Saturday, April 30, 2005

on anamnesis

project baheula yang tertunda-tunda akhirnya selesai juga.
anamnesis -album pertama melancholic bitch yang sudah mulai dikerjakan
dan berhenti dan dikerjakan lagi sejak tiga tahun yang lalu...
waktu aku secara gerilya masih jadi manajernya (whatever it means)
akhirnya akan dirilis segera.

experience
www.melancholicbitch.com
for further info. or shouting something

Monday, April 25, 2005

real sunday in ubud

it was all begin with a promise to meet again...

kemarin adalah hari minggu saat aku dan Oliver memutuskan menghabiskan satu waktu makan siang dan sesudahnya bersama. setelah lewat jam tiga sore dan nyaris seluruh toko di separuh jalan monkey forest kami jelajahi, kami berangkat ke desa pilan untuk sebuah pesta.

judul pesta itu sendiri sebenarnya tidak terlalu menarik. pesta ulang tahun, untuk seorang anak perempuan berusia satu tahun, bernama Isara. baik anak itu maupun orangtuanya, sama sekali tidak kukenal. informasi tambahannya adalah, the party is also a first open house for a weekend escape villa.

tempatnya cukup jauh. dari tanggayuda, masih harus jalan (naik motor besar dalam hal ini) kira-kira 16+1,9+2,6+0,5 km lagi. perjalanan itu membuatku paham benar arti kata melesat. naik motor berkekuatan 100 pk dengan kecepatan 100km/jam sampai jalanan dan pemandangan di sekitarnya terlihat seperti lukisan cat air yang sudah jadi dan terkena tetesan air sehingga bentuk gambarnya rusak dan warnanya berbaur mengabur.

kami membelok di jalan desa dan sampai di tempat yang lebih tepat disebut jalur trekking. jalanan sempit menanjak dan menurun, curam dan dikelilingi pemandangan yang luar biasa. aku jadi ingat tulisan di pinggir jalan di kedewatan 'nice view along the ayung river'. aku tau pasti ada sungai nun dibawah sana. tapi semuanya tertutup oleh kanopi yang terbentuk oleh pohon, semak, belukar, bermacam-macam pakis dan disela-selanya ada warna cerah bunga liar. akhirnya kami sampai di sebuah jembatan kayu dengan keyakinan bahwa kami tersesat.

seorang bapak yang naik sepeda motor berwarna putih dan merah dengan jaket hijau yang lusuh dan bernoda kotoran hewan ternak diluar kemeja kotak-kotak warna kuning dan cokelat yang hanya dikancingkan sebagian meyakinkan kami kalau jalan itu juga bisa menuju desa pilan dan akan lebih dekat.
entah karena pena di kantong kemejanya, atau karena ekspesinya yang begitu yakin, dengan dtimpali seorang remaja gembala yang sedang menghela dua anak sapi, kami akhirnya kembali ke jembatan itu, setelah sebelumnya berbalik arah karena merasa tersesat.

jembatan itu adalah bagian terbaik dari perjalanan menuju desa pilan.
melewati jembatan kayu yang melintas diatas sungai di ketinggian beberapa puluh meter, rasanya seperti terbang diantara dua tebing yang hijau oleh hutan. jembatan itu adalah jembatan kayu yang ditopang kawat tebal yang dijalin seperti tambang, dan yang berderak kalau dilewati. tapi benar-benar kuat, setidaknya di bagian atas mulut jembatan tertulis berkekuatan 400kg/m.

setelah jembatan, kami masih terus melewati jalan kecil dan Oliver dengan tanpa ragu mengambil satu arah setiap kali kami menemukan pertigaan. desa pilan akhirnya kami temukan dan segera saja kami menemukan titik parkir sebagaimana diterangkan dalam peta penunjuk jalan dengan dipandu dua pemuda desa. mereka tau dimana rumah pak Arjan.

rumah itu terletak persis diatas bukit seperti dalam kisah railway children. bedanya ini sebuah rumah kayu tradisional bali dengan tiang tinggi dan bertopang pada batu koral, dan bukannya rumah batu dengan atap merah dan cerobong asap. it's a see through house with stunningly beautiful view in every direction. nggak ada depan dan belakang. sejauh mata memandang adalah hamparan hijau dari tebing bukit di sekitarnya. ada hamparan sawah yang seperti tangga disebelah hutan, hamparan kebun yang memanjang menuju hutan di arah yang lain, sungai yang tetap tidak terlihat dan lagi-lagi rerimbunan pohon di hutan. betul-betul luar biasa...

Arjan dan Liv, para pemilik tanah dan rumah kayu itu masing-masing adalah GM alila ubud dan amankila. hanya ada sekitar tiga puluh orang yang ada di pesta itu, dan seekor anjing bernama Rimba. aku suka karena ini bukan seperti pembukaan pameran ketika ada begitu banyak orang dan semua percakapan adalah obrolan pendek-pendek dengan subjek yang berbeda-beda untuk orang yang lain dalam sebuah ruangan dimana berbagai karya juga berebut minta perhatian.

rumah kayu diatas bukit - pemandangan tiga ratus enam puluh derajat - pesta yang menyenangkan - bermacam makanan hasil karya chef hotel bertarif minimal enam ratus lima puluh dollar semalam - rich taste of chocolate birthday cake with coffee cream - percakapan tentang juliette binoche dan stanley kubrick - nyala obor yang berkelip dihembus angin senja - arjan yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggodaku. dan oliver - lagu-lagu U2 dari iPod - taburan kelopak mawar merah dan kamboja putih di halaman - kabut yang turun perlahan...

waktu akhirnya kami meninggalkan tempat itu, bulan purnama yang bulat penuh dan berkilau menyeruak keluar dari mendung, mengiringi perjalanan kami kembali ke ubud.
it was a perfect day off. few chapters of george orwell in the morning, moderate lunch, noon walk under sunscreen protection, awesome motorbike ride, nice party in the house with beautiful view, coffee latte in a cozy cafe, a very nice company and double chocolate cake!
enough said.

Friday, April 22, 2005

have a nice day

San Francisco Bay
Past pier thirty nine
Early p.m.
Can't remember what time
Got the waiting cab
Stopped at the red light
Address, unsure of
But it turned out just right

It started straight off
"Coming here is hell"
That's his first words
We asked what he meant
He said " where ya' from?"
We told him our lot
"When ya' take a holiday
Is this what you want?"

Lie around all day
Have a drink to chase
"Yourself and tourists, yeah
That's what I hate"
He said "We're going wrong
We've all become the same
We dress the same ways
Only our accents change

Swim in the ocean
That be my dish
I drive around all day
And kill processed fish
It's all money gum
No artists anymore
You're only in it now
To make more, more, more

So have a nice day
Have a nice day
Have a nice day
Have a nice day

--the best from stereophonics--

Thursday, April 14, 2005

on latitudes

Image hosted by Photobucket.com

setelah terbit setiap bulan secara teratur mulai dari bulan februari 2001, latitudes ...views from 6'++ above to 11' below the equator- harus menyerah. mulai bulan april ini, secare resmi latitutes ditutup dan berhenti terbit. sayang, memang... majalah dengan konsep yang cukup baik pada akhirnya tidak bisa tegar bertahan...

cover latitudes yang kupasang disini, dipotret oleh iskandar (yang juga mengabarkan tutupnya latitudes padaku) dan menurutku adalah cover latitudes yang paling keren.

so long, latitudes... may you rest in peace

Monday, April 11, 2005

rivers and tides and arts

... there are always these.. possessive.. forms that you cannot get rid of...

pemandangan diiluar jendela pesawat adalah sungai yang berkelok kelok seperti pola gerak ular air. sungai yang membelah hamparan hutan dan luasan yang hijau, dalam perjalanan ke nova scotia di kanada.

bentuk sungai itu nantinya terus tampak sepanjang film 'rivers and tides' yang merupakan dokumenter proses kerja dan karya andy goldworthy, seniman dari inggris. goldworthy berkarya dengan alam. batu, daun, ranting, jerami, bunga, lumut, pasir, salju, bongkahan es, kepingan bata...
ia memainkan warna dan material yang dia temukan di alam untuk membuat karya. yang menarik dan secepatnya lenyap. juga karena alam. kayu dan ranting yang disusun sedemikian serupa igloo diatas bebatuan diantara sungai dan laut. yang kemudian ketika pasang datang, karya itu dihanyutkan oleh air laut (atau sungai) seketika itu juga.

oliver yang mengenalkanku pada seniman ini.
sejak akhir bulan lalu, dia bilang kalau dia punya sesuatu yang mungkin akan aku suka. waktu akhirnya kami punya waktu untuk ketemu dan ngobrol, dia memberiku dvd film itu. dengan penuh semangat dia bercerita tentang andy goldworthy dan karyanya, bagaimana dan kenapa...

goldworthy membuat karya dari kerucut es di bongkahan besar batu dipinggir laut. tidak seperti dalam foto dimana esnya melingkar, dalam film kerucut es itu seolah-oleh menembus batu, berkelok-kelok keluar masuk bebatuan dan akhirnya mencuat keatas. ketika karya itu selesai, sinar matahari senja jatuh tepat di kedua sisi bongkah batu dan membuat kerucut es itu berpendar oranye. awesome!
namun tentu saja, sinar matahari yang membuat karya itu keliatan keren adalah juga yang bikin kerucut esnya mencair lebih cepat...

Image hosted by Photobucket.com


and all of efforts are ultimately going into trying to make something that they did it as effortless...

Friday, April 08, 2005

swimming in the rain

sudah hari ketiga, cuaca betul-betul muram...
hari ini, hujan tampaknya sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, atau bahkan lebih awal lagi, susul-menyusul sejak kemarin. tidak pernah ada lebih dari 10 menit berlalu hari ini, tanpa hujan. kalaupun berhenti sejenak, kurasa hanya karena langit perlu waktu untuk menarik napas sebelum mulai mengguyur bumi sekali lagi.

it's a drizzling day with the spraying rain. tetesan air yang kecil dan ringan dihembus-hembus angin yang mengalir dari satu ruang hampa ke ruang hampa yang lain di udara. tidak segera membuatmu basah, tapi mematikan. hujan jenis ini yang akan mengendap di kepala dan menimbulkan pening berkepanjangan.

aku harap hujan ini tidak berlangsung selama empat tahun, sebelas bulan dan dua hari. supaya udara tidak terlalu lembap sehingga ikan-ikan tidak berenang di udara, melintasi pintu depan, mengambang di dalam ruangan, dan tidak ada bunga yang bermekaran di mesin-mesin yang terbuat dari logam, dan cucian basah tak akan jadi lapuk dan berwarna hijau lumut...
*ya, ini dari cerita keluarga buendia dalam seratus tahun kesunyian marquez*

tapi hujan ini juga memberi kesempatan bagi ratusan payung berkeliaran di jalan. dibawahnya, berlindung dari hujan, adalah pasangan-pasangan yang saling berpegangan tangan, merapatkan tubuh, merangkul lingkar pinggang dengan kepala rebah di bahu. saling berbicara perlahan dan tersenyum.

I spent all morning contemplating the rain...

Thursday, April 07, 2005

an artwork. a truth

The story begin with these...

Tell me again I want to hear
You broke my faith in all these years
Who lays with you at night while I'm here all alone
Remembering when I was so long

Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch the one you promised to be mine
Or has it vanished for all time

I let you go
I let you fly
Why do I keep on asking why
I let you go
Now that I found
No way to keep somehow
More than a broken vow

Soon, she decided to write the letter in an ancient language and alphabet...


拝啓 梅も散り、花桃のつぼみもだいぶふくらんできましたが、皆様ますますご健勝のほどお喜び申し上げます。いつも格別なお引き立てを賜り厚くお礼申し上げます。

先日のお話ですけれど・・・

あなたがこのような僕をようやく真剣に考えてくれてうれしく思います。また、ヒダッさんさんのことを真面目なと尊敬しておりました。しかし、三角関係だから今回の話はなかったことと思ってお許し下さい。

また、今後は赤の他人ということで宜しくお願いします。僕のわがままをお許し下さい。

季節柄、お身体大切に。

敬具

That we can understand in English like this...


Dear Love…

Good afternoon… It’s the beginning of the spring now and the Sakura are blossom everywhere. I really wished that you’re okay and always in good shape.
I would like to say something very important in this letter. I am very happy because you’re such an understanding and always work hard for your dream.

And I always adore and respect you… but I am so sorry that I have to cancel our wedding because you’re heart is not only belong to me. A wedding with three persons will be too crowded.

Nevertheless, my grandmother who posses’ supernatural power had told me that your house stands toward the wrong direction. Thus, I must not marry you to avoid bad luck.

So please, from now on… let us be stranger for each other, just like we have never met before.
I am sorry for being so selfish and take a very good care of you.

... ... ...

Visual for this story was made by Onet and text by Dian Ina
Exhibited in Rumah Seni Cemeti (Cemeti Art House)
Jalan D I Panjaitan Jogja
Open for public since 7 April 2005

apa kabar anak papa?

tadi malam papa kirim sms. itu bukan hal yng aneh sebenarnya. karena memang tidak ada yang aneh ketika seorang ayah mengirim sms pada anaknya. aku baru membalasnya di pagi hari karena waktu papa kirim sms tadi malam aku udah tidur.

papa menanyakan kabar, hal yang juga nggak aneh.
lalu aku teringat kalau papa juga menelepon beberapa waktu yang lalu. dan tadi adikku bilang kalo papa dan mama menanyakan kabarku.

hei...hei...
sejak kapan kabarku jadi sesuatu yang gawat sekali untuk diketahui?
hmmm... aku pikir ini yang disebut sebagai peka. pasti mereka merasakan sesuatu yang nggak bisa terkatakan dan tiba-tiba merasakan satu desakan kuat untuk tau kabarku.

walapun aku nggak cerita, rasa peka itu memberitahu mereka untuk mencari tahu, tapi mereka nggak bisa menjelaskan secara pasti apa yang perlu mereka ketahui.
aku jadi semakin tau kalau aku akan baik-baik saja karena dikelilingi teman-teman yang baik dan memiliki orangtua yang peka.

Wednesday, April 06, 2005

of pray and God's plan

dear friends...

saya tidak tahu apa rencana Tuhan atas hidup saya,
sehingga dalam berbagai cara Dia memilih saya untuk tetap hidup
sampai saat ini.

Lahusa ( Nias Selatan ) diantara pukul 22:00...

seorang teman, mengajak saya untuk tidur. saya menolaknya,
" gue kepanasan euy...kita nangkring-nangkring dulu ama anak-anak yukkk..." dia agak penakut, karena itu dia mengikuti saya untuk berkumpul bersama teman-teman lain yang sedang bermain gitar di teras rumah.
( dia agak kesal karena itu )

saya melihat jam...hampir pukul 23:00 saya mulai merasa tidak enak dan bertanya padanya, " are you sleepy ?"
meski saya masih asyik bernyanyi-nyanyi,
tapi saya ga tega melihat dia sangat mengantuk...

dalam hitungan menit setelah pertanyaan itu...saya menendang kaki seorang teman yang menghentak-hentakkan kaki,
" hey kaki lo..jangan goyang-goyang!"

dalam hitungan detik...saya tersentak....
"My God, ini bukan kaki lo, ini GEMPAAAA!!!"
saya, teman-teman itu, dan pemilik rumah berhamburan keluar...
( jalan raya depan rumah )

Demi Tuhan,
baru kali itu saya melihat gunung yang kokoh bak menari-nari terguncang oleh bumi. jalan aspal yang kuat bagai gelombang air laut bergerak...( pada akhirnya jalanan menjadi retak, terbelah...)

beberapa saat setelah kami berhamburan keluar, saya melihat rumah yang kami tinggali mulai runtuh...dan yang paling jelas adalah kamar saya. saya sempat melihat setelah gempa berskala 8, 2 skala richter, saya beranikan masuk kamar untuk menyelamatkan barang-barang berharga ( terutama peralatan medis ). tempat tidur saya rubuh, kursi plastik (= elastis) pecah seperti gelas, henpun ancurrr...

saya dapat membayangkan apa yang terjadi pada diri saya jika saya memilih tidur....Hmmm...saya lelah melanjutkannya...

hal yang terbaik dari kejadian ini adalah....KALIAN!!!
teman-teman saya, yang terus mendoakan keselamatan saya, yang mengirimkan banyak kasih untuk saya. saya berterimakasih, untuk doa, pesan-pesan simpati atas kejadian ini, dan terimakasih utk yang juga panik mencari kabar atas keberadaan saya...
terimakasih...terimakasih!!
saya sayang kalian...sayang banget!!!

buat semua kalian....maap kalo belum sempet bales email dan message kalian. aku masih disibukkan dengan banyak hal...tapi percaya padaku...kalian selalu ku ingat...

sekali lagi aku berterimakasih
....nuhuunnn pisaaannn!!!!

Dengan Kasih,
Nelly aka Pippi


--Alhamdulillah kamu selamat, Nelly...
aku inget hari Rabu tanggal 30 Maret desperately nelepon Onet supaya dia segera cari tau kabar kamu dan akhirnya baru dapat jawaban tanggal 31 Maret siang-siang. Lega sekali rasanya...
Dan makasih udah kirim sms waktu kamu akhirnya nyampe di Bandung. Itu benar-benar sms yang paling berhasil bikin hati jadi tenang sepanjang minggu. Aku juga sayang kamu. Hugs!--

Image hosted by Photobucket.com

Nelly, Aku, Anto dan Onet (nungging) di Pool Tanggayuda
31 Januari 2005

Monday, April 04, 2005

in times of agony

berbagai kalimat bijak bilang kalo disetiap kejadian, selalu ada dua sisi. bahkan pada kejadian yang paling jelek sekalipun. di kelas dulu... pak Rizal bercerita tentang pak tua yang selalu untung. cerita yang ujung-ujungnya adalah si pak tua selalu beruntung karena dia selalu memandang sisi positif dari tiap hal yang terjadi padanya. the brighter side of every story...

sering sekali, hal itu adalah hal yang sulit, paling sulit untuk dilakukan...
padaku, semenjak awal bulan ini telah ditunjukkan berbagai kejadian yang menunjukkan sikap positif itu. sekarang adalah saatnya untuk menyadari bahwa Allah yang luar biasa baik hati padaku, sebenarnya sedang mempersiapkanku untuk menghadapi hal besar di ujung Maret. sendirian...

waktu rencana kerja bareng Ida-san nggak jadi terlaksana, dia jadi cowok cakep yang cool menghadapi penolakan. satu point bagus untuk dia. karena dia bahkan menunjukkan dalam situasi ketika sesuatu ditarik-ulur diberikan pada kita, lebih baik bersikap rendah hati...
lalu semuanya akan jadi lebih positif dan beres.
and it will be smart if you're not trying to make a fuss with it over and over again...

in the end... the best way to deal with difficult situation is how to accept the reality, put it aside and walk on. during this awful times, I keep remind myself not to let anger polluting my heart. to look and move forward.
karena Ina, hidup adalah sebuah sore bersama secangkir cokelat hangat atau teh melati, bolu pandan atau black forest. dengan broadband internet...

Saturday, April 02, 2005

grazie. gracias...

Words cannot express my sincere gratitudes for all the phone calls, sms, messages trough friendster, offlines, chats, direct sentences, emails, e-cards, poetries, prayers, wishes, hopes, hugs, kisses, presents, earrings, toe-ring, news, questions, treats, strawberry cream cake, blueberry-yoghurt cake, attentions, and even bombshells...

Most of all, thanks for remembering my birthday. It's a sweet 24 hours and I really am flattered.

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...