kenapa kita harus bikin PLTN dan pakai tenaga nuklir sebagai sumber energi alternatif to, Pak? kenapa harus, gitu lho? kenapa semangat banget mau mengaplikasikan teknologi itu di Indonesia? apa karena ngefans sama Einstein? eh, itu hukumnya Einstein kan yang dipakai buat menghitung besarnya energi nuklir? kalo salah bilang yaa...
uhm, kalo alasannya karena selama ini kita punya ketergantungan yang terlalu besar terhadap energi berbahan bakar fosil (seperti minyak dan batubara), sebetulnya ini masalah yang dihadapi oleh banyak sekali negara di dunia. bukan cuma Indonesia yang menghadapi. tapi kenapa sih kita takut akan kehabisan?
sebenarnya bukan takut lagi ya, karena emang minyak kita udah habis dijual dari sejak jaman Mafia Berkeley dulu itu. tapi sebenarnya jawabannya ada kok, Pak. coba Pak SBY ngecek lagi buku-buku IPS yang dulu saya pakai buat belajar di SD. katanya negara kita itu adalah negara agraris. artinya negara yang sebagian besar penduduknya adalah petani. well, itu penjelasan sederhana dari konsep yang menyebutkan bahwa pertanian (semestinya) adalah tulang punggung perekonomian di negara kita.
artinya apa?
konsep dasar pertanian adalah menjadi desa, masyarakat, atau negara yang self-sufficient. yang bisa mencukupi kebutuhannya sendiri akan berbagai hal. terutama dalam soal-soal pangan. nah, apakah prinsip ini bisa diaplikasikan dalam menyelesaikan ketergantungan energi ini?
BISA BANGET.
udah pernah denger soal mobil-mobil yang bahan bakarnya berasal dari minyak nabati belum Pak? itu loh... yang bisa jalan dengan cairan semacam bensin yang berasal dari minyak jagung, kedelai, gandum, atau bahkan minyak kelapa? jagung, kedelai, gandum dan kelapa itu kan bisa ditanam banyak-banyak di negara kita yang luas ini. jadi kita bisa menghasilkan minyak nabati sebanyak yang diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar yang sudah tidak bisa dipenuhi lagi oleh bahan bakar fosil.
tapi PLTN kan buat pengganti energi listrik ya, Pak? bukan buat ngidupin mobil?
padahal bisa loh! ada banyak mobil hybrid sekarang. yang bisa jalan karena memakai batere. yah, kira-kira kayak tamiya lah! pasti dulu Pak SBY juga pernah beliin tamiya buat Agus dan adiknya. nah, ngecharge baterenya itu pake listrik, Pak. jadi kan listrik juga bisa dipakai untuk menghidupkan mobil. eh, tapi dari tadi saya belum cerita tentang energi alternatif lain untuk menghasilkan listrik yang banyak selain dengan nuklir ya?
coba sekarang Pak SBY keluar dari ruangan yang ber-AC dan dingin sejuk itu, lalu keluar. tapi jangan pake payung, dan jangan langsung masuk mobil. keluar aja ke halaman.
panas nggak, Pak? iya, yang bikin terasa panas itu sinar matahari namanya. dan sinar matahari ini, bisa diubah menjadi listrik, Pak. namanya listrik tenaga surya. keren ya, Pak?
kita punya sinar matahari yang melimpah ruah, Pak. dari Sabang sampai Merauke. di pantai, di gunung, di desa-desa, di berbagai kota di Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa. pokoknya banyak deh! cukup untuk bikin kulit turis jadi gosong dan gadis-gadis di pantai tampak eksotik. cukup buat mengeringkan jemuran pakaian di lebih dari 1000 pulau yang dihuni dari 13.700 lebih pulau di seluruh Indonesia. cukup buat mengeringkan sale pisang, kerupuk nasi, gabah, kopi, cengkeh, kayu, dan anak-anak sekolah yang disetrap sama gurunya.
sinar matahari itu sumber energi yang nggak ada habis-habisnya, Pak. mungkin habisnya waktu kiamat, yang sudah dekat itu. sinar matahari juga menghasilkan energi yang nggak menimbulkan terlalu banyak polusi, dan yang paling penting, sinar matahari satu-satunya sumber energi yang tidak menimbulkan ketergantungan baru lagi.
tidak akan bikin ketergantungan pada negara yang punya uranium seperti kalo kita bikin PLTN.
teruus... energi ini juga sudah terbukti efektif, lho! ada beberapa daerah di Indonesia Timur yang sudah memakai listrik dari tenaga matahari, Pak. kata mereka... bahkan ketika hari mendung, sinar matahari yang sudah diserap sebelumnya masih bisa memberi tenaga listrik sampai tiga hari kemudian. hebat 'kan, Pak?
lagian, energi nuklir itu sangat nggak aman lho, Pak. kalo aman... Perancis akan bikin percobaan meluncurkan rudal nuklir di negaranya sendiri, dan bukannya di Samudera Pasifik. apalagi orang-orang di negara kita itu kan murah hati. suka ngasih potongan dan diskon. nanti kalo buat bikin reaktor nuklir itu bahannya di-diskon, ongkosnya di-diskon, dan standar keamanannya di-diskon gimana? emangnya nyawa dan badan orang Indonesia mau di-diskon juga? asal punya nuklir, nggak papa deh kalo kakinya cuma tumbuh sebelah dan otaknya rusak karena kena radiasi.
ayo dong, Pak... kita jadi self-sufficient, yuk? ayo kita menggunakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan lebih menguntungkan untuk bangsa kita sendiri. saya tahu investasi yang diperlukan pasti besar sekali. tapi kita kan bisa memperhitungkan BEP-nya, bisa menghitung gimana caranya supaya negara kita mengeruk keuntungan banyak-banyak dari sumber daya yang nggak habis-habis itu. kalo soal menghitung keuntungan, anggota DPR yang ijasahnya dipertanyakan juga pinter 'kan, Pak? saya yakin minyak nabati dan tenaga surya adalah jawaban yang lebih baik daripada nuklir.
uhm, mungkin boleh juga kalo reaktornya dipasang di komplek perumahan tempat Pak SBY tinggal, dan bukannya di Semenanjung Muria. apa nggak takut sama kejadian kayak di Chernobyl, Pak?