Andre dapat tugas ke afrika selama dua bulan dan sejak berhari-hari sebelumnya kami dah terus-terusan bicara tentang afrika, jerapah, zebra, gajah, singa dan badak bercula hitam. dan aku nggak pernah lupa menyelipkan salam untuk tarzan... yang mencintai jane...
hari ini, dari johannesburg dia ngobrol denganku. dia bilang disana lagi summer dan panasnya minta ampun! dia juga cerita kalo dia udah ngeliat jerapah dan gajah... lalu kami ngobrol tentang kerjaannya... dan tentang waktu
aku bilang sama dia kalo percakapan kami sebetulnya absurd...
dia, di afrika... di jam yang enam jam lebih lambat dariku... saling bicara mengarungi lintasan waktu. aku bicara dengan seseorang dari masa lalu, masa enam jam sebelum waktu aktualku, sementara disini, dari meja dan komputer yang sama, aku juga bicara dengan Ida, seseorang dari masa depan, yang berada satu jam di depanku, karena dia ada di tokyo.
Andre lantas bercerita tentang perjalanannya yang memakan waktu lebih kurang 10 jam dari kuala lumpur ke johannesburg... namun seolah hanya ditempuh dalam dua jam saja karena arah pesawat yang menuju waktu yang lebih awal dari waktu aktualnya.
juga waktu dia ke vienna... yang ditempuh dalam waktu -2jam karena sesampai di vienna waktu aktualnya menjadi dua jam lebih awal dari waktu aktual ketika dia naik pesawat.
jadi kubayangkan, orang-orang seperti Andre, yang mengarungi berbagai lintasan waktu, boleh jadi mengarungi umur aktual tertentu, dan dapat bonus dari waktu yang dihabiskannya di lintasan waktu yang berbeda. katakan 8 jam yang dia simpan dari lintasan waktu afrika, dikali jumlah hari yang dia habiskan disana, dan jumlah itu mengurangi lintasan waktu aktualnya... dia dapat bonus umur... sekian hari...
dia juga bercerita tentang bagaimana dia memaksa syarafnya untuk merubah jam biologis supaya sesuai dengan waktu aktual ditempat dimana dia berada. kurasa, sebagaimana memaksa syaraf untuk tetap bangun mengikuti lintasan waktu yang baru, saat kita memutar jam tangan kita juga menghentikan waktu aktual kita dan menyusuri lintasan waktu yang berbeda.
enough today. I must go home now. I promised to come to DJ Kotaro's scene tonight.
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
No comments:
Post a Comment