Saturday, May 06, 2006

soaked in english

setiap hari aku hidup dengan dua bahasa, Inggris dan Indonesia. kadang-kadang empat bahasa, kalau Bali dan Jawa dihitung juga. dalam pekerjaanku, aku lebih banyak berhubungan dengan orang asing daripada pribumi. makanya aku lebih banyak hidup dengan bahasa Inggris sekarang. seringkali, aku lebih memahami tulisan dalam bahasa Inggris, dan merasakan nilai maknanya lebih kuat daripada kalau membaca terjemahan dalam bahasa Indonesia. yang aku tulis dibawah ini, contohnya, adalah hal-hal yang dipercakapkan dalam bahasa Inggris selama tiga jam pertemuanku dengan Jamie, Editor in Chief sebuah majalah gaya hidup dan John, Pengacara Properti yang berpraktik di Inggris dan Perancis:

perkenalan, meeting room, gym, spa, villa, bulan madu, Melinjo, alergi Aspirin, kacang, test alergi, Soto, Serai, sungai Campuhan, wedding chapel, sungai Oos, trekking, Borobudur, Prambanan, snowboarding, mountain biking, rock climbing, kemping, salju, kepala sekolah mereka di SMU, bahasa Indonesia, Madame Robinson (guru bahasa Perancis di SMU mereka), SMU mereka, menjadi guru, ibu masing-masing, konferensi, hotel di Ubud, orang Jerman, tidur, rumah Jamie, sepakbola, Ice Bar, stalaktit-stalakmit, pengacara properti, sirkulasi majalah, rencana iklan, pariwisata Bali, mental staff, Mandala, Tibetan Buddhism monk, Seven Years in Tibet (film), Brad Pitt, international law, NKOTB, Take That, Robbie Williams, Beckham, bahasa Inggris, hukum di Inggris, kolam renang, sawah, bebek, tanah (land), matahari terbit, kabut, anjing dan ayam, sabung ayam, monyet, Monkey Forest, lapangan sepakbola, Manchester United, Liverpool, The Curious Incident (judul buku), Balawan, lukisan, bom, kecelakaan, Tube (kereta bawah tanah Inggris), kuliahku, ayah Jamie, hukum Islam, dangdut, Superman is Dead, berbagai jenis makanan, Mc Donald's, orang Inggris, tepung beras, jenis-jenis bumbu, kue tradisional, gado-gado, sambal kacang, label baju, sambal matah, halaman fashion di majalah, harga yacht, yacht dengan gym, bahasa Perancis, cerita dalam sebuah novel berbahasa Perancis, Hanoman, Ramayana, novel Indonesia, Neka Museum, Pak Neka, Pak Koman, Nepal, pemberontak Mao, jungle hammock, peralatan rock climbing, berkemah dalam liang salju, pantai Padang-Padang, Canggu

ini hanya hal-hal yang teringat. rasanya ada juga hal yang terlupakan. jadi Heri, bahasa Indonesia memang nggak cool, tapi ngomong bahasa Inggris terus itu capek....

3 comments:

Ardho said...

=)

CIAO ITALIA! said...

"bahasa Indonesia memang nggak cool, tapi ngomong bahasa Inggris terus itu capek...."


Hehe, iyah saya bisa mengerti problem ini.

slm kenal ....

Anonymous said...

Ngomong jowo wae piye?

kan malah podo-podo kepenak

duka yang menyusun sendiri petualangannya

  rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...