruas sendi.
sementara sms kukirim dan kuterima, aku berpikir...
tetap tabah, teman... pikirku sebelum terlelap
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
1 comment:
lady bikers.. hehehhe awsome..
bisa toh dirimu naik motor.. hmm ato gw yang lupa lu pernah cerita bisa naik motor...
oh iya gimana degn yoga udag bisa gerakan bunga teratai... heheh sok tau banget gw yeee
Post a Comment