Thursday, February 02, 2006

an Indian woman in Chinatown

Elsbeth Monod hari ini datang bersama keluarga Sara Sooja, klienku yang berdarah India, lahir di Singapura dan kini menetap di New York. kakak perempuan Sara, kakak iparnya, dan ibunya. mereka akan ikut upacara di pura keluarga di Komaneka, lalu ikut bu Mansri ke pura di Pasar Ubud.
atau begitulah rencananya. karena sang ibu kemudian memutuskan untuk nggak ikut ke pasar dan menunggu di Komaneka. aku yang menemaninya. seorang Mamachi berusia 60 tahun-an. apa yang harus kubicarakan dengan seorang Mamachi?

kami bicara tentang Singapura, karena setelah menikah dia tinggal disana sampai sekarang. dia tinggal disebuah flat di Telok Belanga. aha! itu nggak jauh dari Chinatown dan kami lalu bicara tentang Chinatown. dia bercerita kalau dulu dia sering pergi ke Chinatown untuk berbelanja keperluan sehari-hari dan membeli pakaian untuk anak-anaknya. waktu itu dia baru sampai di Singapura dan belum tau Little India. jadilah ia, satu-satunya wanita India yang datang ke Chinatown.
ahahaha!

ternyata dia lahir di Kerala. aku bilang padanya kalau aku baru selesai membaca sebuah buku yang settingnya Kerala. dengan yakin dia menyebut The God of Small Things. aku tersenyum. kami lalu bicara tentang buku itu, tentang Arundhati Roy, tentang Booker Prize, tentang Kottayam, Cochin dan Ayemenem. sesudahnya kami bicara tentang Hindu di Bali dan Hindu di India.

aku sempat khawatir kalau Mamachi bosan atau tidak berkenan dengan apa yang kubicarakan. apa yang kulakukan. dia selalu bicara dengan ekspresi datar, menggoyangkan kepala a la India dengan samar. namun diakhir pertemuan dia memegang tanganku dan berkata
"it's nice to meet you. when will you come to Singapore again? don't forget to give us a call"

dan untuk pertama kalinya dia tersenyum.

5 comments:

Anonymous said...

hati hati...

hihihi

lischantik said...

hati2 ya.......

*ikut2an*

tomblos said...

kuchi kuchi hota hoi mamachi...

Anonymous said...

siapa sih yang mau ke KL na?
aku kan pengen ikutan nitip vincci
disana murah banget ya bow, jauh sekali sama di Indonesia. Bedanya bisa ratusan gitu.
duh
pengen nitip tp kok ya lagi jobless ya jeung...

ga nyambung ya?
ya sudahlah

Dian Ina said...

si wine, temen serumah gw. 10 hari motret di m'sia.

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...