belum jam tujuh pagi, tapi aku sudah terbirit-birit ke kamar mandi. ada photo shooting hari ini, dan aku udah janjian sama kaoru untuk ketemu jam tujuh tigapuluh di galeri. di kamar mandi itu ada cermin yang memuat separuh tubuh seluas pasfoto. dan kalau aku nggak ingat kaoru, mungkin akan menghabiskan waktu lebih lama lagi untuk mandi. entah kenapa hari ini aku mandi sambil mematut-matut diri di depan cermin. ngaca terusss...
setelah meratakan krem pagi yang transparan dan lembut seperti gel, aku mengusapkan krem tirai matahari keseluruh wajah. lalu bedak tabur. aku nggak pernah suka pakai bedak padat. bedak padat selalu terasa berat dan bikin pori-pori tersumbat. benar-benar gerah.
lalu aku mulai dengan bibir. lipliner clover pink body shop kugariskan membentuk bibir. lalu di seluruh permukaan bibir bawah kuulaskan lipgloss make up forever yang sewarna dengan bibir tapi agak mengkilap dan wanginya seperti susu cokelat. terakhir, lipstik body shop nomor 14 kusapukan tipis-tipis. sebenarnya ini agak seperti mengecat karena aku pake kuas bibir.
untuk mata, aku memulainya dengan pasta alis body shop warna cokelat tua yang diterakan dengan sikat alis supaya merata dan bentuknya alami. setelah itu eye definer warna taupe body shop di garis mata bagian atas. aku nggak menggarisnya di bagian bawah karena kalau mau ke kantor seperti sekarang ini, bikin garis mata yang smoky rasanya terlalu berlebihan. sedikit eye shade body shop nomor 37 untuk kesan mata yang terang dan cerah sebelum memakai sky high mascara-nya maybelline.
rambutku sudah nggak perlu disisir setelah dipotong seperti sekarang, cukup dengan jari, membawa arahnya kedepan dan dijatuhkan ke sebelah kiri sambil mengusapkan creator crystal wax makarizo. sebelum meninggalkan kamar, kusemprotkan altaro body shop dari botolnya yang unik dan berwarna ungu. udara diluar masih dingin. embun dan sisa-sisa kabut masih menggantung di jalan, tapi aku harus ngebut ke tanggayuda sekarang!
ah, I'm so sorry for being too narcist today
"...kamu bicara seolah kata-katamu tercetak dalam sebuah buku.." demikian seorang teman berkata. suatu hari. disini, serpih-serpih hari kukumpulkan, dalam tulisan
Wednesday, May 25, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
duka yang menyusun sendiri petualangannya
rasa kehilangan seorang penonton pada aktor yang dia tonton sepanjang yang bisa dia ingat, adalah kehilangan yang senyap. ia tak bisa meng...
-
meskipun cita-citaku tinggi dan niatku baik, aku harus menerima kenyataan kalau terlalu banyak hal yang bisa menghalangi maksudku membaca bu...
-
Dua puluh tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pengelana. Ia senantiasa menelusuri jalan, ke manapun jalan itu membawanya, untuk ...
No comments:
Post a Comment