dua hari yang lalu. aku dibangunkan paksa alarm telepon genggamku. 05.00. seperti biasanya. itu jam wajib bangunku disini. pagi itu entah kenapa, sejak satu jam sebelumnya tidurku telah terganggu suara-suara. bukan dari dalam mimpi. it's actual voices. hm... pasti karena upacara itu. resminya disebut odalan. hari sebelumnya, mok mangnik bilang padaku. it's odalan for money...
tiga puluh menit kemudian, aku mendengar beberapa orang bergegas. seolah membawa sesuatu yang berat. kurasa ada tiga atau empat orang yang datang. ditingkahi suara-suara yang terdengar asing. tampaknya suara hewan...
ah! tentu saja! itu suara babi..
aku pernah mendengarnya beberapa kali. di televisi, tentu.
tapi sekali ini lain, tak berapa lama, aku mendengar suara jerit yang menyayat hati, lalu seruan beberapa orang. terdengar lega... oh, no!
mereka pasti memotong babi itu. itulah sebab kudengar jeritnya yang pilu.
jerit kematian babi-ku... yang pertama.
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Friday, December 10, 2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
1 comment:
Cerpen yang singkat dan spooky sedikit. Salam dari Jerman.
Post a Comment