having meals in the padang food at lunch time is a big mistake. they turned the TV on and it was crime scene TV show. and I never, never ever like that kind of show. the show was so stupid and and also because they air the show on 11.30 a.m in the jakarta time zone, which will be 12.30 p.m in ubud. a show that surely will make your appetite dissapear, exactly at lunchtime.
killings, robbery... and today even the best episode showed a girl who throw away her unwanted baby.
what a mess! last time I came down to this place at almost the same time, I hardly can eat because people on tv cursed the killer of their family and condemned him to death! somehow, there's a sick feeling coming from my lung and I couldn't help it! hey hey hey...! I'm having lunch here...
this time, I decided to speak out. I said to them...
'would you please change the channel? I'm afraid I won't be able to eat. there are too many dead people in the TV'
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Saturday, May 21, 2005
Friday, May 20, 2005
small tip for you
delapan orang sudah berdiri di meja front office ketika mereka berdatangan. grup yang memakai 10 kamar di resort selama 10 hari. aku juga ada disana. ceritanya sih, mau membantu nih...
gungdek jug ada disana, tapi nggak lama setelah mereka mulai mengisi reservation form, gungdek menghilang. dan nggak keliatan lagi.
dari awal sebenernya targetnya adalah untuk ketemu dengan group leadernya. ariana yang mendekati dan mengajaknya bicara sejak awal, sehingga seterusnya selama proses di lobi si group leader terus menerus bicara dengan ariana.
karena ada salah satu yang keliatan gelisah, aku dekati dan ternyata dia bilang dia udah gak kuat berlama-lama ada di lobi. lalu aku mengantarkannya ke kamar. sepanjang jalan, tentu saja aku memberi tahunya hal-hal mengenai restoran, kolam renang, afternoon tea dan seterusnya. lalu ketika kami sampai di kamarnya...
macet. aku nggak ingat sama sekali apa yang harus aku katakan dan jadi grogi waktu mengingat lagi bahwa ini adalah pertama kalinya aku mengantarkan tamu ke kamar untuk check in. sejauh ini, yang pernah kulakukan baru showing room, sampai mau walk in dan registrasi, tapi nggak pernah nganter ke kamar. sama sekali. untunglah dia bertanya.
dan aku menjawab pertanyaannya, lalu semuanya jadi jelas di kepalaku. jernih seperti aqua yang disuling dari mata air di pandaan. dial 6 for guest service, dial 5 for room service and 7 for the spa. here's the lamp, here's your personal safe deposit for any valuables... dan seterusnya mengalir.
tapi yang paling menggelikan adalah, waktu aku macet...
dia berusaha memberiku tip. dan dia masih bingung dengan uang rupiah... lalu dia bergumam tentang harus ke ATM dan mengeluarkan 7000 rupiah. aku memandangnya dengan tatapan bingung (karena masih mengingat-ngingat apa yang harus aku bilang)... and somehow... dia bilang kalo dia tau jumlah ini pasti sedikit sekali, jadi kalau lain kali dia ketemu aku, dia akan memberiku lebih banyak lagi. aku menerima lima ribuan yang dia ulurkan dengan senyum bingung...
kalo diinget lagi sekarang, masih tetap lucu juga...
*ihihi...*
gungdek jug ada disana, tapi nggak lama setelah mereka mulai mengisi reservation form, gungdek menghilang. dan nggak keliatan lagi.
dari awal sebenernya targetnya adalah untuk ketemu dengan group leadernya. ariana yang mendekati dan mengajaknya bicara sejak awal, sehingga seterusnya selama proses di lobi si group leader terus menerus bicara dengan ariana.
karena ada salah satu yang keliatan gelisah, aku dekati dan ternyata dia bilang dia udah gak kuat berlama-lama ada di lobi. lalu aku mengantarkannya ke kamar. sepanjang jalan, tentu saja aku memberi tahunya hal-hal mengenai restoran, kolam renang, afternoon tea dan seterusnya. lalu ketika kami sampai di kamarnya...
macet. aku nggak ingat sama sekali apa yang harus aku katakan dan jadi grogi waktu mengingat lagi bahwa ini adalah pertama kalinya aku mengantarkan tamu ke kamar untuk check in. sejauh ini, yang pernah kulakukan baru showing room, sampai mau walk in dan registrasi, tapi nggak pernah nganter ke kamar. sama sekali. untunglah dia bertanya.
dan aku menjawab pertanyaannya, lalu semuanya jadi jelas di kepalaku. jernih seperti aqua yang disuling dari mata air di pandaan. dial 6 for guest service, dial 5 for room service and 7 for the spa. here's the lamp, here's your personal safe deposit for any valuables... dan seterusnya mengalir.
tapi yang paling menggelikan adalah, waktu aku macet...
dia berusaha memberiku tip. dan dia masih bingung dengan uang rupiah... lalu dia bergumam tentang harus ke ATM dan mengeluarkan 7000 rupiah. aku memandangnya dengan tatapan bingung (karena masih mengingat-ngingat apa yang harus aku bilang)... and somehow... dia bilang kalo dia tau jumlah ini pasti sedikit sekali, jadi kalau lain kali dia ketemu aku, dia akan memberiku lebih banyak lagi. aku menerima lima ribuan yang dia ulurkan dengan senyum bingung...
kalo diinget lagi sekarang, masih tetap lucu juga...
*ihihi...*
Thursday, May 19, 2005
cincin dari iran
staying in the room 202 for eleven days are mac mckinnon and jo mckinnon. mac was born in canada while jo was born in england. they currently lives in gold coast, beachy area full with drunken tourists in australia. I met them for the first time on last friday for a small but terrible accident. he was reading a book at the poolside when one of the pool umbrella tumbling down and hit mac's arm. he said he's okay, but his sunglasses broken.
I talked to him and got his sunglasses to be repaired in denpasar. I knew that he's a nice person on the first glance. I thought of the same thing about jo, who said thanks to me because I came down to her in the pool, something that I don't even expect before I met her as I thought that I will get a dose of complaints. after his sunglasses being repaired, I invite this couple to have light lunch with me in tanggayuda.
we went off and engaged in a fun conversation. somehow, they inherited european decency and asian sensitiveness. during the lunch, I found out that they've been in around asia for almost thirteen years. four years of them spent in iran. for almost two hours, we were chatted about nice breeze, sunny and snowy weather, politics, history, witty anecdotes, of australian, american, balinese and muslims. and while we're takling about iran, he slipped off a gold ring from his left little finger. jo put the ring in the table and said to me 'this made up from six rings. don't undo it'
I don't understand what she meant and don't really pay attention to what she said. I think I just touch the ring and try to lift it up and the set is yielded into six rings but still connected. I grew pale. mac and jo laughed... and as I tried to fix it which of course not succeeded, she tease me by saying 'do you feel bad now?'
oh...oh... I have to give up!
mac give me his hand and fix it up. at first he said he already forgot how to do that and said that the first time it yielded, he spent two weeks to fixed it up. I felt even worse. but he finished it in less than 5 minutes and I sigh with relieved. feel never been better...
so, anytime you met a bald and bearded man with complicated pattern gold ring on his left little finger... beware! it might be mac mckinnon. anything he said, don't undo the ring or you'll get into trouble!!!
I talked to him and got his sunglasses to be repaired in denpasar. I knew that he's a nice person on the first glance. I thought of the same thing about jo, who said thanks to me because I came down to her in the pool, something that I don't even expect before I met her as I thought that I will get a dose of complaints. after his sunglasses being repaired, I invite this couple to have light lunch with me in tanggayuda.
we went off and engaged in a fun conversation. somehow, they inherited european decency and asian sensitiveness. during the lunch, I found out that they've been in around asia for almost thirteen years. four years of them spent in iran. for almost two hours, we were chatted about nice breeze, sunny and snowy weather, politics, history, witty anecdotes, of australian, american, balinese and muslims. and while we're takling about iran, he slipped off a gold ring from his left little finger. jo put the ring in the table and said to me 'this made up from six rings. don't undo it'
I don't understand what she meant and don't really pay attention to what she said. I think I just touch the ring and try to lift it up and the set is yielded into six rings but still connected. I grew pale. mac and jo laughed... and as I tried to fix it which of course not succeeded, she tease me by saying 'do you feel bad now?'
oh...oh... I have to give up!
mac give me his hand and fix it up. at first he said he already forgot how to do that and said that the first time it yielded, he spent two weeks to fixed it up. I felt even worse. but he finished it in less than 5 minutes and I sigh with relieved. feel never been better...
so, anytime you met a bald and bearded man with complicated pattern gold ring on his left little finger... beware! it might be mac mckinnon. anything he said, don't undo the ring or you'll get into trouble!!!
Tuesday, May 17, 2005
sleepy sunrise session
seminggu sebelumnya, ariana sudah memberiku detail informasi tentang kedatangan fotografer dan desainer grafis dari cina. tapi baru pada hari terakhir aku bener-bener 'ngeh' kalo dua orang ini akan bikin sunrise photo shooting session selain restaurant, spa, dan public area sessions. god! ini berarti aku harus mulai stand by sebelum matahari terbit.
suddenly, I wish that I can arrange the sun to rise at 9 am.
sesi restoran dilakukan pada malam hari. tepat sebelum makan malam. bukan, bukan berarti kami mulai pada pukul lima sore sehingga bisa makan malam jam tujuh malam. pemotretan dimulai jam tujuh malam dan makan malam kami tertunda selama dua jam. rasanya persis seperti waktu buka puasa. mungkin karena makannya udah terlalu malam, rasa lapar itu udah nyaris menghilang, tapi pikiranku terus menyuruhku makan sebanyak mungkin karena aku masih harus bekerja sampai jam sebelas malam. dan persis ketika pumpkin soup sampai di tiga suapan terakhir, aku sudah kenyang.
aku masuk kamar menjelang jam dua belas. dan rasanya baru terlelap waktu telepon berdering. wake up call-ku. setengah lima sekarang. matahari akan terbit satu jam lagi, dan kamar 105 tempet pemotretan masih harus diset dan dicek ulang.
mandi air hangat lalu mengirim housekeeping turun. kepalaku masih terasa berat dan mataku pedas. nggak ada alasan, aku tetap harus berkemas untuk pemotretan. aku sempat menyaksikan satu pertandingan sumo sambil berpakaian dan memasukkan barang-barang ke dalam back pack-ku.
matahari terbit yang betul-betul indah...
bukit yang terbentang disepuh oranye keemasan sebelum bola merah itu terlihat perlahan-lahan. lalu gumpalan-gumpalan kabut yang seperti kapas beterbangan, melayang-layang dari sungai campuhan yang mengalir dibawah tanah yang kupijak. dan waktu gumpalan kabut itu melayang diatas air kolam... seolah kolam itu kolam air panas, sangat panas...
pohon, rumput dan semak selama beberapa saat diselimuti mantel kabut, sebelum dihembus angin
aku senang bisa melihat semuanya. tapi juga tetap ngantuk.
spa, gift shop, galeri dan pak kariyana dilakukan secara marathon. mr. lu -si fotografer, kuakui memiliki stamina yang tangguh. tak gentar melawan dinginnya udara, naik turun tangga... yang mungkin buat orang lain seusianya udah bikin ngos-ngosan. yah... dia juga ngos-ngosan, tapi jalan terus!
session dengan pak koman san bu mansri bikin aku tersenyum...
untuk pertama kalinya setelah sekian bulan bekerja, mereka berdua terlihat mesra. ahaha...
setelah mendudukkan bu mansri di sebelah kanan pak koman, pak koman bisa melingkarkan tangan di pinggang bu mansri. satu hal yang bikin staf spa tertawa, dan spontan bikin pak koman malu... aiiih!
karena terlihat kaku, sesi ini sempat beberapa kali diulang sampai akhirnya ada beberapa foto yang lebih alami. dan tetap mesra.
mereka check out jam 12.30. foto-foto itu segera akan dipakai untuk mencetak travel guide book untuk mereka yang tinggal di cina daratan dan timur jauh (kecuali jepang) dan akan berlibur ke bali. kuharap hasilnya baik. and... sebelum kuselesaikan, aku harus berterima kasih pada ariana di reservasi, juniarta, wistawan, putera, sukadana dan pak swabawa di housekeeping. karunia dan putrayasa yang sedianya jadi model, pak bagiana da chef dan pak artana di restoran, yunanti, ayu dan nengah di spa. oh... juga mitha, yang bahasa mandarinnya top banget.
keep the good work pally!
suddenly, I wish that I can arrange the sun to rise at 9 am.
sesi restoran dilakukan pada malam hari. tepat sebelum makan malam. bukan, bukan berarti kami mulai pada pukul lima sore sehingga bisa makan malam jam tujuh malam. pemotretan dimulai jam tujuh malam dan makan malam kami tertunda selama dua jam. rasanya persis seperti waktu buka puasa. mungkin karena makannya udah terlalu malam, rasa lapar itu udah nyaris menghilang, tapi pikiranku terus menyuruhku makan sebanyak mungkin karena aku masih harus bekerja sampai jam sebelas malam. dan persis ketika pumpkin soup sampai di tiga suapan terakhir, aku sudah kenyang.
aku masuk kamar menjelang jam dua belas. dan rasanya baru terlelap waktu telepon berdering. wake up call-ku. setengah lima sekarang. matahari akan terbit satu jam lagi, dan kamar 105 tempet pemotretan masih harus diset dan dicek ulang.
mandi air hangat lalu mengirim housekeeping turun. kepalaku masih terasa berat dan mataku pedas. nggak ada alasan, aku tetap harus berkemas untuk pemotretan. aku sempat menyaksikan satu pertandingan sumo sambil berpakaian dan memasukkan barang-barang ke dalam back pack-ku.
matahari terbit yang betul-betul indah...
bukit yang terbentang disepuh oranye keemasan sebelum bola merah itu terlihat perlahan-lahan. lalu gumpalan-gumpalan kabut yang seperti kapas beterbangan, melayang-layang dari sungai campuhan yang mengalir dibawah tanah yang kupijak. dan waktu gumpalan kabut itu melayang diatas air kolam... seolah kolam itu kolam air panas, sangat panas...
pohon, rumput dan semak selama beberapa saat diselimuti mantel kabut, sebelum dihembus angin
aku senang bisa melihat semuanya. tapi juga tetap ngantuk.
spa, gift shop, galeri dan pak kariyana dilakukan secara marathon. mr. lu -si fotografer, kuakui memiliki stamina yang tangguh. tak gentar melawan dinginnya udara, naik turun tangga... yang mungkin buat orang lain seusianya udah bikin ngos-ngosan. yah... dia juga ngos-ngosan, tapi jalan terus!
session dengan pak koman san bu mansri bikin aku tersenyum...
untuk pertama kalinya setelah sekian bulan bekerja, mereka berdua terlihat mesra. ahaha...
setelah mendudukkan bu mansri di sebelah kanan pak koman, pak koman bisa melingkarkan tangan di pinggang bu mansri. satu hal yang bikin staf spa tertawa, dan spontan bikin pak koman malu... aiiih!
karena terlihat kaku, sesi ini sempat beberapa kali diulang sampai akhirnya ada beberapa foto yang lebih alami. dan tetap mesra.
mereka check out jam 12.30. foto-foto itu segera akan dipakai untuk mencetak travel guide book untuk mereka yang tinggal di cina daratan dan timur jauh (kecuali jepang) dan akan berlibur ke bali. kuharap hasilnya baik. and... sebelum kuselesaikan, aku harus berterima kasih pada ariana di reservasi, juniarta, wistawan, putera, sukadana dan pak swabawa di housekeeping. karunia dan putrayasa yang sedianya jadi model, pak bagiana da chef dan pak artana di restoran, yunanti, ayu dan nengah di spa. oh... juga mitha, yang bahasa mandarinnya top banget.
keep the good work pally!
Sunday, May 08, 2005
first indomie
selama tinggal di jogja, makan indomie itu seperti hal yang biasa sekali dilakukan. apa sih yang bisa dimakan anak kos yang uangnya tiap bulan pas-pasan? yang telat kirimannya beberapa hari aja udah berarti lapaaar...
hihihi... sebenernya sih, nasibku nggak separah itu, tapi kan kalo nulis dibikin agak dramatis dikit boleh yaa...
di ubud aku juga ngekos lagi. karena di kos nggak ada dapur umum, jadilah nggak ada cerita bikin indomie itu.
kalau dibilang makanannya jadi lebih sehat, sebenernya nggak juga. karena kalo makan nasi padang terus-terusan kayak yang aku lakukan itu 'kan juga gak baik buat kolesterol... tapi begitulah...
lima bulan berjalan tanpa sekalipun aku makan indomie...
(kecuali pas ke jogja dan pagi-pagi meniatkan betul beli indomie goreng di burjo)
tapi kemarin sore, di supermarket aku teringat kalau sekarang aku udah bisa ngerebus air dan bikin kopi dan lain-lain yang instant dan tinggal tuang air panas aja perlunya. oleh karena itu kuputuskan beli beberapa bungkus mie goreng instant dan selepas senja, sambil cekikikan sendiri, aku menikmati indomie gorengku yang pertama di ubud. rasanya? agak ajaib, karena ini mie goreng rasa pecel. waduh! ada banyak indomie rasa baru. aku harus lebih rajin coba-coba. kalau sampai nggak kenal rasa baru indomie 'kan gak gaul namanya!!!
hihihi... sebenernya sih, nasibku nggak separah itu, tapi kan kalo nulis dibikin agak dramatis dikit boleh yaa...
di ubud aku juga ngekos lagi. karena di kos nggak ada dapur umum, jadilah nggak ada cerita bikin indomie itu.
kalau dibilang makanannya jadi lebih sehat, sebenernya nggak juga. karena kalo makan nasi padang terus-terusan kayak yang aku lakukan itu 'kan juga gak baik buat kolesterol... tapi begitulah...
lima bulan berjalan tanpa sekalipun aku makan indomie...
(kecuali pas ke jogja dan pagi-pagi meniatkan betul beli indomie goreng di burjo)
tapi kemarin sore, di supermarket aku teringat kalau sekarang aku udah bisa ngerebus air dan bikin kopi dan lain-lain yang instant dan tinggal tuang air panas aja perlunya. oleh karena itu kuputuskan beli beberapa bungkus mie goreng instant dan selepas senja, sambil cekikikan sendiri, aku menikmati indomie gorengku yang pertama di ubud. rasanya? agak ajaib, karena ini mie goreng rasa pecel. waduh! ada banyak indomie rasa baru. aku harus lebih rajin coba-coba. kalau sampai nggak kenal rasa baru indomie 'kan gak gaul namanya!!!
Friday, May 06, 2005
karma chameleon
another story from my MOD time
ada yang bersikeras tidak mau membayar bill telepon untuk internet karena sejak awal diberitahu kalau dia memakai internet menggunakan laptop pribadi, dia tidak akan kena charge. ketika dia tidak berhasil mengeset di hotspot yang ada di lobby (dan restoran) lalu ada salah satu staf yang bilang sama dia kalau dia bisa memakai internet dari kamar dengan menggunakan line telepon alias dial up. fatal. si tamu yakin sekali kalau dia sama sekali tidak diberi penjelasan tentang pembayaran kalau dia pake alternatif dial up itu. dan lagi...
dia juga tidak benar-benar berhasil connect dengan dial up. bahkan kalau katanya, satu email pun tidak bisa dia terima.
aku mendengarkan penjelasannya dengan cermat dan memutuskan menghapus bill internetnya.
kalau ternyata dia berbohong padaku... berarti aku merugikan komaneka
apa boleh buat...
guest is the most important person ever in this business.
jadi inget lagi hapalan dari kelass training pak lasiadi. strange times...
oya, satu lagi. soundtrack hari ini adalah karma chameleon!
ada yang bersikeras tidak mau membayar bill telepon untuk internet karena sejak awal diberitahu kalau dia memakai internet menggunakan laptop pribadi, dia tidak akan kena charge. ketika dia tidak berhasil mengeset di hotspot yang ada di lobby (dan restoran) lalu ada salah satu staf yang bilang sama dia kalau dia bisa memakai internet dari kamar dengan menggunakan line telepon alias dial up. fatal. si tamu yakin sekali kalau dia sama sekali tidak diberi penjelasan tentang pembayaran kalau dia pake alternatif dial up itu. dan lagi...
dia juga tidak benar-benar berhasil connect dengan dial up. bahkan kalau katanya, satu email pun tidak bisa dia terima.
aku mendengarkan penjelasannya dengan cermat dan memutuskan menghapus bill internetnya.
kalau ternyata dia berbohong padaku... berarti aku merugikan komaneka
apa boleh buat...
guest is the most important person ever in this business.
jadi inget lagi hapalan dari kelass training pak lasiadi. strange times...
oya, satu lagi. soundtrack hari ini adalah karma chameleon!
Monday, May 02, 2005
the appetite class
bu mansri came up with the idea to create a small cooking class. I'm the one who give the idea a shape and details. the management love it... and here we (the chef, the cook and me) are now... with some secret recipes book designed by indra.
I give you brief look of one of the recipe...
COATED TUNA
Ingredients:
300 g Tuna
50 g Basil
40 g Parsley
15 g Sesame seed
5 g Black pepper
5 g Salt
30 g Lemon
10 ml Worchestershire sauce
50 ml Sweet soy
200 g Focacia bread
Method
1. Combine salt, pepper, lemon juice and Worchestershire sauce. Add the tuna and leave to marinate.
2. Chop basil finely. Mix with parsley and sesame seed.
3. Coat tuna with the herbs and then grill. Make sure the heat doesn’t go through tuna and the flesh looks reddish pink.
4. Cut tuna into paper-thin slices.
5. Cut off the crusts, and then slice focacia bread into 3 cm squares and 1 cm thick. Grill afterwards.
6. Top focacia bread with tuna slice and small amount of sweet soy sauce.
the class is already started. feel free to join. you guys are more than welcome, as long as you stay with us
I give you brief look of one of the recipe...
COATED TUNA
Ingredients:
300 g Tuna
50 g Basil
40 g Parsley
15 g Sesame seed
5 g Black pepper
5 g Salt
30 g Lemon
10 ml Worchestershire sauce
50 ml Sweet soy
200 g Focacia bread
Method
1. Combine salt, pepper, lemon juice and Worchestershire sauce. Add the tuna and leave to marinate.
2. Chop basil finely. Mix with parsley and sesame seed.
3. Coat tuna with the herbs and then grill. Make sure the heat doesn’t go through tuna and the flesh looks reddish pink.
4. Cut tuna into paper-thin slices.
5. Cut off the crusts, and then slice focacia bread into 3 cm squares and 1 cm thick. Grill afterwards.
6. Top focacia bread with tuna slice and small amount of sweet soy sauce.
the class is already started. feel free to join. you guys are more than welcome, as long as you stay with us
Sunday, May 01, 2005
on duty
rasanya jadi manajer hotel nggak termasuk dalam daftar cita-citaku, tapi berhubung komaneka selain punya galeri juga punya hotel, dan aku bekerja untuk corporate, ada hal-hal yang berhubungan dengan hotel yang tidak terelakkan harus aku kerjakan juga.
misalnya seperti yang disebut Manager on Duty a.k.a MoD ini.
aturannya, setiap orang yang berada dalam level manager, termasuk chef dan chief engineering kebagian satu hari dalam satu minggu saat ia jadi MoD, yaitu waktu ia harus bekerja pada shift sore a.k.a evening (dan night bila perlu).
MoD berfungsi hampir sama seperti GM. bedanya cuma kalo GM setiap hari. sementara jadi MoD itu seminggu sekali. satu kali evening shift...
bagianku adalah tiap hari jumat. apapun yang terjadi, setiap hari jumat sore itu adalah waktuku untuk membuat keputusan, dijadikan tempat bertanya, menyelesaikan soal-soal... yang banyak diantaranya berkaitan dengan operasional. crazy time!
dan selama beberapa kali jadi MoD, aku selalu on duty dalam berbagai hari yang sama mengejutkannya.
kali pertama, waktu Nyepi. oh, masa MoD yang paling panjang dengan staf yang lebih sedikit dan tamu yang semua-semuanya nggak bisa keluar. restoran dan spa yang lebih sibuk daripada biasanya, kolam renang yang riuh rendah dan semua orang yang bekerja dalam shift yang jauh lebih panjang daripada hari-hari biasanya. walaupun dapat fasilitas bagus, tapi tetap saja, selepas jam 2 barulah aku bisa tidur. dan jam 5 sudah harus bangun lagi. kaoru-san yang juga experience komaneka waktu itu bilang, tidurku mengigau.
dan pastinya mengigau serius... dengan ekspresi sedang bicara lewat HT. engneering masuk...
kali kedua, adalah waktu ada farewell dinner untuk aya ikeda dan yuyi yang datang dari tokyo. jadual sebenarnya adalah lunch.tapi berhubung waktu lunch hari berikutnya akan dipergunakan untuk management training, maka dinner itu dipercepat 17 jam. pada akhirnya dinner itu juga jadi pesta ulangtahun untuk empat orang sekaligus. yu-chan, bu mansri, aya dan aku. strawberry cream cheesecake pada jam 9 malam! benar-benar diet yang nggak sehat...
kali ketiga adalah suatu malam yang basah. hujan sudah mengguyur ubud selama dua hari dua malam waktu itu. dan di hari waktu aku on duty ini gerimis tak kunjung henti turun. dingin dan basah dan satu demi satu tamu mengadukan halnya di meja front office tempatku berada sambil lalu mengawasi operasional. ac-nya terlalu dingin adalah hal yang biasa. tapi bagaimana dengan yang mengeluh ada dua ekor kodok bersahut-sahutan di kolam depan kamarnya? berangkatlah room boy menunaikan tugas mulia itu. dan mereka berhasil!
dua ekor kodok segar dari kolam 203 berhasil ditangkap.
lalu datang juga tamu yang lain yang bilang kalau ada sesuatu yang menggeleser-geleser di atap kamar mereka. pada cuaca sebasah ini, tentulah tikus darisawah memutuskan untu rendezvous di tempat yang lebih kering. maka perangkap dengan umpan telur goreng yang menggiurkan dipasang...
a night with animal-related problems...
yang terakhir bulan ini adalah saat gelombang pertama golden week datang membanjir. kedua hotel terisi penuh. sepenuh yang bisa dimuatnya. dan pada malam itu juga ada 10 kamar yang check-in bersama-sama. dan ada acara dinner pula! berlari-lari dari satu properti ke properti yang lain dan harus tetap memasang senyum pepsodent adalah satu hal. memusatkan perhatian pada satu acara sementara juga harus mengawasi hal yang terjadi di properti yang lain adalah hal yang lain. quiet like hell! gitu kataku dalam satu sms waktu ada yang tanya apa kabar.
wondering what will happen next week...
misalnya seperti yang disebut Manager on Duty a.k.a MoD ini.
aturannya, setiap orang yang berada dalam level manager, termasuk chef dan chief engineering kebagian satu hari dalam satu minggu saat ia jadi MoD, yaitu waktu ia harus bekerja pada shift sore a.k.a evening (dan night bila perlu).
MoD berfungsi hampir sama seperti GM. bedanya cuma kalo GM setiap hari. sementara jadi MoD itu seminggu sekali. satu kali evening shift...
bagianku adalah tiap hari jumat. apapun yang terjadi, setiap hari jumat sore itu adalah waktuku untuk membuat keputusan, dijadikan tempat bertanya, menyelesaikan soal-soal... yang banyak diantaranya berkaitan dengan operasional. crazy time!
dan selama beberapa kali jadi MoD, aku selalu on duty dalam berbagai hari yang sama mengejutkannya.
kali pertama, waktu Nyepi. oh, masa MoD yang paling panjang dengan staf yang lebih sedikit dan tamu yang semua-semuanya nggak bisa keluar. restoran dan spa yang lebih sibuk daripada biasanya, kolam renang yang riuh rendah dan semua orang yang bekerja dalam shift yang jauh lebih panjang daripada hari-hari biasanya. walaupun dapat fasilitas bagus, tapi tetap saja, selepas jam 2 barulah aku bisa tidur. dan jam 5 sudah harus bangun lagi. kaoru-san yang juga experience komaneka waktu itu bilang, tidurku mengigau.
dan pastinya mengigau serius... dengan ekspresi sedang bicara lewat HT. engneering masuk...
kali kedua, adalah waktu ada farewell dinner untuk aya ikeda dan yuyi yang datang dari tokyo. jadual sebenarnya adalah lunch.tapi berhubung waktu lunch hari berikutnya akan dipergunakan untuk management training, maka dinner itu dipercepat 17 jam. pada akhirnya dinner itu juga jadi pesta ulangtahun untuk empat orang sekaligus. yu-chan, bu mansri, aya dan aku. strawberry cream cheesecake pada jam 9 malam! benar-benar diet yang nggak sehat...
kali ketiga adalah suatu malam yang basah. hujan sudah mengguyur ubud selama dua hari dua malam waktu itu. dan di hari waktu aku on duty ini gerimis tak kunjung henti turun. dingin dan basah dan satu demi satu tamu mengadukan halnya di meja front office tempatku berada sambil lalu mengawasi operasional. ac-nya terlalu dingin adalah hal yang biasa. tapi bagaimana dengan yang mengeluh ada dua ekor kodok bersahut-sahutan di kolam depan kamarnya? berangkatlah room boy menunaikan tugas mulia itu. dan mereka berhasil!
dua ekor kodok segar dari kolam 203 berhasil ditangkap.
lalu datang juga tamu yang lain yang bilang kalau ada sesuatu yang menggeleser-geleser di atap kamar mereka. pada cuaca sebasah ini, tentulah tikus darisawah memutuskan untu rendezvous di tempat yang lebih kering. maka perangkap dengan umpan telur goreng yang menggiurkan dipasang...
a night with animal-related problems...
yang terakhir bulan ini adalah saat gelombang pertama golden week datang membanjir. kedua hotel terisi penuh. sepenuh yang bisa dimuatnya. dan pada malam itu juga ada 10 kamar yang check-in bersama-sama. dan ada acara dinner pula! berlari-lari dari satu properti ke properti yang lain dan harus tetap memasang senyum pepsodent adalah satu hal. memusatkan perhatian pada satu acara sementara juga harus mengawasi hal yang terjadi di properti yang lain adalah hal yang lain. quiet like hell! gitu kataku dalam satu sms waktu ada yang tanya apa kabar.
wondering what will happen next week...
Saturday, April 30, 2005
on anamnesis
project baheula yang tertunda-tunda akhirnya selesai juga.
anamnesis -album pertama melancholic bitch yang sudah mulai dikerjakan
dan berhenti dan dikerjakan lagi sejak tiga tahun yang lalu...
waktu aku secara gerilya masih jadi manajernya (whatever it means)
akhirnya akan dirilis segera.
experience
www.melancholicbitch.com
for further info. or shouting something
anamnesis -album pertama melancholic bitch yang sudah mulai dikerjakan
dan berhenti dan dikerjakan lagi sejak tiga tahun yang lalu...
waktu aku secara gerilya masih jadi manajernya (whatever it means)
akhirnya akan dirilis segera.
experience
www.melancholicbitch.com
for further info. or shouting something
Monday, April 25, 2005
real sunday in ubud
it was all begin with a promise to meet again...
kemarin adalah hari minggu saat aku dan Oliver memutuskan menghabiskan satu waktu makan siang dan sesudahnya bersama. setelah lewat jam tiga sore dan nyaris seluruh toko di separuh jalan monkey forest kami jelajahi, kami berangkat ke desa pilan untuk sebuah pesta.
judul pesta itu sendiri sebenarnya tidak terlalu menarik. pesta ulang tahun, untuk seorang anak perempuan berusia satu tahun, bernama Isara. baik anak itu maupun orangtuanya, sama sekali tidak kukenal. informasi tambahannya adalah, the party is also a first open house for a weekend escape villa.
tempatnya cukup jauh. dari tanggayuda, masih harus jalan (naik motor besar dalam hal ini) kira-kira 16+1,9+2,6+0,5 km lagi. perjalanan itu membuatku paham benar arti kata melesat. naik motor berkekuatan 100 pk dengan kecepatan 100km/jam sampai jalanan dan pemandangan di sekitarnya terlihat seperti lukisan cat air yang sudah jadi dan terkena tetesan air sehingga bentuk gambarnya rusak dan warnanya berbaur mengabur.
kami membelok di jalan desa dan sampai di tempat yang lebih tepat disebut jalur trekking. jalanan sempit menanjak dan menurun, curam dan dikelilingi pemandangan yang luar biasa. aku jadi ingat tulisan di pinggir jalan di kedewatan 'nice view along the ayung river'. aku tau pasti ada sungai nun dibawah sana. tapi semuanya tertutup oleh kanopi yang terbentuk oleh pohon, semak, belukar, bermacam-macam pakis dan disela-selanya ada warna cerah bunga liar. akhirnya kami sampai di sebuah jembatan kayu dengan keyakinan bahwa kami tersesat.
seorang bapak yang naik sepeda motor berwarna putih dan merah dengan jaket hijau yang lusuh dan bernoda kotoran hewan ternak diluar kemeja kotak-kotak warna kuning dan cokelat yang hanya dikancingkan sebagian meyakinkan kami kalau jalan itu juga bisa menuju desa pilan dan akan lebih dekat.
entah karena pena di kantong kemejanya, atau karena ekspesinya yang begitu yakin, dengan dtimpali seorang remaja gembala yang sedang menghela dua anak sapi, kami akhirnya kembali ke jembatan itu, setelah sebelumnya berbalik arah karena merasa tersesat.
jembatan itu adalah bagian terbaik dari perjalanan menuju desa pilan.
melewati jembatan kayu yang melintas diatas sungai di ketinggian beberapa puluh meter, rasanya seperti terbang diantara dua tebing yang hijau oleh hutan. jembatan itu adalah jembatan kayu yang ditopang kawat tebal yang dijalin seperti tambang, dan yang berderak kalau dilewati. tapi benar-benar kuat, setidaknya di bagian atas mulut jembatan tertulis berkekuatan 400kg/m.
setelah jembatan, kami masih terus melewati jalan kecil dan Oliver dengan tanpa ragu mengambil satu arah setiap kali kami menemukan pertigaan. desa pilan akhirnya kami temukan dan segera saja kami menemukan titik parkir sebagaimana diterangkan dalam peta penunjuk jalan dengan dipandu dua pemuda desa. mereka tau dimana rumah pak Arjan.
rumah itu terletak persis diatas bukit seperti dalam kisah railway children. bedanya ini sebuah rumah kayu tradisional bali dengan tiang tinggi dan bertopang pada batu koral, dan bukannya rumah batu dengan atap merah dan cerobong asap. it's a see through house with stunningly beautiful view in every direction. nggak ada depan dan belakang. sejauh mata memandang adalah hamparan hijau dari tebing bukit di sekitarnya. ada hamparan sawah yang seperti tangga disebelah hutan, hamparan kebun yang memanjang menuju hutan di arah yang lain, sungai yang tetap tidak terlihat dan lagi-lagi rerimbunan pohon di hutan. betul-betul luar biasa...
Arjan dan Liv, para pemilik tanah dan rumah kayu itu masing-masing adalah GM alila ubud dan amankila. hanya ada sekitar tiga puluh orang yang ada di pesta itu, dan seekor anjing bernama Rimba. aku suka karena ini bukan seperti pembukaan pameran ketika ada begitu banyak orang dan semua percakapan adalah obrolan pendek-pendek dengan subjek yang berbeda-beda untuk orang yang lain dalam sebuah ruangan dimana berbagai karya juga berebut minta perhatian.
rumah kayu diatas bukit - pemandangan tiga ratus enam puluh derajat - pesta yang menyenangkan - bermacam makanan hasil karya chef hotel bertarif minimal enam ratus lima puluh dollar semalam - rich taste of chocolate birthday cake with coffee cream - percakapan tentang juliette binoche dan stanley kubrick - nyala obor yang berkelip dihembus angin senja - arjan yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggodaku. dan oliver - lagu-lagu U2 dari iPod - taburan kelopak mawar merah dan kamboja putih di halaman - kabut yang turun perlahan...
waktu akhirnya kami meninggalkan tempat itu, bulan purnama yang bulat penuh dan berkilau menyeruak keluar dari mendung, mengiringi perjalanan kami kembali ke ubud.
it was a perfect day off. few chapters of george orwell in the morning, moderate lunch, noon walk under sunscreen protection, awesome motorbike ride, nice party in the house with beautiful view, coffee latte in a cozy cafe, a very nice company and double chocolate cake!
enough said.
kemarin adalah hari minggu saat aku dan Oliver memutuskan menghabiskan satu waktu makan siang dan sesudahnya bersama. setelah lewat jam tiga sore dan nyaris seluruh toko di separuh jalan monkey forest kami jelajahi, kami berangkat ke desa pilan untuk sebuah pesta.
judul pesta itu sendiri sebenarnya tidak terlalu menarik. pesta ulang tahun, untuk seorang anak perempuan berusia satu tahun, bernama Isara. baik anak itu maupun orangtuanya, sama sekali tidak kukenal. informasi tambahannya adalah, the party is also a first open house for a weekend escape villa.
tempatnya cukup jauh. dari tanggayuda, masih harus jalan (naik motor besar dalam hal ini) kira-kira 16+1,9+2,6+0,5 km lagi. perjalanan itu membuatku paham benar arti kata melesat. naik motor berkekuatan 100 pk dengan kecepatan 100km/jam sampai jalanan dan pemandangan di sekitarnya terlihat seperti lukisan cat air yang sudah jadi dan terkena tetesan air sehingga bentuk gambarnya rusak dan warnanya berbaur mengabur.
kami membelok di jalan desa dan sampai di tempat yang lebih tepat disebut jalur trekking. jalanan sempit menanjak dan menurun, curam dan dikelilingi pemandangan yang luar biasa. aku jadi ingat tulisan di pinggir jalan di kedewatan 'nice view along the ayung river'. aku tau pasti ada sungai nun dibawah sana. tapi semuanya tertutup oleh kanopi yang terbentuk oleh pohon, semak, belukar, bermacam-macam pakis dan disela-selanya ada warna cerah bunga liar. akhirnya kami sampai di sebuah jembatan kayu dengan keyakinan bahwa kami tersesat.
seorang bapak yang naik sepeda motor berwarna putih dan merah dengan jaket hijau yang lusuh dan bernoda kotoran hewan ternak diluar kemeja kotak-kotak warna kuning dan cokelat yang hanya dikancingkan sebagian meyakinkan kami kalau jalan itu juga bisa menuju desa pilan dan akan lebih dekat.
entah karena pena di kantong kemejanya, atau karena ekspesinya yang begitu yakin, dengan dtimpali seorang remaja gembala yang sedang menghela dua anak sapi, kami akhirnya kembali ke jembatan itu, setelah sebelumnya berbalik arah karena merasa tersesat.
jembatan itu adalah bagian terbaik dari perjalanan menuju desa pilan.
melewati jembatan kayu yang melintas diatas sungai di ketinggian beberapa puluh meter, rasanya seperti terbang diantara dua tebing yang hijau oleh hutan. jembatan itu adalah jembatan kayu yang ditopang kawat tebal yang dijalin seperti tambang, dan yang berderak kalau dilewati. tapi benar-benar kuat, setidaknya di bagian atas mulut jembatan tertulis berkekuatan 400kg/m.
setelah jembatan, kami masih terus melewati jalan kecil dan Oliver dengan tanpa ragu mengambil satu arah setiap kali kami menemukan pertigaan. desa pilan akhirnya kami temukan dan segera saja kami menemukan titik parkir sebagaimana diterangkan dalam peta penunjuk jalan dengan dipandu dua pemuda desa. mereka tau dimana rumah pak Arjan.
rumah itu terletak persis diatas bukit seperti dalam kisah railway children. bedanya ini sebuah rumah kayu tradisional bali dengan tiang tinggi dan bertopang pada batu koral, dan bukannya rumah batu dengan atap merah dan cerobong asap. it's a see through house with stunningly beautiful view in every direction. nggak ada depan dan belakang. sejauh mata memandang adalah hamparan hijau dari tebing bukit di sekitarnya. ada hamparan sawah yang seperti tangga disebelah hutan, hamparan kebun yang memanjang menuju hutan di arah yang lain, sungai yang tetap tidak terlihat dan lagi-lagi rerimbunan pohon di hutan. betul-betul luar biasa...
Arjan dan Liv, para pemilik tanah dan rumah kayu itu masing-masing adalah GM alila ubud dan amankila. hanya ada sekitar tiga puluh orang yang ada di pesta itu, dan seekor anjing bernama Rimba. aku suka karena ini bukan seperti pembukaan pameran ketika ada begitu banyak orang dan semua percakapan adalah obrolan pendek-pendek dengan subjek yang berbeda-beda untuk orang yang lain dalam sebuah ruangan dimana berbagai karya juga berebut minta perhatian.
rumah kayu diatas bukit - pemandangan tiga ratus enam puluh derajat - pesta yang menyenangkan - bermacam makanan hasil karya chef hotel bertarif minimal enam ratus lima puluh dollar semalam - rich taste of chocolate birthday cake with coffee cream - percakapan tentang juliette binoche dan stanley kubrick - nyala obor yang berkelip dihembus angin senja - arjan yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggodaku. dan oliver - lagu-lagu U2 dari iPod - taburan kelopak mawar merah dan kamboja putih di halaman - kabut yang turun perlahan...
waktu akhirnya kami meninggalkan tempat itu, bulan purnama yang bulat penuh dan berkilau menyeruak keluar dari mendung, mengiringi perjalanan kami kembali ke ubud.
it was a perfect day off. few chapters of george orwell in the morning, moderate lunch, noon walk under sunscreen protection, awesome motorbike ride, nice party in the house with beautiful view, coffee latte in a cozy cafe, a very nice company and double chocolate cake!
enough said.
Friday, April 22, 2005
have a nice day
San Francisco Bay
Past pier thirty nine
Early p.m.
Can't remember what time
Got the waiting cab
Stopped at the red light
Address, unsure of
But it turned out just right
It started straight off
"Coming here is hell"
That's his first words
We asked what he meant
He said " where ya' from?"
We told him our lot
"When ya' take a holiday
Is this what you want?"
Lie around all day
Have a drink to chase
"Yourself and tourists, yeah
That's what I hate"
He said "We're going wrong
We've all become the same
We dress the same ways
Only our accents change
Swim in the ocean
That be my dish
I drive around all day
And kill processed fish
It's all money gum
No artists anymore
You're only in it now
To make more, more, more
So have a nice day
Have a nice day
Have a nice day
Have a nice day
--the best from stereophonics--
Past pier thirty nine
Early p.m.
Can't remember what time
Got the waiting cab
Stopped at the red light
Address, unsure of
But it turned out just right
It started straight off
"Coming here is hell"
That's his first words
We asked what he meant
He said " where ya' from?"
We told him our lot
"When ya' take a holiday
Is this what you want?"
Lie around all day
Have a drink to chase
"Yourself and tourists, yeah
That's what I hate"
He said "We're going wrong
We've all become the same
We dress the same ways
Only our accents change
Swim in the ocean
That be my dish
I drive around all day
And kill processed fish
It's all money gum
No artists anymore
You're only in it now
To make more, more, more
So have a nice day
Have a nice day
Have a nice day
Have a nice day
--the best from stereophonics--
Subscribe to:
Posts (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...